Monday, 5 April 2021
"The Study of economy usually shows us that the best time for purchase was last year."
–Woody Allen–
Indikator
Global Market
Seluruh kapal yang tertahan di Terusan Suez karena kandasnya kapal peti kemas raksasa Ever Given pada akhir bulan lalu berhasil melewati kanal tersebut pada Sabtu (3/4). Sebanyak 61 kapal terakhir dari total 422 yang tertahan, kata Otoritas Terusan Suez atau SCA, berhasil melalui kanal tersebut. Rantai pasokan internasional sempat kacau setelah kapal Ever Given sepanjang 400 meter kandas dan melintang di terusan tersebut pada 23 Maret 2021. Butuh waktu hampir satu pekan bagi tim penyelamat spesialis hingga berhasil mengapungkan lagi kapal itu.
Presiden AS Joe Biden bersedia untuk mendorong rencana infrastruktur senilai US$ 2 triliun meski tanpa dukungan dari anggota parlemen Republik, kata Menteri Energi Jennifer Granholm pada hari Minggu (4/4).
Data lapangan kerja AS bulan Maret menunjukkan sinyal pemulihan yang kuat dimana Change in Nonfarm Payrolls bertambah sebanyak 916 ribu lebih tinggi dibandingkan perkiraan 660 ribu. Sementara tingkat pengangguran turun ke level 6.0% dari bulan sebelumnya 6.2%. ISM Manufacturing (Mar) naik ke level 64.7 dari bulan sebelumnya 60.8. Imbal hasil UST 10 tahun turun ke level 1.66% pada penutupan perdagangan di hari Kamis.
Indonesia
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan, penggunaan produk lokal atau dalam negeri secara maksimal bisa menghemat belanja modal dan belanja barang dalam APBN hingga US$ 17 miliar atau Rp 246,5 triliun (kurs Rp 14.500 per dolar AS) per tahun.
Pada perdagangan hari sebelumnya, IHSG menguat menjelang libur jumat Agung, naik 0.43%, sementara BINDO naik 0.27%. Investor Asing membukukan penjualan bersih senilai IDR 1.17 Triliun. Imbal Hasil/yield obligasi pemerintah IDR tenor 10 Tahun turun ke level 6.69%.
Analisis
Pasar Modal Indonesia saat ini kekurangan sentiment positif. Setelah sentiment negative dari external dengan adanya fenomena Margin Call di US membuat pasar khawatir adanya domino effect dan akan berdampak ke pasar Indonesia, lalu dari dalam negeri isu terkait rebalancing portofolio investasi BP Jamsostek juga masih mewarnai pergerakan pasar Indonesia.
Dengan kondisi pasar yang masih belum stabil, Investor disarankan untuk berinvestasi secara bertahap dan tetap melakukan diversifikasi aset untuk porsi likuiditas (Reksa Dana Pasar Uang), porsi pendapatan tetap (Obligasi dan Reksa Dana Pendapatan Tetap), dan porsi berkembang (Reksa Dana Saham).
Sumber data : Bloomberg dan Infovesta (Pkl. 09.00 WIB).
Disclaimer : Dokumen ini tidak diperuntukan sebagai suatu penawaran, atau permohonan dari suatu penawaran, permintaan untuk membeli atau menjual efek dan segala hal yang berhubungan dengan efek. Seluruh informasi dan opini yang terdapat dalam dokumen ini dengan cara baik telah dihimpun dari atau berasal dari sumber-sumber yang dapat dipercaya dan diandalkan. Tidak ada pengatasnamaan atau jaminan, baik secara langsung maupun tidak langsung dari BNI termasuk pihak-pihak lain dari Grup BNI dari mana dokumen ini dapat diperoleh, terhadap keakuratan atau kelengkapan dari informasi yang terdapat dalam dokumen ini. Seluruh pendapat dan perkiraan dalam laporan ini merupakan pertimbangan kami pada tanggal tertera dan dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan.
Investment Specialist : Samuel Panjaitan, Tristian Kurniawan, Panji Tofani.