Thursday, 20 May 2021
"Sometimes life hits you in the head with a brick. Don’t lose faith."
–Steve Jobs–
Indikator
Global Market
Bloomberg melaporkan bahwa dalam Minutes of Meeting Federal Reserves yang diumumkan hari ini dari pertemuan 28 April, disebutkan bahwa terdapat beberapa partisipan yang menyarankan untuk mulai membicarakan mengenai tapering off apabila perbaikan ekonomi Amerika Serikat terus berlanjut sesuai dengan target yang telah ditetapkan komite. Rilis resmi ini cukup bertolak belakang dari pernyataan Pimpinan The Fed Jerome Powell dalam konferensi pers selepas pertemuan tersebut, yang menyebutkan bahwa masih belum waktunya membicarakan mengenai pengurangan pembelian aset tersebut.
Menteri Kesehatan Singapura menekankan pernyataan bahwa tidak varian virus Covid19 baru yang terbentuk di Singapura, dan tidak ada bukti yang menyatakan varian Covid19 tersebut lebih berisiko kepada anak-anak. Ditambahkan bahwa varian yang beredar di Singapura adalah varian B.1.617.2 yang merupakan varian dari India. Hal ini dilakukan untuk mengkonfirmasi isu yang belakangan beredar bahwa terdapat varian virus baru dari Singapura. Hal ini menjadi salah satu alasan sentimen negatif untuk bursa saham Asia.
Indonesia
Menko Perekonomian Airlangga Hartanto melalui konferensi pers menyatakan bahwa Pemerintah dan DPR akan melakukan pembahasan mengenai perubahan UU Ketentuan Umum Perpajakan dan Tata Cara Perpajakan. Di dalamnya terdapat rencana pembahasan mengenai perubahan tarif PPh, PPN, PPnBM, termasuk pengampunan pajak. Adapun perubahan ketentuan perpajakan ini menjadi salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan pendapatan negara dari sisi pajak.
Badan Pusat Statistik (BPS) siang ini akan mengumumkan Neraca Perdagangan dan nilai pertumbuhan ekspor impor Indonesia posisi April 2021 pada siang ini. Menurut konsensus Bloomberg, Neraca Perdagangan diperkirakan surplus US$ 1,2 miliar, turun dari US$ 1,56 miliar di bulan sebelumnya. Hal tersebut diperkirakan terjadi akibat nilai ekspor yang tumbuh menjadi 40,7% dari 30,4% sebelumnya. Kenaikan tersebut lebih signifikan dibandingkan kenaikan impor yang diperkirakan menjadi 29,8% dibandingkan 25,7% bulan sebelumnya.
Analisis
Proyeksi pertumbuhan ekspor Indonesia yang jauh lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan impor, diperkirakan akibat perbaikan ekonomi negara-negara rekan dagang yang lebih dahulu terjadi. Selain aktivitas Belanja Pemerintah, pertumbuhan ekonomi Indonesia Kuartal I 2021 ditopang oleh aktivitas ekspor-impor. Oleh sebab itu, maka peningkatan aktivitas ekspor-impor menjadi salah satu pendorong utama ekonomi Indonesia saat ini.
Dalam jangka menengah-panjang, kombinasi antara kebijakan pemerintah dalam mengatur aktivitas fiskal melalui pendapatan dan pengeluaran APBN serta penanganan Covid19, dipercaya mampu memberikan perbaikan ekonomi Indonesia.
Sumber data : Bloomberg dan Infovesta (Closing Market).
Disclaimer : Dokumen ini tidak diperuntukan sebagai suatu penawaran, atau permohonan dari suatu penawaran, permintaan untuk membeli atau menjual efek dan segala hal yang berhubungan dengan efek. Seluruh informasi dan opini yang terdapat dalam dokumen ini dengan cara baik telah dihimpun dari atau berasal dari sumber-sumber yang dapat dipercaya dan diandalkan. Tidak ada pengatasnamaan atau jaminan, baik secara langsung maupun tidak langsung dari BNI termasuk pihak-pihak lain dari Grup BNI dari mana dokumen ini dapat diperoleh, terhadap keakuratan atau kelengkapan dari informasi yang terdapat dalam dokumen ini. Seluruh pendapat dan perkiraan dalam laporan ini merupakan pertimbangan kami pada tanggal tertera dan dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan.
Investment Specialist : Samuel Panjaitan, Tristian Kurniawan, Panji Tofani.