Emerald Daily Update 12 Agustus 2021 - Produk | BNI Emerald
Chat With Us
Chat With Us
 
 
 
 
 
 
 

Produk

Pastikan Anda mengetahui Profil Risiko Anda sebelum memulai berinvestasi.

INVESTASI DAN ASURANSI


INFO INVESTASI

 

Emerald Daily Update 12 Agustus 2021

Thursday, 12 August 2021

"Time Is More Valuable Than Money. You Can Get More Money, But You Cannot Get More Time."
–Jim Rohn–

Indikator

Indikator

Global Market

Senat Amerika Serikat (AS) meloloskan Undang-Undang paket infrasturktur senilai US$ 1 Triliun pada Selasa (11/8) yang akan digunakan untuk meningkatkan jalan, jembatan, pelabuhan dan aset Infrastruktur utama. Ini sebuah langkah besar bagi Partai Demokrat ketika mereka mencoba untuk mendorong agenda ekonomi besar-besaran Presiden AS Joe Biden melalui Kongres AS. Undang-Undang ini penting karena akan mencipatakan lapangan kerja, meningkatkan produktivitas, dan membuka jalan bagi pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kemakmuran selama beberapa dekade. Semuanya tanpa menaikan pajak untuk warga Amerika atau meningkatkan Inflasi.

Covid-19 dikhawatirkan makin menggila di Iran. Umat Syiah di negeri itu, bersiap untuk memulai festival keagamaan selama 10 hari mulai pekan ini. Diperkirakan ratusan orang hadir dalam perayaan hari Ashura. Upacara ini memperingati kematian Hossein, cucu Nabi Muhammad, yang terbunuh di Irak pada abad ketujuh. Pejabat kesehatan dan dokter mewanti-wanti bagaimana sistem kesehatan akan semakin kritis. Apalagi kini banyak rumah sakit menolak pasein karena penuhnya tempat ditambah dengan munculnya varian Delta. Sebelumnya India sempat dilanda “tsunami” corona pasca digelarnya festival keagamaan disana. Kasus sempat mencapai puncaknya hingga 400 ribu sehari pada Mei 2020.

Amerika Serika (AS) akan segera meminta organisasi negara-negara pengeskpor minyak (OPEC) dan sekutunya (OPEC+) untuk meningkatkan produksi minyak dan mencegah kenaikan harga bahan bakar (bensin) dan gas. Pemerintah Presiden AS Joe Biden mengatakan keputusan OPEC+ yang secara bertahap meningkatkan produksi tidak cukup efektif untuk bangkit dari momen kritis pemulihan Global.

Indonesia

Pemerintah melalui Direktorat Jendral Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan kembali melakukan lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau sukuk Negara pada Selasa 10/8. Nilai Nominal SBSN yang dimenangkan pemerintah dalam lelang tersebut sebesar Rp 11 Triliun lebih rendah dari target indikatif yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp 12 Triliun. Mulai menurunnya Total Incoming Bids SBSN pada lelang selasa kemarin karena Investor mulai mengurangi aset yang tergolong aman dan kembali memburu aset berisiko seperti saham karena investor masih merespon dari rilis data pertumbuhan ekonomi Kuartal II-2021 yang tumbuh posistif walaupun sebagian Investor menganggap pertumbuhan tersebut bersifat sementara.

Di masa pandemic Covid-19, jumlah investor pasar modal di tanah air terus bertumbuh. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, sampai dengan Juli 2021, investor pasar modal sudah mencapai 5.82 juta. Ketua Dewan Komisoner OJK, Wimboh Santoso mengatakan, Jumlah itu meningkat 93% secara tahunan dan didominasi oleh investor ritel milenial atau yang berusia kurang dari 30 Tahun.

Index Saham

Nilai Tukar

Government Yield

Government Yield

Reksa Dana

Komoditas

Sumber data : Bloomberg dan Infovesta (Closing Market).

Disclaimer : Dokumen ini tidak diperuntukan sebagai suatu penawaran, atau permohonan dari suatu penawaran, permintaan untuk membeli atau menjual efek dan segala hal yang berhubungan dengan efek. Seluruh informasi dan opini yang terdapat dalam dokumen ini dengan cara baik telah dihimpun dari atau berasal dari sumber-sumber yang dapat dipercaya dan diandalkan. Tidak ada pengatasnamaan atau jaminan, baik secara langsung maupun tidak langsung dari BNI termasuk pihak-pihak lain dari Grup BNI dari mana dokumen ini dapat diperoleh, terhadap keakuratan atau kelengkapan dari informasi yang terdapat dalam dokumen ini. Seluruh pendapat dan perkiraan dalam laporan ini merupakan pertimbangan kami pada tanggal tertera dan dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan.

Investment Specialist : Samuel Panjaitan, Tristian Kurniawan, Panji Tofani, Edo Yonathan, Rynaldi Kresna Adiprana.

  • Kurs Valas
  • Konversi

Konversi Mata Uang

Special Rates
TT Counter
Bank Notes

Panduan Transaksi Investasi di BNI Mobile Banking