Wednesday, November 12 2025
“Successful investing is about managing risk not avoiding it,” – Benjamin Graham.
Indikator Ekonomi

Global Market
Dow Jones melesat 1,18% ke rekor 47.927,96 didorong optimisme akhir penutupan pemerintahan AS, sementara S&P 500 naik tipis dan Nasdaq turun 0,25%. Sektor kesehatan memimpin kenaikan, sedangkan Nvidia melemah hampir 3% setelah SoftBank menjual saham senilai USD 5,8 miliar. Sentimen pasar tertahan oleh data ADP yang menunjukkan pemangkasan 11.250 pekerjaan per minggu di sektor swasta. Senat Amerika menyetujui kesepakatan untuk mengakhiri penutupan pemerintahan terpanjang dalam sejarah dan memulihkan pendanaan federal.
Bursa ekuitas Eropa berakhir di level tertinggi sepanjang masa, Selasa, dipimpin penguatan saham kesehatan, seiring meningkatnya optimisme investor terhadap berakhirnya penutupan Pemerintahan (government shutdown) Amerika Serikat dan penilaian terhadap prospek beragam dari sejumlah Perusahaan telekomunikasi seperti Vodafone dan INWIT. Saham Eropa mencatat penguatan harian terbesar dalam enam bulan terakhir, di tengah keyakinan kesepakatan pembukaan kembali Pemerintahan AS akan memungkinkan kembalinya publikasi data ekonomi resmi.
Pasar saham Asia bergerak fluktuatif karena kelegaan atas berakhirnya penutupan Pemerintah AS mulai mereda. Dan kekhawatiran yang mengganggu tentang valuasi di sektor teknologi muncul kembali. Para investor menanggapi mengenai penurunan tajam won Korea Selatan. Won menghadapi aksi jual besar-besaran karena investor Korea dan asing telah mengurangi posisi di pasar ekuitas yang didominasi semikonduktor demi aset asing.
Indonesia
IHSG ditutup turun -0,29% ke level 8.366, dengan sektor keuangan jatuh paling dalam (-1,13%), sedangkan sektor energi memimpin penguatan (+1,74%). Aktivitas trading mencatat volume sebanyak 710,63 juta lot saham. Volume tersebut menghasilkan nilai transaksi Rp 27,59 triliun.
Surplus neraca perdagangan Indonesia diperkirakan menyempit seiring perlambatan ekspor akibat turunnya harga komoditas, sementara impor meningkat karena permintaan domestik yang terus tumbuh. Di sisi lain, arus keluar dari sektor keuangan diperkirakan masih akan berlanjut, karena tingginya ketidakpastian kebijakan mendorong investor untuk melepas obligasi Pemerintah Indonesia.
Sumber data : Bloomberg.
Disclaimer : Dokumen ini tidak diperuntukan sebagai suatu penawaran, atau permohonan dari suatu penawaran, permintaan untuk membeli atau menjual efek dan segala hal yang berhubungan dengan efek. Seluruh informasi dan opini yang terdapat dalam dokumen ini dengan cara baik telah dihimpun dari atau berasal dari sumber -sumber yang dapat dipercaya dan diandalkan. Tidak ada pengatasnamaan atau jaminan, baik secara langsung maupun tidak langsung dari BNI termasuk pihak-pihak lain dari Grup BNI dari mana dokumen ini dapat diperoleh, terhadap keakuratan atau kelengkapan dari informasi yang terdapat dalam dokumen ini. Seluruh pendapat dan perkiraan dalam laporan ini merupakan pertimbangan kami pada tanggal tertera dan dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan.
PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk.
Divisi Wealth Management.
Manara BNI Lantai 21.
Jl. Perjompongan Raya No.7 Jakarta 10210.
www.bni.co.id/emerald.