Tuesday, November 18 2025
“Never invest in a business you cannot understand.” – Warren Buffet.
Indikator Ekonomi

Global Market
Bursa ekuitas Wall Street mengalami penurunan, (17/11) S&P 500 dan Nasdaq untuk pertama kalinya sejak akhir April bergerak di bawah indikator teknikal. Pelemahan terjadi ketika investor bersiap menyambut rilis kinerja kuartalan dari sejumlah raksasa ritel serta Nvidia, sekaligus menantikan laporan tenaga kerja Amerika Serikat yang tertunda. Dow Jones Industrial Average ditutup turun 557,24 poin atau 1,18% menjadi 46.590,24. S&P 500 turun 61,70 poin atau 0,92% ke posisi 6.672,41, sementara Nasdaq Composite Index turun 192,51 poin atau 0,84% jadi 22.708,08.
Bursa ekuitas Eropa ditutup menurun, (17/11) investor menahan diri dari aksi agresif menjelang rilis data tenaga kerja Amerika Serikat untuk memberikan gambaran lebih jelas terkait kesehatan ekonomi. Indeks pan-Eropa STOXX 600 ditutup turun 0,54% atau 3,13 poin menjadi 571,68, Indeks DAX Jerman terkoreksi menurun 1,2% atau 286,03 jadi 23.590,52, FTSE 100 Inggris turun 0,24% atau 22,94 poin ke posisi 9.675,43 dan CAC Prancis turun 0,63% atau 51,07 poin menjadi 8.119,02.
Inflasi Kanada mereda lebih lambat dari perkiraan bulan lalu, mendukung rencana Bank of Canada (BoC) untuk menghentikan sementara pemotongan suku bunga. Inflasi umum melambat menjadi 2,2% pada bulan Oktober. Pengeluaran fiskal Tiongkok secara luas menurun pada bulan Oktober, paling rendah sejak tahun 2021. Pengeluaran gabungan di kedua anggaran utama negara itu turun 19% menjadi 2,37 triliun yuan ($ 334 miliar).
Indonesia
JCI (17/11) naik +46.447 poin (+0.55%) di level 8,416. Sektor yang mengalami kenaikan adalah properties and real estate, consumer cyclicals, dan energy. Kemudian secara year to date JCI naik +18.88%, dan secara week to date naik +0.55%. Pada pasar saham (17/11), asing mencatatkan net capital inflow sebesar IDR 0.71 T. Kemudian selama November mencatatkan net capital inflow sebesar IDR 8.01 T dan secara year to date net capital outflow sebesar IDR 33.77 T.
Harga SBN (17/11) bergerak beragam dengan yield tenor 5 year menurun 0.05 poin ke level 5.4242% dan yield tenor 10 year naik 0.89 poin ke level 6.1119%. Kepemilikan asing pada surat berharga Pemerintah Indonesia per 11 November 2025 berada di level 13.46% dan mengalami outflow sebesar IDR 0.15 T. Selama November terjadi net capital outflow sebesar IDR 4.82 T dan selama year to date terjadi net capital outflow sebesar IDR 3.17 T.
Hari ini (18/11) Kementerian keuangan akan mengadakan lelang dengan target indicative sebesar IDR 23 T. Seri yang dilelangkan adalah SPN01251220, SPNS03260218, SPN12261105, FR109, FR108, FR106, FR107, FR102 dan FR105.
Sumber data : Bloomberg.
Disclaimer : Dokumen ini tidak diperuntukan sebagai suatu penawaran, atau permohonan dari suatu penawaran, permintaan untuk membeli atau menjual efek dan segala hal yang berhubungan dengan efek. Seluruh informasi dan opini yang terdapat dalam dokumen ini dengan cara baik telah dihimpun dari atau berasal dari sumber -sumber yang dapat dipercaya dan diandalkan. Tidak ada pengatasnamaan atau jaminan, baik secara langsung maupun tidak langsung dari BNI termasuk pihak-pihak lain dari Grup BNI dari mana dokumen ini dapat diperoleh, terhadap keakuratan atau kelengkapan dari informasi yang terdapat dalam dokumen ini. Seluruh pendapat dan perkiraan dalam laporan ini merupakan pertimbangan kami pada tanggal tertera dan dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan.
PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk.
Divisi Wealth Management.
Manara BNI Lantai 21.
Jl. Perjompongan Raya No.7 Jakarta 10210.
www.bni.co.id/emerald.