Monday, 30 August 2021
"Out of your vulnerability will come your strength."
–Sigmund Freud–
Indikator
Global Market
Pada Jackson Hole meeting, Jerome Powell menyatakan quantitative easing akan dikurangi tahun ini namun tidak menginformasikan rentang waktu dilaksanakannya. Tapering akan dijalankan terpisah dengan kenaikan suku bunga dan tidak melihat akan terlaksana tahun ini. Powell menilai progres pada inflasi telah tercapai dan progres yang jelas terlihat pada penciptaan lapangan pekerjaan. The Fed akan terus memantau kondisi dan risiko dalam mengambil kebijakan agar tidak menghambat penciptaan lapangan pekerjaan.
Bursa Asia dibuka menghuat pada perdagangan Senin. Pasar saham Asia juga kembali cenderung mengikuti pergerakan bursa saham AS, Wall Street yang ditutup positif pada perdagangan akhir pekan lalu. Pasar saham AS (Wall Street) menguat merespon positif penyataan Jerome Powell Jumat kemarin. Dampak positif dari The Fed baru dirasakan pekan ini pada pasar Asia.
Harga batu bara meroket lagi di pekan ini dan mencapai level tertinggi sejak tahun 2008. Peningkatan permintaan memicu kenaikan harga komoditas itu. Faktor penggerak pertama yaitu kebutuhan batu bara di China meningkat seiring pertumbuhan penggunaan listrik. Pada Juli 2021, pembangkitan listrik di China tumbuh 12,7% dibandingkan Juli 2019. Artinya, kebutuhan listrik sudah berada di atas kondisi sebelum pandemi Covid-19. Dalam dua tahun terakhir, pembangkitan listrik rata- rata tumbuh 5,8% setiap tahunnya. Kedua adalah tingginya harga gas alam. Dalam sepekan terakhir, harga gas alam naik 2,45%. Ini membuat batu bara menjadi menarik sebagai sumber energi primer pembangkit listrik karena harganya lebih murah.
Indonesia
Bank Indonesia (BI) mencatat, aliran modal asing masuk (capital inflow) ke pasar keuangan Indonesia mencapai Rp 7,67 triliun pada pekan lalu atau periode 23-26 Agustus 2021, lebih besar dari pekan sebelumnya, 16-19 Agustus 2021, yang senilai Rp 3,49 triliun. Ini terjadi justru pada saat potensi The Fed untuk melakukan pengurangan likuiditas (tapering off) mulai November mendatang semakin menguat. Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan, aliran modal asing ini meliputi investasi ke Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp 7,18 triliun dan saham sebesar Rp 0,49 triliun. Sementara itu, berdasarkan data setelmen sejak awal tahun hingga 19 Agustus 2021 (year to date) aliran modal asing yang masuk mencapai sebesar Rp 14,1 triliun.
Selain itu, pelaku pasar juga akan menanti apakah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) akan kembali dilonggarkan pada hari ini, melihat penambahan kasus penyakit akibat virus corona sudah menunjukkan penurunan yang signifikan. Dari laporan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 per daerah, kini tidak ada provinsi yang melaporkan penambahan kasus di atas 1.000 orang dalam sehari.
Sumber data : Bloomberg dan Infovesta (data per 30 Agustus 2021).
Disclaimer : Dokumen ini tidak diperuntukan sebagai suatu penawaran, atau permohonan dari suatu penawaran, permintaan untuk membeli atau menjual efek dan segala hal yang berhubungan dengan efek. Seluruh informasi dan opini yang terdapat dalam dokumen ini dengan cara baik telah dihimpun dari atau berasal dari sumber-sumber yang dapat dipercaya dan diandalkan. Tidak ada pengatasnamaan atau jaminan, baik secara langsung maupun tidak langsung dari BNI termasuk pihak-pihak lain dari Grup BNI dari mana dokumen ini dapat diperoleh, terhadap keakuratan atau kelengkapan dari informasi yang terdapat dalam dokumen ini. Seluruh pendapat dan perkiraan dalam laporan ini merupakan pertimbangan kami pada tanggal tertera dan dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan.
Investment Specialist : Samuel Panjaitan, Tristian Kurniawan, Panji Tofani, Edo Yonathan, Rynaldi Kresna Adiprana.