Wednesday, 21 April 2021
"Work hard, be kind, and amazing things will happen."
–Conan O’Brien–
Indikator
Global Market
Presiden China Xi Jinping akan berbicara pada pertemuan pemimpin dunia yang membicarakan krisis iklim pada hari Kamis, dimana pertemuan ini digagas oleh Presiden AS Joe Biden. Selama seminggu terakhir, kedua negara tengah membicarakan kerjasama untuk melawan isu krisis iklim dunia. Sebagai dua negara dengan perekonomian terbesar, hubungan keduanya selalu menjadi sorotan. Keharmonisan kedua negara, dapat mendukung ekonomi secara global.
Citigroup mengumumkan akan menarik bisnis ritel mereka pada 13 negara di luar AS, salah satunya Indonesia. Jane Fraser sebagai CEO Citigroup yang menjabat di Februari 2021 lalu, menyatakan kebijakan ini diambil untuk lebih fokus pada wealth management sebagai salah satu langkah strategik yang akan diterapkannya. Sebelumnya CEO Citi Indonesia Batara Sianturi telah menyatakan langkah Perusahaan untuk keluar dari bisnis ritel Indonesia dan fokus pada layanan institusional.
Indonesia
Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) mempertahankan BI7DRR tetap di level 3,50%, dengan suku bunga Deposit Facility tetap 2,75%, dan suku bunga Lending Facility tetap 4,25%. Dalam outlook ekonominya, BI merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi (PDB) Indonesia 2021 menjadi 4,1-5,1%, lebih rendah dari proyeksi sebelumnya yaitu 4,3-5,3%. Transaksi berjalan (current account) Indonesia diperkirakan kembali defisit pada kuartal I-2021. BI juga merevisi perkiraan pertumbuhan ekonomi global 2021 menjadi 5,7% dari sebelumnya 5,1%, yang didukung oleh pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat dan Tiongkok yang telah tumbuh baik. BI juga masih melanjutkan kebijakan moneter akomodatif ke depan.
Diberitakan Bisnis.com, Lion Air Group menginformasikan 11 Bandara di Indonesia membuka skrining Covid-19 untuk GeNose dengan tarif dan jam operasi masing-masing. Hal ini mempermudah mobilitas masyarakat melalui perjalanan udara.
Dari isu politik, CNBC memberitakan sejumlah ekonom dan anggota DPR menolak pemindahan Ibu Kota Negara yang digagas Presiden Jokowi. Hal tersebut dirasa belum terlalu prioritas di tengah kondisi pandemi saat ini. Juga, isu rehuffle kabinet masih berhembus seiring rencana pembauran beberapa Kementerian di Kabinet Indonesia Maju.
Analisis
Peningkatan pasar investasi di Indonesia khususnya pasar saham memang masih tertinggal dibandingkan tren pasar saham di Amerika Serikat. Hal tersebut terindikasi bahwa perbaikan ekonomi AS memang lebih cepat dibandingkan Indonesia. Namun perbaikan ekonomi Indonesia tersebut juga menunjukan progres yang baik dengan data indikator dan kebijakan yang mendukung.
Investor dengan profil agresif dengan dana dingin dan horison panjang, dapat memulai investasi di instrument berbasis saham secara bertahap guna mendapatkan nilai murah menjelang optimisme pertumbuhan ke depan yang lebih tinggi.
Sumber data : Bloomberg dan Infovesta.
Disclaimer : Dokumen ini tidak diperuntukan sebagai suatu penawaran, atau permohonan dari suatu penawaran, permintaan untuk membeli atau menjual efek dan segala hal yang berhubungan dengan efek. Seluruh informasi dan opini yang terdapat dalam dokumen ini dengan cara baik telah dihimpun dari atau berasal dari sumber-sumber yang dapat dipercaya dan diandalkan. Tidak ada pengatasnamaan atau jaminan, baik secara langsung maupun tidak langsung dari BNI termasuk pihak-pihak lain dari Grup BNI dari mana dokumen ini dapat diperoleh, terhadap keakuratan atau kelengkapan dari informasi yang terdapat dalam dokumen ini. Seluruh pendapat dan perkiraan dalam laporan ini merupakan pertimbangan kami pada tanggal tertera dan dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan.
Investment Specialist : Samuel Panjaitan, Tristian Kurniawan, Panji Tofani.