Monday, 3 March 2025
“Successful investing is about managing risk not avoiding it,” – Benjamin Graham.
Indikator Ekonomi

Global Market
Indeks utama Wall Street menguat pada Jumat (28/2/2025) indeks S&P 500 naik 92,93 poin menjadi 5.954,50, Dow Jones Industrial Average naik 601,41 poin menjadi 43.840,91, dan Nasdaq Composite naik 302,86 poin menjadi 18.847,28. Strategi Presiden Donald Trump menaikan tarif terhadap China, Kanada, Meksiko, dan kemungkinan akan berlaku ke negara lain, meningkatkan tekanan inflasi di Amerika Serikat. Dengan demikian suku bunga akan lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama, sehingga berpotensi kenaikan atas mata uang USD.
Industri otomotif Eropa mengalami pelemahan yang signifikan. Pengamat Ekonomi waspada terhadap data perekonomian terbaru hingga tertekan oleh ancaman kebijakan tarif dari Amerika Serikat. Industri otomotif menjadi sektor yang paling terdampak dari kebijakan ini menyusul tren penurunan penjualan mobil penumpang secara tahunan yang hanya mencapai 2,6% di Eropa. Di sisi lain, investor juga menantikan pertemuan besar dari Bank Sentral Eropa. Pengamat ekonomi saat ini memperhitungkan kemungkinan pemotongan suku bunga sebesar 25 basis poin serta dua kali pemotongan hingga akhir 2025.
Aktivitas manufaktur China kembali mencatat pertumbuhan pada Februari 2025, menunjukkan ketahanan ekonomi negara tersebut meskipun tertekan oleh tarif tinggi dari Amerika Serikat dan lemahnya permintaan domestik. Biro Statistik Nasional China melaporkan pada Sabtu kemarin bahwa Indeks Manajer Pembelian sektor manufaktur mencapai 50,2 naik dibanding 49,1 pada Januari 2025.
Indonesia
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menyentuh titik terendah sepanjang 2025. IHSG ditutup melemah 3,31% atau turun 214,85 poin ke level 6.270,59 pada Jumat (28/2). Dalam satu hari, investor asing mencetak penjualan sebesar 2,91 triliun rupiah atau 175,57 juta USD.
Dari global, pergerakan bursa saham Indonesia dipengaruhi oleh keputusan Presiden Donald Trump dengan kebijakan perang tarif. Tekanan juga datang dari keputusan Morgan Stanley yang menurunkan peringkat indeks MSCI (Morgan Stanley Capital International) Indonesia dari equal-weight menjadi underweight. Pada awal pekan depan Indonesia akan merilis data inflasi bulan Februari. Inflasi diperkirakan akan lebih rendah. Hal ini seiring dengan kebijakan diskon tarif listrik yang diberikan Pemerintah untuk bulan Januari dan Februari 2025.
Sumber data : Bloomberg.
Disclaimer : Dokumen ini tidak diperuntukan sebagai suatu penawaran, atau permohonan dari suatu penawaran, permintaan untuk membeli atau menjual efek dan segala hal yang berhubungan dengan efek. Seluruh informasi dan opini yang terdapat dalam dokumen ini dengan cara baik telah dihimpun dari atau berasal dari sumber -sumber yang dapat dipercaya dan diandalkan. Tidak ada pengatasnamaan atau jaminan, baik secara langsung maupun tidak langsung dari BNI termasuk pihak-pihak lain dari Grup BNI dari mana dokumen ini dapat diperoleh, terhadap keakuratan atau kelengkapan dari informasi yang terdapat dalam dokumen ini. Seluruh pendapat dan perkiraan dalam laporan ini merupakan pertimbangan kami pada tanggal tertera dan dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan.
PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk.
Divisi Wealth Management.
Manara BNI Lantai 21.
Jl. Perjompongan Raya No.7 Jakarta 10210.
www.bni.co.id/emerald.