Tuesday, 08 October 2024
“Successful investing is about managing risk not avoiding it,” – Benjamin Graham.
Indikator Ekonomi
Global Market
Bursa ekuitas Wall Street berakhir di zona merah, pada perdagangan hari Senin, sementara imbal hasil US Treasury melesat, karena trader mengurangi spekulasi untuk pelonggaran suku bunga Federal Reserve dan khawatir tentang dampak konflik Timur Tengah terhadap harga minyak. Investor masih menunggu laporan keuangan kuartalan dan data ekonomi terbaru, investor juga bersiap menghadapi badai besar lainnya, Milton, yang diperkirakan menghantam Amerika Serikat minggu ini. Upaya bantuan sedang dilakukan setelah Helene (badai Kategori-4), menewaskan lebih dari 200 orang di enam negara bagian. Sentimen yang yang membebani pasar lebih lanjut pada sesi perdagangan hari Senin adalah perintah dari hakim AS untuk induk usaha Google, Alphabet, untuk merombak bisnis aplikasi selulernya guna memberi lebih banyak opsi kepada pengguna ponsel Android. Laporan analis juga memacu aksi jual saham Amazon dan Apple Inc.
Bursa ekuitas Eropa mencatat kenaikan tipis, Senin, dengan Orsted memuncaki indeks STOXX setelah Equinor Norwegia membeli saham di pengembang angin lepas pantai tersebut, meski penguatannya dibatasi oleh saham yang sensitif terhadap suku bunga seperti real estat dan utilitas. Kini trader melihat peluang yang lebih besar untuk pemangkasan suku bunga Federal Reserve sebesar 25 bp pada November, bergeser dari minggu lalu ketika mayoritas berspekulasi pada penurunan 50 bp. Trader juga memperhitungkan pemangkasan 25 bp lainnya oleh Bank Sentral Eropa bulan ini karena tekanan inflasi mereda lebih cepat dari estimasi pembuat kebijakan.
Indonesia
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup sideways hingga akhir sesi perdagangan di hari Senin. IHSG hanya naik 8 poin (+0,11%) ke posisi 7.504. Volume perdagangan sebanyak 251,35 juta lot saham. Sedangkan total nilai transaksi sebesar Rp 11,69 triliun. Sektor saham teknologi menguat signifikan, naik 2,76%. Sedangkan sektor industri menjadi yang terlemah, turun 0,52%.
Market saham Asia menguat pada hari Senin (7/10). Dollar AS melesat naik terhadap yen setelah data nonfarm payrolls periode September di AS naik dalam 6 bulan terakhir. Indeks MSCI untuk saham Asia-Pasifik naik lebih dari 1%. Imbal hasil Treasury AS menyentuh level tertinggi, memperpanjang kenaikannya setelah laporan ketenagakerjaan non pertanian. Imbal hasil obligasi Pemerintah AS 10 tahun menyentuh 3,992% pada hari Senin untuk pertama kalinya sejak 7 Agustus.
Sumber data : Bloomberg.
Disclaimer : Dokumen ini tidak diperuntukan sebagai suatu penawaran, atau permohonan dari suatu penawaran, permintaan untuk membeli atau menjual efek dan segala hal yang berhubungan dengan efek. Seluruh informasi dan opini yang terdapat dalam dokumen ini dengan cara baik telah dihimpun dari atau berasal dari sumber -sumber yang dapat dipercaya dan diandalkan. Tidak ada pengatasnamaan atau jaminan, baik secara langsung maupun tidak langsung dari BNI termasuk pihak-pihak lain dari Grup BNI dari mana dokumen ini dapat diperoleh, terhadap keakuratan atau kelengkapan dari informasi yang terdapat dalam dokum en ini. Seluruh pendapat dan perkiraan dalam laporan ini merupakan pertimbangan kami pada tanggal tertera dan dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan.
PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk.
Divisi Wealth Management.
Manara BNI Lantai 21.
Jl. Perjompongan Raya No.7 Jakarta 10210.
www.bni.co.id/emerald.