Monday, 14 June 2021
"Focus on where you want to go, not on what you fear."
–Tony Robbins–
Indikator
Global Market
Bursa saham Amerika Serikat (AS) sepanjang pekan lalu cenderung beragam, Indeks S&P 500 kembali mencetak rekor penutupan tertinggi di tengah optimisme bahwa lonjakan inflasi tidak akan berlangsung lama dan Bank Sentral akan mempertahankan kebijakan moneter akomodatif. Sedangkan di pasar obligasi pemerintah AS (US Treasury) bergerak mengejutkan dengan kembali diburu pemodal, sehingga imbal hasil (yield) anjlok. Pemicu pembelian sesaat ini, diperkirakan adalah laporan data tenaga kerja Mei yang masih lebih rendah dari ekspektasi pasar sehingga memicu kekhawatiran bahwa ekonomi masih belum normal dalam waktu dekat. Investor pemburu yield pun masuk.
Pemimpin negara G7 diberitakan akan mendukung proposal Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, untuk mengenakan pajak minimal sebesar 15% pada Perusahaan global. Dengan mendukung proposal tersebut, negara bisa mencegah Perusahaan multinasional mengalihkan keuntungan dan pendapatan pajaknya ke negara dengan pajak rendah dan bisa mengenakan pajak yang sama dimanapun penjualan mereka dilakukan.
Sektor penerbangan internasional diprediksi masih belum pulih normal sampai 2023. Hal ini karena dampak pandemi Covid-19 yang cukup parah memukul dunia penerbangan. Dalam analisa terbaru Asosiasi Pengangkutan Udara Internasional (International Air Transport Association, IATA) memprediksi bahwa jumlah penerbangan global hanya akan kembali ke level pra-pandemi pada tahun 2023 mendatang. Elon Musk kembali membuat heboh para penggemar kripto (cryptocurrency). Pasalnya CEO produsen mobil listrik Tesla ini mengatakan Perusahaannya akan melanjutkan transaksi Bitcoin setelah mengkonfirmasi ada penggunaan energi bersih yang wajar oleh para penambang. Sebelumnya Tesla menghentikan pembelian mobil dengan Bitcoin pada pertengahan Mei. Ini karena kekhawatiran tentang efek penambangan cryptocurrency, yang membutuhkan Bank komputer yang kuat, berkontribusi terhadap perubahan iklim.
Indonesia
Pemerintah memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro sampai dengan 28 Juni 2021. Ini dilakukan guna mengantisipasi lonjakan kasus pasca lebaran. Pelaporan kasus Covid-19 pada Minggu kemarin, merupakan yang tertinggi semenjak Januari 2021. Belum usai kasus penambahan Covid-19 pasca Lebaran, Pemerintah mulai mengantisipasi kenaikan kasus Covid-19 pada periode libur Idul Adha.
Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan akan menyesuaikan aturan pencatatan saham bagi Perusahaan teknologi yang berpotensi meraih dana besar di pasar modal. Direktur Penilaian Perusahaan BEI menyatakan, Perusahaan rintisan unicorn berpotensi meraih pendanaan dalam jumlah besar, namun masih dihadapkan pada fundamental seperti perolehan laba usaha dalam setahun terakhir. Dengan demikian, berdasarkan peraturan I-A yang lama, akan sulit bagi unicorn untuk bisa dicatatkan di Papan Utama Perdagangan.
Sumber data : Bloomberg dan Infovesta (pukul 10.00 WIB).
Disclaimer : Dokumen ini tidak diperuntukan sebagai suatu penawaran, atau permohonan dari suatu penawaran, permintaan untuk membeli atau menjual efek dan segala hal yang berhubungan dengan efek. Seluruh informasi dan opini yang terdapat dalam dokumen ini dengan cara baik telah dihimpun dari atau berasal dari sumber-sumber yang dapat dipercaya dan diandalkan. Tidak ada pengatasnamaan atau jaminan, baik secara langsung maupun tidak langsung dari BNI termasuk pihak-pihak lain dari Grup BNI dari mana dokumen ini dapat diperoleh, terhadap keakuratan atau kelengkapan dari informasi yang terdapat dalam dokumen ini. Seluruh pendapat dan perkiraan dalam laporan ini merupakan pertimbangan kami pada tanggal tertera dan dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan.
Investment Specialist : Samuel Panjaitan, Tristian Kurniawan, Panji Tofani.