Thursday, 18 March 2021
"Economics is everywhere, and understanding economics can help you make better decisions and lead a happier life."
–Tyler Cowen–
Indikator
Global Market
Federal Reserve (The Fed) terus memproyeksikan suku bunga mendekati nol setidaknya hingga tahun 2023, meskipun prospek ekonomi AS akan meningkat dan kekhawatiran inflasi yang meningkat di pasar keuangan. Para pejabat melihat inflasi mereda setelah lonjakan tahun ini dan Powell menambahkan tidak perlu bereaksi terhadap kenaikan imbal hasil Treasury AS.
Imbas dari kebijakan yang masih akomodatif dari The Fed ini langsung direspon positif dengan naiknya Index Saham Pada perdagangan Rabu (17/3), DJI naik 0,58%, begitupun S&P 500 yang naik 0,29%, dan Nasdaq naik 0,40%. Sementara dari pasar komoditas, Harga batu bara untuk periode April 2021 masih kokoh di level tingginya dan naik sekitar 1.7%, Timah naik 2.2%, Nickel naik 0.5%, dan CPO naik 0.9%.
WHO mendukung vaksin Covid-19 AstraZeneca, dengan mengatakan suntikan harus terus diberikan karena manfaatnya lebih besar daripada risikonya. Ini adalah otoritas kesehatan kedua yang mendukung suntikan, setelah laporan pembekuan darah pada beberapa orang yang menerima suntikan mendorong lebih dari selusin negara Uni Eropa untuk menghentikan imunisasi.
Indonesia
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) memprediksikan pertumbuhan ekonomi pada 2021 di kisaran 4,2% hingga 4,8%. Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengatakan pertumbuhan ekonomi 4,2% akan terealisasi jika kasus pandemi Covid-19 terus menurun hingga September 2021, sedangkan 4,8% tercapai jika penurunan terjadi pada Juli 2021. Suharso menjelaskan, estimasi untuk mencapai wabah Covid-19 terkendali adalah menurunkan angka reproduksi efektif dari 1,2 menuju 0,9 dan mencapai herd immunity atas 181,5 juta dari total 269 juta penduduk Indonesia.
Selain itu, pasar domestic juga akan menunggu hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia yang akan diumumkan oleh Gubernur BI, Perry Warjiyo, pada 18 Maret 2021 hari ini. Pasar domestik memprediksi bahwa BI masih akan menahan suku bunga BI7DRR di level 3.5%.
Analisis
Pernyataan Fed Chair Jerome Powell pasca rapat FOMC berhasil menenangkan pasar, di mana The Fed melihat potensi pertumbuhan ekonomi membaik tahun ini, namun kebijakan moneter akan tetap dijaga akomodatif. Dengan telah ditegaskannya kebijakan yang akan diambil oleh The Fed, membawa angin segar untuk pasar obligasi maupun pasar saham di global. Investor dapat membagi porsi investasi nya kedalam porsi likuiditas (Deposito maupun Reksadana Pasar Uang), porsi Fixed Income (Obligasi dan Reksadana Pendapatan Tetap), dan porsi berkembang untuk investasi jangka panjang (Saham maupun Reksadana Saham).
Sumber data : Bloomberg dan Infovesta.
Disclaimer : Dokumen ini tidak diperuntukan sebagai suatu penawaran, atau permohonan dari suatu penawaran, permintaan untuk membeli atau menjual efek dan segala hal yang berhubungan dengan efek. Seluruh informasi dan opini yang terdapat dalam dokumen ini dengan cara baik telah dihimpun dari atau berasal dari sumber-sumber yang dapat dipercaya dan diandalkan. Tidak ada pengatasnamaan atau jaminan, baik secara
langsung maupun tidak langsung dari BNI termasuk pihak-pihak lain dari Grup BNI dari mana dokumen ini dapat diperoleh, terhadap keakuratan atau kelengkapan dari informasi yang terdapat dalam dokumen ini. Seluruh pendapat dan perkiraan dalam laporan ini merupakan pertimbangan kami pada tanggal tertera dan dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan.
Investment Specialist : Samuel Panjaitan, Tristian Kurniawan, Panji Tofani.