Tuesday, 29 April 2025
“Do not save what is left after spending, instead spend what is left after saving.” – Warren Buffet.
Indikator Ekonomi
Global Market
Bursa Wall Street ditutup ke zona hijau, dengan indeks S&P 500 naik 3,54% ke 5.528,75 dan mencatatkan kenaikan lima hari berturut-turut laju terpanjang sejak November. Investor kini menanti laporan keuangan dari sejumlah Perusahaan teknologi besar serta data ekonomi utama untuk mengukur dampak perang tarif. Saham Boeing dan IBM memimpin penguatan, sementara Nvidia tertekan akibat kabar Huawei menguji cip AI baru. Meski indeks menguat, volatilitas tetap tinggi seiring kekhawatiran atas ketegangan perdagangan dan risiko resesi.
Sementara itu, Menteri Keuangan AS menyebut fokus negosiasi kini bergeser ke negara lain selain China. Analis memperkirakan tarif baru dapat memangkas laba S&P 500 hingga 7% pada 2025. Meski pelemahan dollar berpotensi mendukung pendapatan Perusahaan, proyeksi S&P 500 masih berkisar di 5.000–5.500 tanpa dukungan dari pemulihan laba atau pelonggaran moneter. JPMorgan sempat optimistis untuk jangka pendek, tapi mengingatkan bahwa reli pasar bisa cepat melemah begitu dampak tarif mulai dirasakan.
China kembali membantah adanya negosiasi dengan AS terkait penyelesaian perang tarif, meski Presiden Donald Trump dan timnya mengklaim sebaliknya. Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Guo Jia kun, menegaskan tidak ada konsultasi maupun percakapan telepon antara Presiden Xi Jinping dan Trump belakangan ini. Penolakan ini mencerminkan sikap keras Beijing terhadap tarif 145% yang diberlakukan AS atas produk China. Sementara itu, meskipun pejabat AS optimistis menang dalam perang dagang, kekhawatiran mulai muncul di kalangan pebisnis soal dampak ekonomi seperti kenaikan harga, kelangkaan barang, hingga potensi penutupan usaha.
Indonesia
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,66% ke 6.722.97 didorong oleh lonjakan saham PTRO. Sepanjang sesi pagi hingga siang, IHSG stabil di zona hijau, bergerak di kisaran 6.688,78 hingga 6.736,46. Kenaikan sektor energi, kesehatan, dan infrastruktur turut menopang pergerakan, dengan saham-saham big caps seperti DSSA dan PTRO jadi penggerak utama penguatan bursa saham kemarin.
Gubernur BI Perry Warjiyo menilai stabilitas ekonomi Indonesia cukup kuat, didukung oleh defisit transaksi berjalan yang diperkirakan tetap rendah di kisaran 0,5%-1,3% terhadap PDB, surplus transaksi modal dan finansial berkat aliran investasi asing, hasil ekspor sumber daya alam dan posisi cadangan devisa yang tinggi. Gubernur BI juga menanggapi proyeksi IMF yang memperkirakan defisit transaksi berjalan Indonesia melebar ke 1,5% pada 2025, dengan menjelaskan bahwa BI menggunakan asumsi yang berbeda terkait kebijakan tarif AS terhadap China dan negara lain.
Sumber data : Bloomberg.
Disclaimer : Dokumen ini tidak diperuntukan sebagai suatu penawaran, atau permohonan dari suatu penawaran, permintaan untuk membeli atau menjual efek dan segala hal yang berhubungan dengan efek. Seluruh informasi dan opini yang terdapat dalam dokumen ini dengan cara baik telah dihimpun dari atau berasal dari sumber -sumber yang dapat dipercaya dan diandalkan. Tidak ada pengatasnamaan atau jaminan, baik secara langsung maupun tidak langsung dari BNI termasuk pihak-pihak lain dari Grup BNI dari mana dokumen ini dapat diperoleh, terhadap keakuratan atau kelengkapan dari informasi yang terdapat dalam dokumen ini. Seluruh pendapat dan perkiraan dalam laporan ini merupakan pertimbangan kami pada tanggal tertera dan dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan.
PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk.
Divisi Wealth Management.
Manara BNI Lantai 21.
Jl. Perjompongan Raya No.7 Jakarta 10210.
www.bni.co.id/emerald.