Emerald Daily Update 24 Mei 2021 - Produk | BNI Emerald
Chat With Us
Chat With Us
 
 
 
 
 
 
 

Produk

Pastikan Anda mengetahui Profil Risiko Anda sebelum memulai berinvestasi.

INVESTASI DAN ASURANSI


INFO INVESTASI

 

Emerald Daily Update 24 Mei 2021

Monday, 24 May 2021

"We can’t help everyone, but everyone can help someone."
–Ronald Reagan–

Indikator

Indikator

Global Market

Jepang mengalami masalah serius terkait Covid19 di kota Osaka, dimana rumah sakit disana mulai kehabisan kamar dan ventilator. Petugas Kesehatan disana menyarankan agar pemerintah setempat menunda pelaksanaan Olimpiade Tokyo 2021. Sementara pemerintah tengah membuka sentra vaksinasi bagi Lansia untuk menghadapi event tersebut.

Terkait aset kripto, Pemerintah AS berencana bahwa pengiriman uang kripto senilai lebih dari US$ 10.000 diwajibkan melapor pada Internal Revenue Service (IRS). Pemerintahannya siap untuk menambah personel IRS guna memastikan kepatuhan perpajakan dari setiap warga negara, dilaporkan CNBC. Sebelumnya juga diberitakan bahwa China melarang lembaga keuangan disana untuk mengakomodir transaksi dari aset kripto. Hal-hal ini mendorong pelemahan aset kripto dalam dua pekan terakhir.

Indonesia

Bank Indonesia melaporkan bahwa Neraca Pembayaran Indonesia kuartal I 2021 tercatat surplus US$ 4,1 miliar, naik dari kuartal sebelumnya yang tercatat defisit US$ 0,2 miliar. Kondisi ini didorong dari transaksi modal dan finansial yang tercatat surplus US$ 5,6 miliar (2% dari PDB), meski secara transaksi berjalan pada periode laporan tercatat defisit US$ 1 miliar (0,4% dari PDB).

Posisi Utang Luar Negeri (ULN) Pemerintah Indonesia di kuartal I 2021 tercatat sebesar US$ 203,4 miliar, lebih rendah 1,4% qtq dibandingkan kuartal sebelumnya. Dalam pertumbuhan tahunan, nilai tersebut tumbuh 12,4% yoy, lebih tinggi dibandingkan pada posisi kuartal sebelumnya 3,3% yoy. Adapun rasio ULN Indonesia terhadap PDB berada di 39,1%, turun dibandingkan kuartal sebelumnya sebesar 39,4%.

Bank Indonesia akan memulai Rapat Dewan Gubernur (RDG) bulan Mei 2021 pada hari ini, dan hasilnya akan diumumkan pada besok siang. Konsensus Bloomberg memprediksi suku bunga acuan dalam BI7DRR akan dipertahankan pada 3,5% seiring indikator perbaikan ekonomi yang positif dan terjaganya stabilitas nilai tukar Rupiah.

Prediksi suku bunga yang masih akan rendah diperkirakan akan meningkatkan minat terhadap Obligasi Negara yang memberikan yield lebih tinggi bagi investor. Lelang Surat Utang Negara (SUN) yang akan dilakukan oleh Kemenkeu besok diperkirakan akan diminati oleh pelaku pasar, apalagi lelang SUN ini menjadi yang pertama dalam 1 bulan terakhir. Dengan harga obligasi yang sideways dan risiko volatilitas di pasar, diperkirakan minat tertinggi akan masuk ke seri tenor pendek–menengah seperti FR86 5,5% (5 tahun) dan FR87 6,5% (10 tahun).

Index Saham

Nilai Tukar

Government Yield

Government Yield

Reksa Dana

Komoditas

Sumber data : Bloomberg dan Infovesta (Closing Market).

Disclaimer : Dokumen ini tidak diperuntukan sebagai suatu penawaran, atau permohonan dari suatu penawaran, permintaan untuk membeli atau menjual efek dan segala hal yang berhubungan dengan efek. Seluruh informasi dan opini yang terdapat dalam dokumen ini dengan cara baik telah dihimpun dari atau berasal dari sumber-sumber yang dapat dipercaya dan diandalkan. Tidak ada pengatasnamaan atau jaminan, baik secara langsung maupun tidak langsung dari BNI termasuk pihak-pihak lain dari Grup BNI dari mana dokumen ini dapat diperoleh, terhadap keakuratan atau kelengkapan dari informasi yang terdapat dalam dokumen ini. Seluruh pendapat dan perkiraan dalam laporan ini merupakan pertimbangan kami pada tanggal tertera dan dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan.

Investment Specialist : Samuel Panjaitan, Tristian Kurniawan, Panji Tofani.

  • Kurs Valas
  • Konversi

Konversi Mata Uang

Special Rates
TT Counter
Bank Notes

Panduan Transaksi Investasi di BNI Mobile Banking