Tuesday, 10 Desember 2024
“In investing, what is comfortable is rarely profitable.” – Robert Arnott.
Indikator Ekonomi
Global Market
Bursa Saham Wall Street ditutup melemah setelah beberapa saham sektor teknologi mengalami koreksi dan pasar Kembali menantikan data inflasi di AS yang akan dirilis minggu ini. Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup melemah 0,54% di level 44.401,93, S&P 500 juga melemah -0,61% ke 6.052,85, dan Nasdaq terkoreksi - 0,62% menjadi 19.736,69.
Saham raksasa teknologi seperti Meta Platforms dan Netflix mengalami pelemahan ditengah kondisi saham NVIDIA yang turun 2.6% akibat penyelidikan regulator China terhadap potensi pelanggaran Undang-Undang anti monopoli oleh Perusahaan tersebut. Selain itu Saham Advanced Micro Devices (AMD) juga mengalami penurunan 5,6% setelah Bank of America menurunkan peringkat sahamnya karena risiko kompetitif yang lebih tinggi dari dominasi Nvidia di pasar AI sebagai alasan utama penurunan peringkat ini.
Investor juga menantikan rilis data Indeks Harga Konsumen (IHK) untuk November yang rencanakan akan dirilis pada Rabu (11/12/2024). Secara Survey diproyeksikan kenaikan 0,3% secara bulanan dan kenaikan di 2,7%,secara tahunan, sedikit meningkat dari bulan sebelumnya yang masing-masing mencatat 0,2% dan 2,6%.
Indonesia
IHSG ditutup menguat 54,95 poin atau 0,74 persen ke posisi 7.437,73. Sementara LQ 45 naik 11,61 poin atau 1,33 persen ke posisi 887,45. Sektor yang paling menguat pada sesi kemarin adalah energy, transportation and logistic, dan technology.
Per tanggal 09 Desember 2024 asing mencatatkan net capital inflow sebesar IDR 0.30 T. Kemudian selama Desember net capital inflow sebesar IDR 1.37 T dan secara year to date net capital inflow sebesar IDR 22.93 T.
Bank Indonesia (BI) melaporkan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) November 2024 yang tercatat sebesar 125,9 naik dari posisi sebelumnya yaitu di level 121,1. Peningkatan IKK didukung oleh Indeks Kondisi Ekonomi saat ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) yang masing-masing tercatat sebesar 113,5 dan 138,3, lebih tinggi dibandingkan dengan indeks bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 109,9 dan 132,4. Hal ini mengindikasikan optimisme pelaku pasar terhadap kondisi dalam negeri dan akan menopang pertumbuhan ekonomi.
Sumber data : Bloomberg.
Disclaimer : Dokumen ini tidak diperuntukan sebagai suatu penawaran, atau permohonan dari suatu penawaran, permintaan untuk membeli atau menjual efek dan segala hal yang berhubungan dengan efek. Seluruh informasi dan opini yang terdapat dalam dokumen ini dengan cara baik telah dihimpun dari atau berasal dari sumber -sumber yang dapat dipercaya dan diandalkan. Tidak ada pengatasnamaan atau jaminan, baik secara langsung maupun tidak langsung dari BNI termasuk pihak-pihak lain dari Grup BNI dari mana dokumen ini dapat diperoleh, terhadap keakuratan atau kelengkapan dari informasi yang terdapat dalam dokum en ini. Seluruh pendapat dan perkiraan dalam laporan ini merupakan pertimbangan kami pada tanggal tertera dan dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan.
PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk.
Divisi Wealth Management.
Manara BNI Lantai 21.
Jl. Perjompongan Raya No.7 Jakarta 10210.
www.bni.co.id/emerald.