Friday, November 07 2025
“Successful investing is about managing risk not avoiding it,” – Benjamin Graham.
Indikator Ekonomi
Global Market
Indeks utama Wall Street bergerak turun, indeks S&P 500 turun 0,70% menjadi 6.748,93. Dow Jones Industrial Average turun menjadi 47.037,96 dan Nasdaq Composite turun 1,90% menjadi 23.053,99. Penutupan Pemerintahan Amerika Serikat berawal sejak 1 Oktober 2025 akibat perbedaan pendapat antara Partai Republik dan Demokrat dalam menyetujui rancangan anggaran. Akibatnya, sekitar 750.000 pegawai federal diliburkan tanpa gaji dan berbagai layanan publik ditutup.
Bank of England (BOE) mempertahankan suku bunga di 4%, sesuai perkiraan, tetapi hasil pemungutan suara menunjukkan hasil yang lebih dovish daripada yang diantisipasi,mengarah pada pemangkasan suku bunga pada bulan Desember. Sementara itu di Australia, indeks ASX 200 naik 0,6% ke level 8.851,99, naik setelah dua sesi berturut-turut terkoreksi hingga menyentuh level terendah dalam sebulan.
China kembali membeli dua kargo gandum dari Amerika Serikat, menandai pembelian pertama sejak Oktober tahun lalu. Langkah ini muncul tak lama setelah pertemuan antara Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden China Xi Jin Ping di Korea Selatan pekan lalu, yang memberi sinyal mencairnya ketegangan dagang antara dua ekonomi terbesar dunia.
Indonesia
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 18,53 poin atau 0,22% ke 8.337,06 pada akhir perdagangan Kamis (6/11/2025). Indeks sektoral dengan kenaikan terbesar adalah sektor perindustrian yang naik 2,08%, sektor energi yang naik 1,74% dan sektor transportasi yang naik 1,41%. Indeks sektoral dengan pelemahan terdalam adalah sektor barang konsumen yang turun 0,92%, sektor barang baku turun 0,90% dan sektor teknologi yang turun 0,20%. Total volume perdagangan saham mencapai 25,66 miliar saham dengan total nilai Rp 18,15 triliun.
Harga Surat Berharga Negara (06/11/25) bergerak beragam dengan yield tenor 5 tahun menguat 0,65 poin ke level 5,5095% dan yield tenor 10 tahun menguat 0,87 poin ke level 6,1571%. Kepemilikan asing pada surat berharga Pemerintah Indonesia per 04 November 2025 berada di level 13,58% dan mengalami aliran dana masuk sebesar IDR 0,18 T. Selama November terjadi aliran dana masuk sebesar IDR 0,30 T dan selama awal tahun terjadi aliran dana masuk sebesar IDR 1,95 T.
Sumber data : Bloomberg.
Disclaimer : Dokumen ini tidak diperuntukan sebagai suatu penawaran, atau permohonan dari suatu penawaran, permintaan untuk membeli atau menjual efek dan segala hal yang berhubungan dengan efek. Seluruh informasi dan opini yang terdapat dalam dokumen ini dengan cara baik telah dihimpun dari atau berasal dari sumber -sumber yang dapat dipercaya dan diandalkan. Tidak ada pengatasnamaan atau jaminan, baik secara langsung maupun tidak langsung dari BNI termasuk pihak-pihak lain dari Grup BNI dari mana dokumen ini dapat diperoleh, terhadap keakuratan atau kelengkapan dari informasi yang terdapat dalam dokumen ini. Seluruh pendapat dan perkiraan dalam laporan ini merupakan pertimbangan kami pada tanggal tertera dan dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan.
PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk.
Divisi Wealth Management.
Manara BNI Lantai 21.
Jl. Perjompongan Raya No.7 Jakarta 10210.
www.bni.co.id/emerald.