Wednesday, October 22 2025
“Someone’s sitting in the shade today because someone planted a tree a long time ago” – Warren Buffet.
Indikator Ekonomi

Global Market
Bursa ekuitas Wall Street di tutup bervariatif (21/10), dengan Dow Jones memimpin kenaikan berkat sentimen positif dari laporan keuangan yang solid di sektor industri dan barang modal, sementara Nasdaq menurun akibat tekanan pada saham teknologi dan chip. Pada penutupan perdagangan, Dow Jones Industrial Average menguat 218,16 poin atau 0,47% menjadi 46.924,74, S&P 500 naik 0,22 poin ke posisi 6.735,35, sedangkan Nasdaq Composite Index menurun 36,88 poin atau 0,16% jadi 22.953,67.
Bursa ekuitas Eropa menguat (21/10), melanjutkan kenaikan 1% di sesi sebelumnya, seiring investor mencermati hasil kinerja emiten yang variatif, sementara saham Prancis memimpin kenaikan dengan mencatat rekor tertinggi baru. Indeks pan Eropa STOXX 600 ditutup naik 0,21% atau 1,20 poin menjadi 573,30, sementara sebagian besar indeks regional lainnya juga bergerak di zona hijau, kecuali indeks Spanyol yang melemah 0,4 persen.
Bursa saham negara emerging market Asia kembali melanjutkan kenaikan menjelang akhri sesi perdagangan hari Selasa (21/10). Indeks saham Korea Selatan dan Taiwan mencetak rekor baru seiring meredanya ketegangan dagang AS - China dan meningkatnya investasi yang didorong oleh teknologi AI. Sementara itu, nilai tukar mata uang EM Asia terhadap dollar AS cenderung melemah.
Donald Trump memprediksi pertemuan mendatang dengan Xi Jinping akan menghasilkan kesepakatan yang baik dalam perdagangan, sekaligus mengakui bahwa perundingan yang sangat dinantikan itu mungkin tidak akan terjadi. Ia menegaskan kembali bahwa tarif Tiongkok akan mencapai sekitar 155% per 1 November.
Indonesia
JCI (21/10) menguat +173.321 poin (+2.19%) di level 8,088. Sektor yang paling menguat hari ini adalah financials, transportation & logistic, dan energy. Kemudian secara year to date JCI menguat +14.25%, dan secara week to date menguat +2.19%.
Pasar saham Indonesia (21/10), asing mencatatkan net capital inflow sebesar IDR 1.34 T. Kemudian selama Oktober mencatatkan net capital inflow sebesar IDR 5.07 T dan secara year to date net capital outflow sebesar IDR 49.68 T.
Kepemilikan asing pada surat berharga pemerintah Indonesia per 16 Oktober 2025 berada di level 13.93% dan mengalami outflow sebesar IDR 6.63 T. Selama Oktober terjadi net capital outflow sebesar IDR 14.17 T dan selama year to date terjadi net capital inflow sebesar IDR 17.48 T.
Harga SBN (21/10) bergerak beragam dengan yield tenor 5 year melemah -1.70 poin ke level 5.1292% dan yield tenor 10 year melemah -0.76 poin ke level 5.9476%.
Harga SBN hari ini (22/10), berpotensi bergerak menguat. CDS 5 year Indonesia kemarin turun sebesar -62 bps ke level 80.845. Harga mayoritas UST kemarin menguat dengan tensi dagang antara AS dan Tiongkok yang mulai mereda.
Sumber data : Bloomberg.
Disclaimer : Dokumen ini tidak diperuntukan sebagai suatu penawaran, atau permohonan dari suatu penawaran, permintaan untuk membeli atau menjual efek dan segala hal yang berhubungan dengan efek. Seluruh informasi dan opini yang terdapat dalam dokumen ini dengan cara baik telah dihimpun dari atau berasal dari sumber -sumber yang dapat dipercaya dan diandalkan. Tidak ada pengatasnamaan atau jaminan, baik secara langsung maupun tidak langsung dari BNI termasuk pihak-pihak lain dari Grup BNI dari mana dokumen ini dapat diperoleh, terhadap keakuratan atau kelengkapan dari informasi yang terdapat dalam dokumen ini. Seluruh pendapat dan perkiraan dalam laporan ini merupakan pertimbangan kami pada tanggal tertera dan dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan.
PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk.
Divisi Wealth Management.
Manara BNI Lantai 21.
Jl. Perjompongan Raya No.7 Jakarta 10210.
www.bni.co.id/emerald.