Wednesday, June 25 2025
“It's not whether you're right or wrong that's important, but how much money you make when you're right and how much you lose when you're wrong.” – George Soros.
Indikator Ekonomi

Global Market
Pasar Amerika merespon dengan baik komentar Presiden Trump tentang gencatan senjata sementara. Pada penutupan pasar, indeks saham Dow Jones +1.19%, S&P 500 +1.11% dan Nasdaq +1.43%. Untuk tingkat yield Government Bond tenor 10 tahun turun ke level 4.29%. Sedangkan indeks DXY kembali turun pada level 97.96. Pasar menyikapi dengan baik ditengah masih belum jelasnya apakah kedua negara yang bersengketa akan benar-benar berdamai.
Gubernur The Fed Jerome Powell pada kesaksiannya di depan Kongres tetap mengatakan bahwa tidak perlu untuk terburu-buru untuk penyesuaian tingkat suku bunga. Namun dinyatakan pula bahwa kemungkinan akan selalu terbuka bila kondisi perekonomian memungkinkan. Pada Summary of Economic Projections di bulan Juni, terlihat signal penurunan 2 kali dalam tahun ini, penurunan GDP dari 1.4% dari 1.7% di 2025, tingkat pengganguran menjadi 4.5% dari 4.4%, sedangkan dari sisi data inflasi kenaikkan inflasi PCE 3.0% dari 2.7% dan inflasi inti PCE menjadi 3.1% dari 2.8%.
Rilis data PMI manufaktur ada pada level 52, sesuai dengan forecast dan data sebelumnya. Data PDB kuartal pertama, serta PCE Price Index akan ditunggu oleh pasar pada Kamis dan Jumat minggu ini.
Indonesia
Berita tentang gencatan senjata sementara di Timur Tengah berhasil mengangkat IHSG kemarin, IHSG tutup +1.21% pada level 6,869 dimana hanya sektor energi yang terjadi penurunan sementara 10 sektor lainnya positif. Walaupun demikian investor asing kemarin mencatatkan net capital outflow senilai IDR 927 M, secara year to date asing net capital outflow tercatat sebesar IDR 53.39 T.
Selain penguatan terjadi pada bursa saham, nilai IDR kemarin diperdagangkan menguat ke level 16,350 dan yield Government Bond 10 tahun turun menjadi 6.7%.
Hasil lelang SBSN (24/06) mencatat total bid income sebesar IDR 39.726 T dengan nominal yang diserap sebesar Rp 12 T dari target indikatif sebesar Rp 8 T. Seri yang paling diminati investor adalah seri PBS030 dengan total bid income sebesar IDR 14.44 T. Sedangkan seri yang terbanyak dimenangkan adalah PBS030 dengan nominal dimenangkan sebesar Rp 4 T dan yield rata-rata tertimbang sebesar 6.29%.
Sumber data : Bloomberg.
Disclaimer : Dokumen ini tidak diperuntukan sebagai suatu penawaran, atau permohonan dari suatu penawaran, permintaan untuk membeli atau menjual efek dan segala hal yang berhubungan dengan efek. Seluruh informasi dan opini yang terdapat dalam dokumen ini dengan cara baik telah dihimpun dari atau berasal dari sumber -sumber yang dapat dipercaya dan diandalkan. Tidak ada pengatasnamaan atau jaminan, baik secara langsung maupun tidak langsung dari BNI termasuk pihak-pihak lain dari Grup BNI dari mana dokumen ini dapat diperoleh, terhadap keakuratan atau kelengkapan dari informasi yang terdapat dalam dokumen ini. Seluruh pendapat dan perkiraan dalam laporan ini merupakan pertimbangan kami pada tanggal tertera dan dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan.
PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk.
Divisi Wealth Management.
Manara BNI Lantai 21.
Jl. Perjompongan Raya No.7 Jakarta 10210.
www.bni.co.id/emerald.