Tuesday, 13 July 2021
"In order to carry a positive action we must develop here a positive vision."
–Dalai Lama–
Indikator
Global Market
Pasar Saham Amerika Serikat menguat ditengah masa rilis laporan keuangan emiten untuk posisi Semester I 2021. CNBC melaporkan terdapat bocoran kinerja Perusahaan yang menyatakan bahwa laba bersih emiten yang termasuk dalam indeks S&P 500 melonjak 65% secara tahunan. Rumor ini cenderung memberikan optimisme bagi pelaku pasar dengan ekspektasi valuasi saham emiten akan meningkat seiring peningkatan laba bersih yang dihasilkan.
Thailand memberlakukan kebijakan lockdown dan jam malam di Bangkok dan 9 provinsi. Tercatat 345 ribu kasus positif yang mayoritas berasal dari gelombang baru di April 2021. Pemerintah setempat merencanakan pemberian dosis ketiga bagi tenaga kesehatan dengan menggunakan AstraZeneca atau Pfizer, sebagai booster dosis 1 dan 2 dengan vaksin Sinovac.
Beberapa negara memberlakukan pelarangan masuk dan karantina ketat bagi pendatang dari Indonesia. Pelarangan masuk diberlakukan oleh Singapura, Uni Emirat Arab, Oman, 26 Negara Schengen Area (Portugal, Spanyol, Prancis, Italia, Belanda, Jerman, dan seterusnya), Arab Saudi, Jepang, Taiwan, Hong Kong. Sedangkan karantina ketat diberlakukan oleh Thailand, Irlandia, Korea Selatan dan Amerika Serikat.
Indonesia
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan bahwa realisasi pembiayaan utang hingga Semester I 2021 sebesar Rp 443 triliun atau 37,6% dari target APBN. Proyeksi realisasi pembiayaan utang akhir tahun 2021 hanya sebesar Rp 958 triliun atau 81,4% dari target. Menkeu menyatakan hal ini adalah hal baik, dimana realisasi pembiayaan utang tidak sebesar target awal yang direncanakan.
Adapun pemasukan APBN 2021 didukung dengan proyeksi pendapatan negara sebesar 101% dari target Rp 1.743,6 triliun. Dengan detil proyeksi Penerimaan Pajak sebesar 95,7% dari Rp 1.229,6 triliun, proyeksi Penerimaan Bea dan Cukai sebesar 104,3% dari Rp 215 triliun, dan proyeksi Penerimaan Negara Bukan Pajak sebesar 119,9% dari Rp 298,2 triliun. Proyeksi realisasi Belanja Pemerintah Pusat sebesar 98,7% dari Rp 1.954,5 triliun.
Bank Indonesia menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi tahunan Indonesia 2021 menjadi 3,8% yoy, dari sebelumnya pada kisaran 4,1%-5,1% yoy. Revisi ini diambil setelah mempertimbangkan pemberlakuan PPKM Darurat di bulan Juli 2021. Selain itu, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyatakan nilai inflasi tahunan 2021 juga diprediksi berada di bawah target 3%.
Dalam laporan Perkembangan Indikator Stabilitas Nilai Rupiah dari Bank Indonesia per 9 Juli 2021, proyeksi inflasi pada minggu kedua Juli sebesar 0,02% mom atau 1,46% yoy.
Sumber data : Bloomberg dan Infovesta (Closing Market).
Disclaimer : Dokumen ini tidak diperuntukan sebagai suatu penawaran, atau permohonan dari suatu penawaran, permintaan untuk membeli atau menjual efek dan segala hal yang berhubungan dengan efek. Seluruh informasi dan opini yang terdapat dalam dokumen ini dengan cara baik telah dihimpun dari atau berasal dari sumber-sumber yang dapat dipercaya dan diandalkan. Tidak ada pengatasnamaan atau jaminan, baik secara langsung maupun tidak langsung dari BNI termasuk pihak-pihak lain dari Grup BNI dari mana dokumen ini dapat diperoleh, terhadap keakuratan atau kelengkapan dari informasi yang terdapat dalam dokumen ini. Seluruh pendapat dan perkiraan dalam laporan ini merupakan pertimbangan kami pada tanggal tertera dan dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan.
Investment Specialist : Samuel Panjaitan, Tristian Kurniawan, Panji Tofani.