Tuesday, 14 September 2021
"Do not save what is left after Spending, but spend what is left after savings."
–Warren Buffet–
Indikator
Global Market
Bencana alam kembali hadir dalam pemberitaan global, lebih dari 1.000 orang di Filipina dievakuasi karena banjir merendam sejumlah pulau di negara itu akibat terjangan Topan Chanthu sepanjang akhir pekan lalu. Berdasarkan data Badan Bencana Filipina, sejauh ini, lebih dari 11 ribu orang terkena dampak Topan Chanthu. Saat ini, sekitar 1.000 di antaranya masih berada di pusat-pusat pengungsian.
China melaporkan infeksi Covid-19 harian meningkat hampir dua kali lipat dengan total 92 kasus pada Senin (13/9). Sehari sebelumnya, China melaporkan 49 kasus dalam 24 jam terakhir. Komisi Kesehatan Nasional China mencatat sebanyak 59 kasus Covid-19 lokal tercatat di Provinsi Fujian, bagian tenggara Tiongkok, pada Senin. Sebanyak 15 pasien Covid-19 itu di antaranya merupakan anak-anak.
Menjelang rilis data inflasi bulanan Amerika Serikat, pasar mencoba memprediksi level inflasi masih berada di level 5%. Hal ini juga yang membuat banyak dari investor global menahan diri sehingga mendorong beberapa indeks di pasar global mengalami koreksi atau penurunan.
Indonesia
Salah satu Komoditas yang menjadi andalan Indonesia kembali mencuat. Persediaan timah yang terus turun di gudang LME (London Metal Exchange) pada pekan lalu jadi booster bagi harga timah dunia. Rata-rata persediaan timah bulanan pada September 2021 turun 35,7% month-to-month (mom) dibanding bulan Juli 2021. Persediaan timah yang menurun juga disebabkan karena adanya kondisi penaganan covid dari negara produsen timah seperti di Indonesia.
Terkait dengan pasokan vaksin, Pemerintah Republik Indonesia kembali menerima vaksin Covid-19 melalui fasilitas Covid-19 Vaccines Global Access (Covax) Facility. Hari ini, sebanyak 1,8 juta dosis vaksin Covid-19 produksi Sinovac tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten. Total vaksin yang dimiliki Indonesia menjadi lebih dari 243 juta dosis vaksin baik jadi maupun bulk.
Ekspor dan impor Indonesia pada Agustus 2021 diperkirakan tumbuh tinggi. Neraca perdagangan pun kembali membukukan surplus. Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan kinerja perdagangan internasional Indonesia periode Agustus 2021. Konsensus pasar yang dihimpun oleh salah satu kanal berita dalam negeri memperkirakan ekspor tumbuh 36,5% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy). Sementara impor diperkirakan tumbuh lebih tinggi yakni 44,29% yoy. Namun neraca perdagangan 'diramal' masih surplus US$ 2,32 miliar. Ekspor Indonesia diramal masih ditopang oleh kenaikan harga batubara di mana di bulan Agustus mengalami peningkatan harga sekitar 11%.
Sumber data : Bloomberg dan Infovesta (Data 14 September 2021 pukul 14.50).
Disclaimer : Dokumen ini tidak diperuntukan sebagai suatu penawaran, atau permohonan dari suatu penawaran, permintaan untuk membeli atau menjual efek dan segala hal yang berhubungan dengan efek. Seluruh informasi dan opini yang terdapat dalam dokumen ini dengan cara baik telah dihimpun dari atau berasal dari sumber-sumber yang dapat dipercaya dan diandalkan. Tidak ada pengatasnamaan atau jaminan, baik secara langsung maupun tidak langsung dari BNI termasuk pihak-pihak lain dari Grup BNI dari mana dokumen ini dapat diperoleh, terhadap keakuratan atau kelengkapan dari informasi yang terdapat dalam dokumen ini. Seluruh pendapat dan perkiraan dalam laporan ini merupakan pertimbangan kami pada tanggal tertera dan dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan.
Investment Specialist : Samuel Panjaitan, Tristian Kurniawan, Panji Tofani, Edo Yonathan, Rynaldi Kresna Adiprana.