Monday, September 08 2025
“Investment is laying out money now to get more money back in the future” – Warren Buffett.
Indikator Ekonomi

Global Market
Seluruh indeks utama Amerika (Dow, S&P 500, Nasdaq) di tutup melemah setelah keluar data tenaga kerja melemah hal ini membuka peluang untuk pemangkasan suku bunga fed, meskipun demikian index utama Amerika sempat menguat dan mencetak rekor baru setelah data ekonomi AS hanya menciptakan 22.000 pekerjaan bulan lalu, jauh di bawah perkiraan 75.000.
Salah satu data penting yang akan keluar dalam minggu ini yang cukup dinanti adalah data inflasi dimana sebelumnya diangka 2,7% dan di perkirakan akan di angka 2,9%.
Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba menyatakan akan mundur setelah kekalahan kedua dalam pemilu, memicu persaingan kepemimpinan yang mungkin menimbulkan kekhawatiran bagi investor. Yen melemah sekitar 0,5% terhadap dollar. Utang dengan jangka waktu lebih panjang berisiko mengalami penurunan lebih lanjut, kata para analis.
Rusia melancarkan serangan pesawat nirawak terbesarnya ke Ukraina, menewaskan sedikitnya empat orang dan menghantam gedung Pemerintahan di Kyiv untuk pertama kalinya. Volodymyr Zelenskiy dan Emmanuel Macron dari Prancis membahas langkah-langkah untuk memperkuat pertahanan Ukraina.
Indonesia
Indeks Harga Saham Gabungan melemah pada akhir perdagangan hari Kamis. IHSG melemah 0,23% ke posisi 7,867.348, asing mencatatkan net capital outflow sebesar IDR 0.30 T. Kemudian selama September mencatatkan net capital outflow sebesar IDR 4.18 T dan secara year to date net capital outflow sebesar IDR 52.13 T.
Kepemilikan asing pada surat berharga Pemerintah Indonesia per 03 September 2025 berada di level 14.75% dan mengalami outflow sebesar IDR 0.96 T. Selama September terjadi net capital outflow sebesar IDR 9.19 T dan selama year to date terjadi net capital inflow sebesar IDR 68.02 T.
Cadangan devisa Indonesia diperkirakan menyusut pada akhir Agustus 2025 setelah sempat stabil di kisaran US$ 152 miliar sejak April hingga Juli. Penyusutan ini terutama dipicu oleh kebutuhan intervensi Bank Indonesia (BI) di pasar valuta asing untuk menahan pelemahan Rupiah.
Sumber data : Bloomberg.
Disclaimer : Dokumen ini tidak diperuntukan sebagai suatu penawaran, atau permohonan dari suatu penawaran, permintaan untuk membeli atau menjual efek dan segala hal yang berhubungan dengan efek. Seluruh informasi dan opini yang terdapat dalam dokumen ini dengan cara baik telah dihimpun dari atau berasal dari sumber -sumber yang dapat dipercaya dan diandalkan. Tidak ada pengatasnamaan atau jaminan, baik secara langsung maupun tidak langsung dari BNI termasuk pihak-pihak lain dari Grup BNI dari mana dokumen ini dapat diperoleh, terhadap keakuratan atau kelengkapan dari informasi yang terdapat dalam dokumen ini. Seluruh pendapat dan perkiraan dalam laporan ini merupakan pertimbangan kami pada tanggal tertera dan dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan.
PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk.
Divisi Wealth Management.
Manara BNI Lantai 21.
Jl. Perjompongan Raya No.7 Jakarta 10210.
www.bni.co.id/emerald.