Tuesday, June 10 2025
“Your decisions from today forward will affect not only your life, but also your entire legacy.” – Dave Ramsey.
Indikator Ekonomi

Global Market
Bursa ekuitas Wall Street berakhir variatif pada sesi perdagangan di hari Senin, dengan S&P 500 naik sedikit lebih tinggi, dikarenakan kenaikan dari saham Amazon dan Alphabet, sementara investor mencermati negosiasi Amerika-China untuk mengatasi sengketa perdagangan yang mengguncang pasar keuangan selama sebagian besar tahun ini.
Pejabat tinggi dari Amerika Serikat dan China memulai diskusi, berusaha untuk kembali ke jalur yang benar dengan perjanjian perdagangan awal yang dicapai bulan lalu, yang sempat mendinginkan ketegangan antara ekonomi terbesar dunia tersebut. "Pasar menganggap dialog apa pun dengan Beijing sebagai kemajuan, terlepas apakah dialog itu membuat hasil nyata atau tidak. Pasar akan mempercayai pernyataan pemerintah, sampai terbukti sebaliknya," kata Jake Dollarhide, CEO Longbow Asset Management di Tulsa, Oklahoma.
Sementara dari Pasar saham Eropa, Bursa ekuitas Eropa melemah dalam perdagangan yang hati-hati pada sesi perdagangan di hari Senin, karena investor menghindari membuat spekulasi besar sambil menunggu hasil pembicaraan perdagangan China-Amerika Serikat di London.
Dari pasar saham Asia ditutup di zona hijau (postif) pada perdagangan di hari Senin, saat investor menunggu perkembangan pembicaraan dagang antara Washington dan Beijing dan mencerna inflasi dan data perdagangan dari China. Ketegangan perdagangan tampaknya mereda antara dua ekonomi teratas di dunia tersebut, karena China dilaporkan telah memberikan persetujuan sementara untuk ekspor tanah jarang, sementara Boeing Co telah memulai pengiriman jet komersial ke negara adikuasa Asia tersebut.
Indonesia
Dari dalam negeri, Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona hijau (positif) hingga finis perdagangan pada sesi perdagangan di hari Kamis (5/6). IHSG bertambah 44 poin (+0,63%) ke posisi 7.113. Dengan jumlah volume perdagangan sebanyak 229,64 juta lot, transaksi perdagangan hari ini di BEI mencapai Rp 16,23 triliun.
Keraguan investor global terhadap aset AS justru mendorong penguatan pasar keuangan negara berkembang seperti Indonesia serta penguatan rupiah terhadap USD. Di sisi lain, Pemerintah saat ini harus memastikan disiplin anggaran, dan mendorong investasi Danantara agar mampu menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Sumber data : Bloomberg.
Disclaimer : Dokumen ini tidak diperuntukan sebagai suatu penawaran, atau permohonan dari suatu penawaran, permintaan untuk membeli atau menjual efek dan segala hal yang berhubungan dengan efek. Seluruh informasi dan opini yang terdapat dalam dokumen ini dengan cara baik telah dihimpun dari atau berasal dari sumber -sumber yang dapat dipercaya dan diandalkan. Tidak ada pengatasnamaan atau jaminan, baik secara langsung maupun tidak langsung dari BNI termasuk pihak-pihak lain dari Grup BNI dari mana dokumen ini dapat diperoleh, terhadap keakuratan atau kelengkapan dari informasi yang terdapat dalam dokumen ini. Seluruh pendapat dan perkiraan dalam laporan ini merupakan pertimbangan kami pada tanggal tertera dan dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan.
PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk.
Divisi Wealth Management.
Manara BNI Lantai 21.
Jl. Perjompongan Raya No.7 Jakarta 10210.
www.bni.co.id/emerald.