Emerald Daily Update 20 Agustus 2021 - Produk | BNI Emerald
Chat With Us
Chat With Us
 
 
 
 
 
 
 

Produk

Pastikan Anda mengetahui Profil Risiko Anda sebelum memulai berinvestasi.

INVESTASI DAN ASURANSI


INFO INVESTASI

 

Emerald Daily Update 20 Agustus 2021

Friday, 20 August 2021

"Trust in dreams, for in them is hidden the gate to eternity."
–Khalil Gibran–

Indikator

Indikator

Global Market

Amazon.com Inc. melakukan investasi di bidang wealth management di India melalui start up fintech Smallcase Technologies Pvt. sebesar US$ 40 juta. Smallcase bergerak di bidang akses digital ke pasar modal melalui penawaran portfolio saham serta akses ke manajer investasi dan pialang. Perusahaan diuntungkan oleh kenaikan jumlah investor ritel seiring pandemi yang mempengaruhi pasar saham India.

Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga menargetkan 40% vaksinasi warganya sampai akhir bulan ini. Dengan tren ini, maka diperkirakan 51% warga Jepang akan tervaksinasi pada 12 September. Sebelumnya vaksinasi dinilai cukup lambat. Dengan komitmen ini, akan mendorong ekonomi khususnya kawasan Asia Pasifik setelah sebelumnya diberitakan ekspor China yang melambat dengan tumbuh 19,3% di bulan Juli 2021.

Indonesia

Di tengah isu tapering yang diprediksi akan dilakukan oleh Bank Sentral Amerika Serikat, Bank Indonesia memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan (BI7DRR) sebesar 3,5%, suku bunga Deposit Facility 2,7% dan suku bunga Lending Facility 4,25%. Bank Indonesia juga masih akan melanjutkan bauran kebijakan akomodatif untuk mendorong ekonomi Indonesia dampak Covid19. Adapun proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2021 ada di kisaran 3,5%-4,3% yoy.

Transaksi berjalan Kuartal II 2021 tercatat defisit sebesar US$ 2,2 miliar (0,8% dari PDB), meningkat dari Kuartal sebelumnya sebesar US$ 1,1 miliar (0,4% dari PDB). Defisit ini didorong oleh kenaikan surplus neraca barang akibat peningkatan impor seiring berjalannya ekonomi dalam negeri. Adapun posisi cadangan devisa Indonesia Juli 2021 tercatat sebesar US$ 137,3 miliar yang setara pembiayaan 8,9 bulan impor atau 8,6 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) merilis perubahan peraturan pengelempokan Bank yang sebelumnya disebut Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU), menjadi Kelompok Bank Berdasarkan Modal Inti (KBMI). KBMI dibagi menjadi 4 kelompok :
a) KBMI 1 modal inti sampai dengan Rp 6 triliun.
b) KBMI 2 modal inti lebih dari Rp 6 triliun sampai dengan Rp 14 triliun.
c) KBMI 3 modal inti lebih dari Rp 14 triliun sampai dengan Rp 70 triliun.
d) KBMI 4 modal inti lebih dari Rp 70 triliun.
Kategori tertinggi BUKU 4 sebelumnya dikelompokan dengan modal inti di atas Rp 30 triliun. Dengan adanya perubahan ini, maka Bank Panin, Bank Danamon, Bank CIMB Niaga dan Bank Permata turun menjadi kelompok KBMI 3. Adapun BNI, BRI, Mandiri dan BCA tetap berada pada pengelompokan kategori tertinggi.

Index Saham

Nilai Tukar

Government Yield

Government Yield

Reksa Dana

Komoditas

Sumber data : Bloomberg dan Infovesta (Closing Market).

Disclaimer : Dokumen ini tidak diperuntukan sebagai suatu penawaran, atau permohonan dari suatu penawaran, permintaan untuk membeli atau menjual efek dan segala hal yang berhubungan dengan efek. Seluruh informasi dan opini yang terdapat dalam dokumen ini dengan cara baik telah dihimpun dari atau berasal dari sumber-sumber yang dapat dipercaya dan diandalkan. Tidak ada pengatasnamaan atau jaminan, baik secara langsung maupun tidak langsung dari BNI termasuk pihak-pihak lain dari Grup BNI dari mana dokumen ini dapat diperoleh, terhadap keakuratan atau kelengkapan dari informasi yang terdapat dalam dokumen ini. Seluruh pendapat dan perkiraan dalam laporan ini merupakan pertimbangan kami pada tanggal tertera dan dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan.

Investment Specialist : Samuel Panjaitan, Tristian Kurniawan, Panji Tofani, Edo Yonathan, Rynaldi Kresna Adiprana.

  • Kurs Valas
  • Konversi

Konversi Mata Uang

Special Rates
TT Counter
Bank Notes

Panduan Transaksi Investasi di BNI Mobile Banking