Tuesday, June 24 2025
“Don’t let the fear of losing be greater than the excitement of winning.” – Robert Kiyosaki.
Indikator Ekonomi

Global Market
Ketiga bursa utama Amerika secara mengejutkan ditutup positif, Dow Jones menguat +0.89%, S&P 500 naik 0.96% serta Nasdaq naik 0.94%, sedangkan yield Government Bond tenor 10 tahun turun ke level 4.35%. Sedikit penurunan terjadi pada indeks DXY yang ditutup pada level 98.41. Hal ini terjadi karena turunnya ekspektasi akan pengaruh buruk terhadap terganggunya supply minyak dunia.
Iran telah merespon serangan Amerika pada akhir pekan lalu dengan meluncurkan serangan rudal balasan ke pangkalan militer Amerika di Qatar, namun dikabarkan serangan ini berhasil dicegah dan tidak menimbulkan kerusakan. Iran terlihat juga menahan diri untuk tidak mentargetkan infrastruktur energi ataupun menutup Terusan Hormuz.
Presiden Donald Trump meminta agar para produsen minyak untuk tetap menekan harga minyak dunia. Harga minyak versi Brent tercatat turun mejadi USD 69.73 per barel dan versi WTI turun pula menjadi USD 65.82 per barel.
Gubernur The Fed dijadwalkan akan memberikan testimoni di depan Kongres Amerika. Sementara itu Gubernur Bowman memberikan signal persetujuan penurunan suku bunga pada pertemuan The Fed di bulan Juli. Minggu ini perhatian investor tertuju pada rilis data AS yaitu PMI manufaktur, PDB kuartal pertama, serta PCE Price Index.
Indonesia
IHSG pada pembukaan perdagangan minggu ini turun -1.74% pada level 6,787. Sebelas sektor pada indeks berkontribusi pada pelemahan dimana sektor consumer cyclical, property dan technology menjadi penyumbang terbesar. Kemarin asing mencatatkan penjualan bersih senilai IDR 276.72 M, sedangkan secara year to date net capital outflow tercatat sebesar IDR 53.12 T.
IDR ditutup melemah pada level 16,485 dan level yield Government Bond 10 tahun naik menjadi 6.81%. Terjadinya pelemahan financial market Indonesia disebabkan karena pelaku pasar sedang mencerna perkembangan serangan terhadap Iran pada akhir pekan ini.
Hari ini Pemerintah akan melakukan lelang Surat Perbendaharaan Negara - Syariah (SPN-S) dan Project Based Sukuk (PBS) dengan target penyerapan lelang di level IDR 8 T.
Sumber data : Bloomberg.
Disclaimer : Dokumen ini tidak diperuntukan sebagai suatu penawaran, atau permohonan dari suatu penawaran, permintaan untuk membeli atau menjual efek dan segala hal yang berhubungan dengan efek. Seluruh informasi dan opini yang terdapat dalam dokumen ini dengan cara baik telah dihimpun dari atau berasal dari sumber -sumber yang dapat dipercaya dan diandalkan. Tidak ada pengatasnamaan atau jaminan, baik secara langsung maupun tidak langsung dari BNI termasuk pihak-pihak lain dari Grup BNI dari mana dokumen ini dapat diperoleh, terhadap keakuratan atau kelengkapan dari informasi yang terdapat dalam dokumen ini. Seluruh pendapat dan perkiraan dalam laporan ini merupakan pertimbangan kami pada tanggal tertera dan dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan.
PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk.
Divisi Wealth Management.
Manara BNI Lantai 21.
Jl. Perjompongan Raya No.7 Jakarta 10210.
www.bni.co.id/emerald.