Thursday, October 16 2025
“Successful investing is about managing risk not avoiding it,” – Benjamin Graham.
Indikator Ekonomi

Global Market
Wall Street ditutup variatif, dengan S&P 500 naik 0,40% ke 6.671,06 dan Nasdaq menguat 0,66% ke 22.670,08, sementara Dow Jones melemah 0,04% ke 46.253,31. Saham Perbankan memimpin penguatan, dipicu laporan laba solid dari Morgan Stanley (+4,7%) dan Bank of America (+4,4%) yang melampaui ekspektasi, didukung kinerja solid di bisnis investasi. Sektor teknologi juga melesat, setelah ASML melaporkan lonjakan pesanan dan laba, serta kabar akuisisi pusat data senilai USD 40 miliar oleh konsorsium BlackRock-Microsoft-Nvidia.
Bursa ekuitas Eropa menguat, Rabu, dipimpin lonjakan saham LVMH yang memicu reli di sektor barang mewah dan meredakan kekhawatiran bahwa perlambatan ekonomi global serta kebijakan tarif tinggi akan membebani kinerja korporasi.
Market saham Asia ke zona hijau pada trading hari Rabu seiring komentar dovish Ketua The Fed Jerome Powell. Juga ditopang optimisme pendapatan Bank papan atas global. Meskipun demikian ketegangan perdagangan AS-Tiongkok yang masih memanas. Powell membuka peluang pemangkasan suku bunga lebih lanjut. Powell mengatakan bahwa akhir dari upaya jangka panjang Bank Sentral untuk mengurangi kepemilikannya mungkin akan segera terlihat.
Indonesia
IHSG ditutup melemah 16 poin (-0,19%) ke 8.051, meski mayoritas bursa Asia menguat. Sektor teknologi turun paling dalam 3,34%, sedangkan barang konsumsi non-primer naik 0,72%. Nilai transaksi mencapai Rp 29,96 triliun dengan aktivitas trading mencatat volume sebanyak 361,62 juta lot saham. Setelah kemarin IHSG mampu bertahan di area support kuat 8.000, hari ini berpotensi terjadi technical rebound dengan area support berada di kisaran 7.900-8.000, sementara resistensi berada di 8.100-8.150.
Tren jangka menengah IHSG masih berada dalam fase penguatan. Secara teknikal IHSG masih dalam fase uptrend ke depan. Harga emas menembus rekor baru di atas USD 4.200 per ons, didorong ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed dan ketegangan dagang AS China yang memicu permintaan aset aman.
Sumber data : Bloomberg.
Disclaimer : Dokumen ini tidak diperuntukan sebagai suatu penawaran, atau permohonan dari suatu penawaran, permintaan untuk membeli atau menjual efek dan segala hal yang berhubungan dengan efek. Seluruh informasi dan opini yang terdapat dalam dokumen ini dengan cara baik telah dihimpun dari atau berasal dari sumber -sumber yang dapat dipercaya dan diandalkan. Tidak ada pengatasnamaan atau jaminan, baik secara langsung maupun tidak langsung dari BNI termasuk pihak-pihak lain dari Grup BNI dari mana dokumen ini dapat diperoleh, terhadap keakuratan atau kelengkapan dari informasi yang terdapat dalam dokumen ini. Seluruh pendapat dan perkiraan dalam laporan ini merupakan pertimbangan kami pada tanggal tertera dan dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan.
PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk.
Divisi Wealth Management.
Manara BNI Lantai 21.
Jl. Perjompongan Raya No.7 Jakarta 10210.
www.bni.co.id/emerald.