Thursday, December 04 2025
“Successful investing is about managing risk not avoiding it,” – Benjamin Graham.
Indikator Ekonomi

Global Market
Dow Jones Industrial Average naik 0,86%, menjadi 47.882,89 poin, S&P 500 naik 0,30%, menjadi 6.849,95 poin dan Nasdaq Composite naik 0,17%, menjadi 23.454,08. Nilai tukar dollar Amerika Serikat bergerak mendatar pada Rabu (3/12/2025), seiring pelaku pasar mulai mengambil posisi menjelang keputusan Bank Sentral minggu depan. Investor juga mulai memproyeksikan penurunan suku bunga pada 2026 yang berpotensi menekan kinerja dollar Amerika Serikat.
China akan mempertahankan target pertumbuhan ekonomi tahunannya sekitar 5% pada tahun depan. Target ini mengharuskan otoritas untuk tetap membuka keran fiskal dan moneter karena mereka berupaya untuk mengakhiri deflasi. Target tersebut akan menjadi bagian dari upaya Beijing untuk memulai rencana lima tahun baru dengan pijakan yang kuat dan mengatasi dampak dari kemerosotan properti yang berkepanjangan, permintaan konsumen yang lemah, kelebihan kapasitas pabrik, dan penurunan investasi.
Inflasi tahunan Swiss secara tak terduga melambat pada bulan November 2025 menjadi nol. Berdasarkan data yang dirilis hari Rabu (3/12/2025), posisi tersebut sedikit di bawah ekspektasi. Konsensus perkiraan jajak pendapat analis Reuters adalah bahwa inflasi akan tetap tidak berubah di angka 0,1% bulan lalu.
Indonesia
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 5,25 poin atau 0,06% ke 8.611,79 pada akhir perdagangan Rabu (3/12/2025). Sebanyak 328 saham naik, 316 saham turun dan 160 saham stagnan. Indeks sektoral dengan kenaikan terbesar adalah sektor teknologi naik 1,54%, sektor infrastruktur naik 1,50% dan sektor transportasi naik 1,26%. Sedangkan indeks sektoral yang melemah adalah sektor barang baku yang turun 0,60%, sektor keuangan turun 0,58% dan sektor energi turun 0,50%.
Harga Surat Berharga Negara (03/12/2025) bergerak mayoritas menguat dengan yield tenor 5 tahun melemah -10.23 poin ke level 5.63% dan yield tenor 10 tahun melemah -3.20 poin ke level 6.23%. Kepemilikan asing pada surat berharga Pemerintah Indonesia per 02 Desember 2025 berada di level 13.37% dan mengalami inflow sebesar IDR 1.29 T. Selama Desember terjadi net capital inflow sebesar IDR 0.70 T dan dari awal tahun terjadi net capital outflow sebesar IDR 3.58 T.
Sumber data : Bloomberg.
Disclaimer : Dokumen ini tidak diperuntukan sebagai suatu penawaran, atau permohonan dari suatu penawaran, permintaan untuk membeli atau menjual efek dan segala hal yang berhubungan dengan efek. Seluruh informasi dan opini yang terdapat dalam dokumen ini dengan cara baik telah dihimpun dari atau berasal dari sumber -sumber yang dapat dipercaya dan diandalkan. Tidak ada pengatasnamaan atau jaminan, baik secara langsung maupun tidak langsung dari BNI termasuk pihak-pihak lain dari Grup BNI dari mana dokumen ini dapat diperoleh, terhadap keakuratan atau kelengkapan dari informasi yang terdapat dalam dokumen ini. Seluruh pendapat dan perkiraan dalam laporan ini merupakan pertimbangan kami pada tanggal tertera dan dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan.
PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk.
Divisi Wealth Management.
Manara BNI Lantai 21.
Jl. Perjompongan Raya No.7 Jakarta 10210.
www.bni.co.id/emerald.