Monday, 09 December 2024
“In investing, what is comfortable is rarely profitable” – Robert Arnott.
Indikator Ekonomi
Global Market
Bursa Saham Wall Street ditutup mix pada sesi perdagangan di hari jumat pekan lalu dimana indeks Dow Jones melemah 0,28%. Sedangkan S&P 500 menguat 0,25% dan Nasdaq 0,81%. Sebagian besar investor di wall street masih optimis setelah rilis data pekerjaan di AS yang memicu ekspektasi pasar akan pemangkasan suku bunga Bank Sentral AS (Federal Reserve/The Fed) pada pertemuan bulan ini.
Laporan Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan pertumbuhan pada November lalu akan tetapi dari sisi data pengangguran mengalami peningkatan. Rilis data Nonfarm Payrolls (NFP) pada jumat naik sebesar 227.000 pada November, setelah revisi kenaikan 36.000 di bulan Oktober di satu sisi data pengangguran juga mengalami peningkatan di angka 4,2% menunjukkan pasar tenaga kerja yg mengalami penurunan. Hal ini mendukung pandangan The Fed bahwa pasar tenaga kerja tetap solid, meskipun tidak lagi menjadi sumber utama inflasi sehingga potensi pemotongan suku bunga oleh FED di bulan Desember memiliki potensi cukup besar.
Indonesia
IHSG ditutup menguat pada jumat pekan lalu sebesar +69.472 poin (+0.95%) di level 7,382. Beberapa sektor yang menopang IHSG adalah technology, properties and real estate, dan infrastructures dan secara year to date IHSG menguat +1.51%, dan secara week to date menguat +3.77%.
Pada perdagangan jumat kemarin terlihat bahwa asing mencatatkan net capital outflow sebesar IDR 0.17 T. Kemudian selama Desember net capital inflow sebesar IDR 1.07 T dan secara year to date net capital inflow sebesar IDR 22.63 T.
BI Kembali merilis posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir November 2024 tercatat sebesar USD 150.2 miliar, sedikit menurun dibandingkan posisi pada akhir Oktober 2024 sebesar USD 151.2 miliar hal ini tidak terlalu berdampak pada pergerakan USD/IDR di dalam negeri. Di pasar Obligasi, harga SBN bergerak mix dengan yield tenor 5 year naik +0.96 poin di level 6.8180% dan yield tenor 10 year naik +0.98 poin di level 6.8871%. Kepemilikan asing pada surat berharga Pemerintah Indonesia per 02 Desember 2024 berada di level 14.56% dan mengalami inflow sebesar IDR 0.93 T. Kemudian selama Desember terjadi net capital inflow sebesar IDR 0.93 T dan selama year to date terjadi net capital inflow sebesar IDR 31.38 T.
Sumber data : Bloomberg.
Disclaimer : Dokumen ini tidak diperuntukan sebagai suatu penawaran, atau permohonan dari suatu penawaran, permintaan untuk membeli atau menjual efek dan segala hal yang berhubungan dengan efek. Seluruh informasi dan opini yang terdapat dalam dokumen ini dengan cara baik telah dihimpun dari atau berasal dari sumber -sumber yang dapat dipercaya dan diandalkan. Tidak ada pengatasnamaan atau jaminan, baik secara langsung maupun tidak langsung dari BNI termasuk pihak-pihak lain dari Grup BNI dari mana dokumen ini dapat diperoleh, terhadap keakuratan atau kelengkapan dari informasi yang terdapat dalam dokum en ini. Seluruh pendapat dan perkiraan dalam laporan ini merupakan pertimbangan kami pada tanggal tertera dan dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan.
PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk.
Divisi Wealth Management.
Manara BNI Lantai 21.
Jl. Perjompongan Raya No.7 Jakarta 10210.
www.bni.co.id/emerald.