Friday, 30 April 2021
"Fairness does not mean everyone gets the same. Fairness means everyone gets what they need."
–Rick Riordan–
Indikator
Global Market
Pasar saham Amerika Serikat melanjutkan tren penguatan didukung rilis data ekonomi dan laporan keuangan yang positif. PDB Amerika Q1-2021 tumbuh 6.4% QoQ annualized, naik dari sebelumnya 4.3%, walau sedikit di bawah ekspektasi 6.7%. Perbaikan ekonomi didukung konsumsi yang kuat, di mana personal consumption tumbuh 10.7% QoQ annualized, naik dari sebelumnya 2.3%. Laporan keuangan emiten Q1-2021 juga menggembirakan di mana pencapaian emiten mega-cap seperti Apple, Amazon, dan Facebook melebihi ekspektasi pasar. Indeks S&P 500 ditutup naik 0.68% dan imbal hasil UST 10Y naik dari 1.61% ke level 1.63%.
Regulator China telah memberlakukan batasan lebih lanjut pada divisi keuangan yang tumbuh cepat dari 13 Perusahaan termasuk Tencent, ByteDance, JD.com, Meituan dan Didi, seiring dengan berlanjutnya tindakan keras negara itu terhadap raksasa internetnya. Banyak dari pembatasan yang sama sebelumnya diterapkan terhadap Ant Group milik Jack Ma. Persyaratan termasuk kepatuhan yang lebih ketat saat mendaftar di luar negeri dan membatasi monopoli informasi dan pengumpulan data pribadi. Perusahaan harus merestrukturisasi sayap keuangan mereka menjadi Perusahaan induk, dan memutuskan "hubungan yang tidak tepat" antara layanan pembayaran dan produk keuangan mereka, kata regulator. Tidak jelas berapa lama Perusahaan harus memberlakukan perubahan, atau bagaimana hal itu akan memengaruhi operasi inti mereka.
Indonesia
Pemerintah menargetkan, ekonomi Indonesia pada 2022 tumbuh 5,2% - 6%, sedikit lebih tinggi dari target dalam asumsi dasar ekonomi makro APBN 2021 yang sebesar 5%. Untuk mencapai target tersebut, defisit APBN dalam postur makro fiskal 2022 ditargetkan dalam kisaran 4,51% - 4,85% terhadap produk domestik bruto (PDB) atau Rp 808,2 triliun hingga Rp 879,9 triliun.
IHSG menguat 0.64% dengan investor asing mencatat penjualan bersih IDR 20 miliar. Pasar obligasi juga ditutup naik 0.08% dengan imbal hasil obligasi pemerintah 10Y turun dari 6.51% ke level 6.48%.
Analisis
Pasar saham kawasan Asia menguat merespon outlook akomodatif dari The Fed dan juga proposal rencana belanja Presiden Biden yang besar. Pasar memandang rencana tersebut dapat memberi dampak positif juga bagi pasar Asia karena berarti Amerika akan lebih banyak melakukan impor bahan baku. Indeks MSCI Asia Pacific ditutup naik 0.09%.
Investor disarankan membentuk portfolio yang seimbang antara instrumen yang likuid, fixed income, dan berkembang. Porsi pendapatan imbal hasil dari aset pendapatan tetap dapat diisi oleh Obligasi Negara tenor pendek-menengah. Seri obligasi yang kami rekomendasikan adalah seri benchmark yang secara likuiditas lebih baik dibanding seri lainnya, yaitu FR86, FR87, FR88, FR83, FR89. Dan untuk porsi dana berkembang, investor dapat memilih reksadana saham dengan menggunakan metode Dollar Cost Averaging (DCA).
Sumber data : Bloomberg dan Infovesta (Closing Market).
Disclaimer : Dokumen ini tidak diperuntukan sebagai suatu penawaran, atau permohonan dari suatu penawaran, permintaan untuk membeli atau menjual efek dan segala hal yang berhubungan dengan efek. Seluruh informasi dan opini yang terdapat dalam dokumen ini dengan cara baik telah dihimpun dari atau berasal dari sumber-sumber yang dapat dipercaya dan diandalkan. Tidak ada pengatasnamaan atau jaminan, baik secara langsung maupun tidak langsung dari BNI termasuk pihak-pihak lain dari Grup BNI dari mana dokumen ini dapat diperoleh, terhadap keakuratan atau kelengkapan dari informasi yang terdapat dalam dokumen ini. Seluruh pendapat dan perkiraan dalam laporan ini merupakan pertimbangan kami pada tanggal tertera dan dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan.
Investment Specialist : Samuel Panjaitan, Tristian Kurniawan, Panji Tofani.