Thursday, September 18 2025
“We don’t have to be smarter than the rest. We have to be more disciplined than the rest.” – Warren Buffett.
Indikator Ekonomi

Global Market
Bursa ekuitas AS ditutup bervariatif pada perdagangan Rabu kemarin, setelah Federal Reserve memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin sesuai ekspektasi. Pernyataan Chairman Fed Jerome Powell tentang lemahnya pasar tenaga kerja menambah volatilitas di Wall Street.
Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup menguat 260,42 poin atau 0,57% menjadi 46.018,32, sementara S&P 500 menurun 6,41 poin atau 0,10% menjadi 6.600,35, dan Nasdaq Composite Index turun 72,63 poin atau 0,32% ke posisi 22.261,33.
Bank of Canada memangkas suku bunga sebesar 25 bps menjadi 2.5%. Gubernur Tiff Macklem mengatakan tarif AS memiliki dampak yang mendalam pada beberapa sektor.
Bank-Bank Tiongkok telah meningkatkan kepemilikan obligasi Pemerintah menjadi 72 triliun yuan (US$ 10 triliun) dengan laju tercepat sejak 2019.
Taiwan diperkirakan akan mempertahankan suku bunga di 2% untuk kuartal keenam berturut-turut meskipun ada risiko tarif.
Indonesia
JCI (17/09/25) menguat +67.484 poin (+0.85%) di level 8,025. Sektor yang menguat adalah industrials, technology, dan healthcare. Kemudian secara year to date JCI menguat +13.35%, dan secara week to date menguat +2.18%.
Pasar saham Indonesia, pada perdagangan Rabu kemarin asing mencatatkan net capital outflow sebesar IDR 0.15 T. Kemudian selama September net capital outflow sebesar IDR 10.25 T dan secara year to date net capital outflow sebesar IDR 61.20 T.
Kepemilikan asing pada surat berharga Pemerintah Indonesia per 10 September 2025 berada di level 14.64% dan mencatat capital inflow sebesar IDR 0.16 T. Namun selama September terjadi net capital outflow sebesar IDR 18.27 T meski selama year to date terjadi net capital inflow sebesar IDR 55.68 T.
Harga SBN hari ini berpotensi bergerak cenderung menguat. CDS 5 year Indonesia kemarin ditutup menguat sebesar +50 bps ke level 69.650 setelah Bank Indonesia dan The Fed sama-sama melakukan pemotongan suku bunga acuan sebesar 25 bps.
Sumber data : Bloomberg.
Disclaimer : Dokumen ini tidak diperuntukan sebagai suatu penawaran, atau permohonan dari suatu penawaran, permintaan untuk membeli atau menjual efek dan segala hal yang berhubungan dengan efek. Seluruh informasi dan opini yang terdapat dalam dokumen ini dengan cara baik telah dihimpun dari atau berasal dari sumber -sumber yang dapat dipercaya dan diandalkan. Tidak ada pengatasnamaan atau jaminan, baik secara langsung maupun tidak langsung dari BNI termasuk pihak-pihak lain dari Grup BNI dari mana dokumen ini dapat diperoleh, terhadap keakuratan atau kelengkapan dari informasi yang terdapat dalam dokumen ini. Seluruh pendapat dan perkiraan dalam laporan ini merupakan pertimbangan kami pada tanggal tertera dan dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan.
PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk.
Divisi Wealth Management.
Manara BNI Lantai 21.
Jl. Perjompongan Raya No.7 Jakarta 10210.
www.bni.co.id/emerald.