Friday, 25 October 2024
Indikator Ekonomi
Global Market
Bursa saham Amerika kompak dibuka menguat, Dow Jones dibuka menguat 0,02% di level 42.522,55 begitu juga dengan S&P 500 dibuka lebih tinggi 0,35% di level 5.817,9, Nasdaq juga bergerak naik 0,59% di level 18.384,16. Adanya sentimen positif dari kinerja keuangan kuartal III-2024 Perusahaan kendaraan listrik di AS, Tesla mencatat laba mengejutkan sebesar US$ 2,17 miliar pada kuartal III-2024, naik 17,3%.
Imbal hasil obligasi US treasury di semua tenor saat ini sudah ada di atas 4%. Untuk US treasury tenor 10 tahun menyentuh di level 4,208%, tertinggi sejak 25 Juli 2024. Kenaikan ini dipicu oleh keraguan market terhadap sikap Bank Sentral Amerika yang terlihat tidak akan agresif untuk memangkas suku bunga acuan.
Bursa saham Asia sebagian besar ditutup melemah, Indeks Hang Seng (Hong Kong) melemah -1.30% di level 20,489.62, CSI 300 (China) turun -1.12% di level 3,928.83, KOSPI (Korea Selatan) melemah -0.72% di level 2,581.03. Kegelisahan bursa saham Asia datang dari gejolak pasar keuangan global, dimana dollar Amerika Serikat yang masih menguat menjelang pemilu di Amerika Serikat, sementara investor terus melepas surat utang US treasury.
Indonesia
Bursa saham Indonesia, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak melemah 72 poin (-0,91%) ke level 7.716. Nilai transaksi mencapai sekitar Rp 11 triliun dengan melibatkan 214 saham menguat, 379 saham terkoreksi dan 198 saham stagnan. IHSG kembali melemah di tengah adanya kabar kurang menggembirakan terkait proyeksi ekonomi Indonesia ke depan.
Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan stagnan di kisaran 5% hingga 2029. Hal ini dipicu karena pasar masih menunggu arah kebijakan ekonomi yang akan diambil Pemerintahan baru, terutama program 100 hari kerja yang akan disampaikan Presiden Prabowo kepada para Menterinya dalam pertemuan selama 3 hari di Akmil Magelang.
Nilai tukar rupiah ditutup menguat 0,26% atau 42,5 poin ke Rp 15.575,- per dollar Amerika setelah tiga hari beruntun tertekan. Pasar memperkirakan pergerakan rupiah ke depan akan sangat dipengaruhi oleh data-data ekonomi Amerika dan kebijakan moneter The Fed.
Sumber data : Bloomberg.
Disclaimer : Dokumen ini tidak diperuntukan sebagai suatu penawaran, atau permohonan dari suatu penawaran, permintaan untuk membeli atau menjual efek dan segala hal yang berhubungan dengan efek. Seluruh informasi dan opini yang terdapat dalam dokumen ini dengan cara baik telah dihimpun dari atau berasal dari sumber -sumber yang dapat dipercaya dan diandalkan. Tidak ada pengatasnamaan atau jaminan, baik secara langsung maupun tidak langsung dari BNI termasuk pihak-pihak lain dari Grup BNI dari mana dokumen ini dapat diperoleh, terhadap keakuratan atau kelengkapan dari informasi yang terdapat dalam dokum en ini. Seluruh pendapat dan perkiraan dalam laporan ini merupakan pertimbangan kami pada tanggal tertera dan dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan.
PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk.
Divisi Wealth Management.
Manara BNI Lantai 21.
Jl. Perjompongan Raya No.7 Jakarta 10210.
www.bni.co.id/emerald.