Friday, 01 November 2024
“Successful investing is about managing risk not avoiding it,” – Benjamin Graham.
Indikator Ekonomi
Global Market
Ketiga indeks saham Wall Street berakhir di zona merah kemarin. Microsoft dan Meta Platforms menyoroti meningkatnya biaya kecerdasan buatan (AI) yang dapat memukul laba mereka, sehingga membatasi antusiasme terhadap Perusahaan-Perusahaan berkapitalisasi besar yang telah memicu reli pasar tahun ini. Indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE), naik 0,2% pada bulan September, sejalan dengan ekspektasi para ekonom. Namun, angka inti tercatat 2,7% (year-over-year), sedikit di atas perkiraan 2,6%, sementara pengeluaran konsumen meningkat sedikit lebih dari estimasi. Setelah data tersebut, trader tetap berspekulasi pada penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin dalam pertemuan The Fed 6-7 November.
Bursa ekuitas Eropa turun lebih dari 1% kemarin, mencatat penurunan bulanan tertajam dalam setahun. Penurunan tersebut dikarenakan laporan keuangan Perusahaan yang kurang sesuai ekspektasi investor dan karena investor menunggu kejelasan lebih lanjut tentang kondisi ekonomi makro dan hasil pemilu Amerika Serikat. Pemilihan Presiden AS yang menegangkan membuat investor tetap waspada. Potensi tarif yang lebih tinggi dan peningkatan anggaran pertahanan dapat memberikan pukulan bagi ekonomi Eropa yang sudah berjuang jika Donald Trump menang.
Penjualan properti hunian di Tiongkok meningkat pada bulan Oktober, kenaikan tahunan pertama pada tahun 2024, berkat stimulus. Pangsa pasar produsen kendaraan listrik Tiongkok di Eropa menurun menjadi 8.5% pada bulan September, turun dari 9.6% pada tahun sebelumnya, karena tarif impor yang lebih tinggi mengganggu penjualan.
Indonesia
IHSG terbebas dari area negatif pada ujung perdagangan hari Kamis (31/10). IHSG naik tipis 4 poin (+0,06%) ke level 7.574. Volume perdagangan sebanyak 213,48 juta lot saham dengan total nilai transaksi sebesar Rp 13,24 triliun. Sektor kesehatan menjadi penopang utama laju IHSG setelah menjadi yang terkuat, naik 2,11%, sedangkan sektor infrastruktur menjadi yang terlemah, turun 0,16%. Hari ini akan rilis data ekonomi per bulan Oktober yang memiliki pengaruh besar bagi pergerakan rupiah yaitu PMI (Purchasing Managers Index) manufaktur oleh S&P serta inflasi oleh BPS yang diperkirakan turun secara year on year di 1.66% (sebelumnya 1.84%) namun naik secara month on month ke 0.03% (sebelumnya -0.12%), yang dipicu oleh naiknya harga bahan pangan.
Sumber data : Bloomberg.
Disclaimer : Dokumen ini tidak diperuntukan sebagai suatu penawaran, atau permohonan dari suatu penawaran, permintaan untuk membeli atau menjual efek dan segala hal yang berhubungan dengan efek. Seluruh informasi dan opini yang terdapat dalam dokumen ini dengan cara baik telah dihimpun dari atau berasal dari sumber -sumber yang dapat dipercaya dan diandalkan. Tidak ada pengatasnamaan atau jaminan, baik secara langsung maupun tidak langsung dari BNI termasuk pihak-pihak lain dari Grup BNI dari mana dokumen ini dapat diperoleh, terhadap keakuratan atau kelengkapan dari informasi yang terdapat dalam dokum en ini. Seluruh pendapat dan perkiraan dalam laporan ini merupakan pertimbangan kami pada tanggal tertera dan dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan.
PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk.
Divisi Wealth Management.
Manara BNI Lantai 21.
Jl. Perjompongan Raya No.7 Jakarta 10210.
www.bni.co.id/emerald.