Wednesday, 30 October 2024
“Successful investing is about managing risk not avoiding it,” – Benjamin Graham.
Indikator Ekonomi
Global Market
Bursa ekuitas Wall Street berakhir variatif, Selasa, dengan Nasdaq mencetak rekor penutupan tertinggi dan S&P 500 menghijau, sementara investor Dow mencerna sejumlah laporan keuangan dan menunggu rilis kinerja Alphabet, induk usaha Google, yang keluar setelah penutupan pasar. Harga-harga obligasi Pemerintah Amerika mayoritas menguat setelah hasil rilis data AS yang beragam yaitu jumlah lowongan kerja mencapai titik terendah sejak awal 2021 di 7.443k (prior 7.861k) selama September, dengan keyakinan konsumen meningkat ke titik tertinggi sejak awal tahun di 108.7 (sebelumnya 99.2) pada Oktober. Investor mengantisipasi beberapa minggu yang penuh gejolak dengan lebih banyak laporan kinerja Perusahaan, ketegangan di Timur Tengah, dan pemilihan umum AS pada 5 November yang diikuti pertemuan penetapan kebijakan Federal Reserve. Volume di bursa Wall Street tercatat 12,59 miliar saham, dibandingkan rata-rata 11,5 miliar saham selama 20 hari perdagangan terakhir.
Bursa ekuitas Eropa ditutup melemah kemarin, dikarenakan laporan keuangan kuartalan yang buruk dari emiten besar seperti raksasa energi BP, produsen obat Novartis, dan pemberi pinjaman Santander. Sementara kehati-hatian juga berlaku menjelang rilis data ekonomi yang krusial. Investor mengalihkan fokus ke sejumlah data ekonomi termasuk PDB kuartal ketiga dan inflasi Oktober blok zona euro, serta PDB Amerika dan laporan penggajian non pertanian, yang semuanya akan dirilis minggu ini.
Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba diperkirakan akan menawarkan keringanan pajak bagi pekerja paruh waktu, dalam upaya untuk mengamankan dukungan Partai Demokrat untuk Rakyat setelah kekalahan besar dalam pemilu. Rencana tersebut mungkin akan membebani pendapatan Pemerintah sekitar ¥ 103 miliar, tetapi kemungkinan akan meningkatkan PDB sebesar ¥ 21.7 miliar.
Indonesia
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada perdagangan kemarin. IHSG turun 29 poin (-0,37%) ke level 7.606. Volume perdagangan sebanyak 287,57 juta lot saham dengan total nilai transaksi sebesar Rp 10,90 triliun. Sektor saham infrastruktur menjadi yang terkuat naik 1,02%. Sedangkan sektor energi terlemah, turun 1,01%. USD/IDR (29/10) ditutup menguat +36.00 poin (+0.23%) di level 15,760.00 (penutupan BI). Secara year to date rupiah melemah -2.36% terhadap USD. Mata uang Asia mayoritas melemah terhadap USD. Rupiah kembali terdepresiasi terhadap dollar AS di tengah antisipasi pada rilis data tenaga kerja AS yaitu JOLTS Job Openings yang diperkirakan turun selama September.
Sumber data : Bloomberg.
Disclaimer : Dokumen ini tidak diperuntukan sebagai suatu penawaran, atau permohonan dari suatu penawaran, permintaan untuk membeli atau menjual efek dan segala hal yang berhubungan dengan efek. Seluruh informasi dan opini yang terdapat dalam dokumen ini dengan cara baik telah dihimpun dari atau berasal dari sumber -sumber yang dapat dipercaya dan diandalkan. Tidak ada pengatasnamaan atau jaminan, baik secara langsung maupun tidak langsung dari BNI termasuk pihak-pihak lain dari Grup BNI dari mana dokumen ini dapat diperoleh, terhadap keakuratan atau kelengkapan dari informasi yang terdapat dalam dokum en ini. Seluruh pendapat dan perkiraan dalam laporan ini merupakan pertimbangan kami pada tanggal tertera dan dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan.
PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk.
Divisi Wealth Management.
Manara BNI Lantai 21.
Jl. Perjompongan Raya No.7 Jakarta 10210.
www.bni.co.id/emerald.