Wednesday, 28 February 2025
“Investing isn't about beating others at their game. It's about controlling yourself at your own game.” – Benjamin Graham.
Indikator Ekonomi

Global Market
Bursa saham AS ditutup di zona merah pada perdagangan Kamis (27/2). Indeks S&P 500 melemah 1,58% ke level 5.861,70. Indeks Nasdaq turun jauh 2,78% ke level 18.544,42 dan indeks Dow Jones melemah 0,44% ke level 43.240,14. Kemarin (27/2) data pertumbuhan ekonomi AS kuartal keempat dirilis mengalami perlambatan di 2,1% dibandingkan pada kuartal sebelumnya berada di 3,1%. Klaim penganguran minggu ini dirilis meningkat menjadi 242.000 dibanding minggu lalu di 220.000, sementara itu data pesanan barang tahan lama bulanan dirilis meningkat ke 3,1%. Sementara itu pengukur inflasi pilihan Bank Sentral AS Fed, indeks pengeluaran konsumsi pribadi (PCE), akan dirilis hari ini (28/2).
Pasar saham Asia sebagian besar melemah dalam perdagangan yang fluktuatif (27/2). Saham teknologi di seluruh kawasan tidak banyak mendapat dorongan dari laba pembuat chip AS Nvidia. Investor masih mencermati saham-saham chip Asia setelah rilisnya laba kuartal keempat Perusahaan tersebut.
Bursa saham Eropa diperdagangkan melemah di zona merah pada perdagangan hari Kamis (27/2), setelah Presiden AS Donald Trump pada hari Rabu kemarin mengancam akan mengenakan tarif sebesar 25% pada impor dari Uni Eropa. Indeks acuan Eropa, Stoxx 600 turun 0,64% pada awal transaksi, dengan hampir seluruh sektor di zona merah. Sebelumnya Trump menyatakan tarif sebesar 25% terhadap Kanada dan Meksiko yang berlaku di tanggal 2 Maret ini tetap berlaku dan penambahan tarif terhadap Tiongkok sebesar 10% juga tetap berlaku, menimbulkan ketidakpastian lebih lanjut tentang kebijakan perdagangan AS.
Indonesia
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ditutup di area negatif pada akhir perdagangan hari Kamis (27/2). IHSG melemah 1,83% atau 121 poin ke level 6.485,45. Sektor saham konsumer primer tercatat bergerak paling lesu, turun 2%, sementara sektor barang konsumen non primer yang naik di 0,19%. Sebagian besar sektor melemah, sektor kesehatan bergerak paling lesu, turun 2,29%. Nilai transaksi mencapai 12,76 triliun rupiah disertai volume perdagangan sebanyak 187,52 juta lot saham yang berpindah tangan. Asing masih mencatatkan penjualan bersih selama tiga hari berturut-turut, didorong oleh penurunan bobot investasi menjadi underweight oleh Morgan Stanley.
Surat Berharga Negara (SBN) kemarin (27/2) bergerak naik dengan imbal hasil tenor 10 tahun naik ke level 6,8921%. CDS (Credit Default Swap) 5 tahun Indonesia ditutup mengalami penguatan ke level 70,30.
Sementara itu kurs rupiah terhadap dollar AS melemah ke level 16.445, mencerminkan tekanan eksternal yang masih kuat terhadap ekonomi nasional. Sektor komoditas yang selama ini menjadi andalan ekspor Indonesia juga tidak luput dari tekanan. Salah satu faktor penguatan rupiah ada pada kewajiban DHE SDA (Devisa Hasil Ekspor Sumber Daya Alam) 100% harus masuk ke dalam negeri minimal 1 tahun terhitung sejak tanggal 1 Maret 2025. Pemerintah, Bank Indonesia, dan Lembaga Pembiayaan Ekspor Impor telah menyiapkan instrumen keuangan untuk menampung DHE SDA, serta telah menyiapkan sanksi bagi yang tidak mematuhinya.
Sumber data : Bloomberg.
Disclaimer : Dokumen ini tidak diperuntukan sebagai suatu penawaran, atau permohonan dari suatu penawaran, permintaan untuk membeli atau menjual efek dan segala hal yang berhubungan dengan efek. Seluruh informasi dan opini yang terdapat dalam dokumen ini dengan cara baik telah dihimpun dari atau berasal dari sumber -sumber yang dapat dipercaya dan diandalkan. Tidak ada pengatasnamaan atau jaminan, baik secara langsung maupun tidak langsung dari BNI termasuk pihak-pihak lain dari Grup BNI dari mana dokumen ini dapat diperoleh, terhadap keakuratan atau kelengkapan dari informasi yang terdapat dalam dokumen ini. Seluruh pendapat dan perkiraan dalam laporan ini merupakan pertimbangan kami pada tanggal tertera dan dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan.
PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk.
Divisi Wealth Management.
Manara BNI Lantai 21.
Jl. Perjompongan Raya No.7 Jakarta 10210.
www.bni.co.id/emerald.