Emerald Daily Update 26 April 2021 - Produk | BNI Emerald
Chat With Us
Chat With Us
Internet Banking
 
 
 
 
 
 
 

Produk

Pastikan Anda mengetahui Profil Risiko Anda sebelum memulai berinvestasi.

INVESTASI DAN ASURANSI


INFO INVESTASI

 

Emerald Daily Update 26 April 2021

Monday, 26 April 2021

"We must not allow other people’s limited perceptions to define us."
–Virginia Satir–

Indikator

Indikator

Global Market

Amerika Serikat akan membantu memenuhi kebutuhan komponen vaksin dan peralatan medis kepada India yang sedang mengalami lonjakan kasus Covid19. Dalam Twitternya, Joe Biden menyatakan komitmennya dalam membantu India sebagaimana di awal masa pendemi India juga telah membantu Amerika Serikat.

Dilaporkan CNBC International, analis memperkirakan bahwa 3 Bank terbesar di Singapura akan mencatatkan peningkatan pendapatan pada laporan keuangannya pada Kuartal I 2021 seiring perbaikan ekonomi global. Bank tersebut adalah DBS Group Holding yang akan merilis laporan keuangan pada 30 April, kemudian United Overseas Bank pada 6 Mei, dan Oversea-Chinese Banking Corp pada 7 Mei.

Indonesia

Minggu lalu, Kementerian Perhubungan mengeluarkan larangan penerbangan dari dan ke India, menindaklanjuti Surat Edaran dari Ditjen Imigrasi yang menutup sementara akses bagi warga negara India untuk masuk ke Indonesia, dilaporkan oleh Bisnis.com. Hal tersebut dilakukan menyusul lonjakan kasus Covid19 di India. Namun pergerakan logistik seperti vaksin dan oksigen tetap dilakukan secara selektif.

Masih dilaporkan Bisnis.com, Chief Executive Auto2000 menyatakan penjualan mobil baru pada Perusahaannya melonjak 259% di bulan Maret dibandingkan Februari 2021. Hal ini terindikasi diakibatkan kebijakan PPnBM 0% tahap I untuk mesin 1.500cc pada Maret–Mei 2021.

Bank Indonesia melaporkan per minggu IV April, diperkirakan inflasi sebesar 0,18% mtm atau 1,47% yoy pada posisi April 2021. Berdasarkan data transaksi 19-22 April 2021, Investor Asing mencatatkan beli neto (nett buy) Rp 3,88 triliun di pasar keuangan. Angka tersebut terdiri dari nett buy Rp 4,68 triliun di pasar SBN dan nett sell Rp 0,8 triliun di pasar saham.

Analisis

Mayoritas laporan keuangan Perusahaan global dan domestik yang mencatatkan pertumbuhan pendapatan, semakin memperkuat ekspektasi pertumbuhan ekonomi. Meski tetap dibayangi oleh kasus Covid19 yang belum tuntas, namun ekspektasi ini cukup mendorong investor untuk melanjutkan aksi masuk pada pasar saham dan obligasi di emerging market, termasuk Indonesia.

Di Indonesia sendiri, masih ada kemungkinan perlambatan di Kuartal II akibat pembatasan mobilitas pada musim Lebaran. Namun hal ini justru merupakan langkah hati-hati yang diambil Pemerintah guna menghindari risiko yang lebih besar. Investor dapat tetap melakukan diversifikasi aset dengan tetap memenuhi kebutuhan likuiditas, dan dapat masuk bertahap pada instrument saham atau obligasi.

Index Saham

Nilai Tukar

Government Yield

Government Yield

Reksa Dana

Komoditas

Sumber data : Bloomberg dan Infovesta (Closing Market).

Disclaimer : Dokumen ini tidak diperuntukan sebagai suatu penawaran, atau permohonan dari suatu penawaran, permintaan untuk membeli atau menjual efek dan segala hal yang berhubungan dengan efek. Seluruh informasi dan opini yang terdapat dalam dokumen ini dengan cara baik telah dihimpun dari atau berasal dari sumber-sumber yang dapat dipercaya dan diandalkan. Tidak ada pengatasnamaan atau jaminan, baik secara langsung maupun tidak langsung dari BNI termasuk pihak-pihak lain dari Grup BNI dari mana dokumen ini dapat diperoleh, terhadap keakuratan atau kelengkapan dari informasi yang terdapat dalam dokumen ini. Seluruh pendapat dan perkiraan dalam laporan ini merupakan pertimbangan kami pada tanggal tertera dan dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan.

Investment Specialist : Samuel Indra H. Panjaitan, Tristian Kurniawan.

  • Kurs Valas
  • Konversi

Konversi Mata Uang

Special Rates
TT Counter
Bank Notes

Panduan Transaksi Investasi di BNI Mobile Banking