Friday, 4 June 2021
"By doubting we are led to question, by questioning we arrive at the truth."
–Peter Abelard–
Indikator
Global Market
Bursa saham Amerika Serikat dan mayoritas di negara Asia ditutup melemah pada perdagangan kemarin. CNBC melaporkan Presiden AS Joe Biden menandatangani perintah yang melarang entitas AS untuk berinvestasi di Perusahaan China. Hal ini diduga sebagai langkah antisipasi pelanggaran hukum terkait dengan sektor teknologi pertahanan dan pengawasan yang sebelumnya menjadi sorotan pemerintahan Donald Trump.
Joe Biden berencana merubah pengenaan pajak korporasi AS yang sebelumnya dicanangkan sebesar 28%, menjadi hanya 15%. Hal ini dilakukannya sebagai salah satu negosiasi pada Partai Republik agar oposisi mendukung rencana stimulus infrastruktur sebesar US$ 2.25 triliun.
Initial Jobless Claim AS per minggu terakhir bulan Mei 2021 dilaporkan sebesar 385.000, turun dari minggu sebelumnya 405.000. Beberapa indikator lainnya juga dilaporkan naik, seperti Markit US Services PMI yang naik ke 70.4 dari sebelumnya 70.1 dan Markit US Composite PMI naik ke 68.7 dari sebelumnya 68.1.
Reuters melaporkan Jepang akan menyediakan 1.24 juta dosis vaksin Covid19 merk AstraZeneca kepada Taiwan secara gratis, ungkap Menteri Luar Negeri Jepang Toshimitsu Motegi.
Indonesia
Pelemahan bursa saham AS dan negara Asia dapat berdampak pada pasar Indonesia. Pada perdagangan kemarin, investor asing mencatatkan beli bersih (net buy) sebesar Rp 888,8 miliar di regular market saham. Hari ini arus dana asing dapat terhambat akibat pelemahan mayoritas pasar di global. Terlebih lagi, IHSG sudah menguat dalam hampir seminggu, yang semakin memperbesar kemungkinan untuk investor melakukan taking profit. Dilaporkan CNBC, beberapa analis memperkirakan level resistance IHSG ada di 6.100 yang dapat menahan laju penguatan IHSG.
Pemerintah Republik Indonesia baru saja menerbitkan Sukuk Global (INDOIS) dengan nilai sebesar US$ 3 miliar. Adapun Sukuk Global tersebut diterbitkan dalam 3 tenor yaitu Indois 2026 tenor 5 tahun kupon 1.5%, Indois 2031 tenor 10 tahun kupon 2.55%, dan Indois 2051 tenor 30 tahun kupon 3.55%. Dalam penerbitan ini, pemesanan oversubscribe hingga US$ 10 miliar atau 3 kali lipat.
PT Garuda Indonesia dilaporkan tengah menghadapi beban finansial, salah satunya dalam bentuk utang yang mencapai Rp 70 triliun. Secara bisnis, Perusahaan juga tengah menghadapi tantangan di masa pembatasan mobilitas. Sebelumnya Menteri BUMN Erick Thohir dalam rapat dengan DPR menyatakan salah satu perbaikan penting yang perlu dilakukan adalah kerjasama dengan Lessor, baik dalam hal harga sewa maupun mitigasi tindakan koruptif.
Sumber data : Bloomberg dan Infovesta (Closing Market).
Disclaimer : Dokumen ini tidak diperuntukan sebagai suatu penawaran, atau permohonan dari suatu penawaran, permintaan untuk membeli atau menjual efek dan segala hal yang berhubungan dengan efek. Seluruh informasi dan opini yang terdapat dalam dokumen ini dengan cara baik telah dihimpun dari atau berasal dari sumber-sumber yang dapat dipercaya dan diandalkan. Tidak ada pengatasnamaan atau jaminan, baik secara langsung maupun tidak langsung dari BNI termasuk pihak-pihak lain dari Grup BNI dari mana dokumen ini dapat diperoleh, terhadap keakuratan atau kelengkapan dari informasi yang terdapat dalam dokumen ini. Seluruh pendapat dan perkiraan dalam laporan ini merupakan pertimbangan kami pada tanggal tertera dan dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan.
Investment Specialist : Samuel Panjaitan, Tristian Kurniawan, Panji Tofani.