Thursday, 12 December 2024
“In investing, what is comfortable is rarely profitable.” – Robert Arnott.
Indikator Ekonomi
Global Market
Bursa Saham Wall Street ditutup bervariatif dimana indeks Dow Jones ditutup melemah 0,22% di level 44.148,56, Indeks S&P 500 menguat 0,82% di level 6.084,19 dan Nasdaq Composite naik 1,76% di level 20.033,61.
Data Indeks Harga Konsumen (IHK) pada bulan lalu yang dirilis kembali sesuai ekspektasi yaitu tumbuh 2,7% secara tahunan (year-on-year/yoy), dibandingkan bulan sebelumnya di Oktober di level 2,6%. Hal ini direspon positif oleh investor di Amerika Serikat dan terlihat dari kembali meningkatnya ekspektasi pemotongan suku bunga The Fed yang diukur oleh CME FedWatch naik menjadi 98.9% dari sebelumnya dikisaran 85%.
Selain data inflasi, pelaku pasar juga akan menantikan rilis data klaim pengangguran mingguan AS, memperkirakan klaim pengangguran mingguan akan cenderung menurun menjadi 220.000 di bandingkan minggu sebelumnya di level 224.000.
Bank of Canada melakukan pemotongan suku bunga acuannya sebesar 50 basis poin menjadi 3,25%, yang menandakan potensi perlambatan ekonomi.
Selain itu pelonggaran moneter oleh Europe Central Bank diperkirakan akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada hari Kamis dan Swiss National Bank diperkirakan akan memangkas suku bunga sebesar 25 bps menjadi 0,75% pada hari Kamis.
Indonesia
IHSG Kembali ditutup menguat 0.15% di level 7.464.75. Enam indeks sektoral juga menguat, mendorong kenaikan IHSG. Sektor dengan kenaikan terbesar antara lain sektor properti yang naik 1,49%, sektor energi 0,33% dan sektor barang konsumen non primer 0,31%.
Investor asing kembali melanjutkan net buy atau beli bersih sebesar Rp 495,40 miliar di seluruh pasar.
Harga Surat Berharga Negara pada penutupan kemarin ditutup variatif dengan yield tenor 5 year naik +2.08 poin di level 6.8642% dan yield tenor 10 year naik +1.31 poin di level 6.9080%.
Kepemilikan asing pada surat berharga Pemerintah Indonesia per 09 Desember 2024 berada di level 14.56% dan mengalami inflow sebesar IDR 0.07 T. Kemudian selama Desember terjadi net capital inflow sebesar IDR 1.96 T dan selama year to date terjadi net capital inflow sebesar IDR 32.40 T.
Sumber data : Bloomberg.
Disclaimer : Dokumen ini tidak diperuntukan sebagai suatu penawaran, atau permohonan dari suatu penawaran, permintaan untuk membeli atau menjual efek dan segala hal yang berhubungan dengan efek. Seluruh informasi dan opini yang terdapat dalam dokumen ini dengan cara baik telah dihimpun dari atau berasal dari sumber -sumber yang dapat dipercaya dan diandalkan. Tidak ada pengatasnamaan atau jaminan, baik secara langsung maupun tidak langsung dari BNI termasuk pihak-pihak lain dari Grup BNI dari mana dokumen ini dapat diperoleh, terhadap keakuratan atau kelengkapan dari informasi yang terdapat dalam dokum en ini. Seluruh pendapat dan perkiraan dalam laporan ini merupakan pertimbangan kami pada tanggal tertera dan dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan.
PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk.
Divisi Wealth Management.
Manara BNI Lantai 21.
Jl. Perjompongan Raya No.7 Jakarta 10210.
www.bni.co.id/emerald.