Emerald Daily Update 15 September 2021 - Produk | BNI Emerald
Chat With Us
Chat With Us
 
 
 
 
 
 
 

Produk

Pastikan Anda mengetahui Profil Risiko Anda sebelum memulai berinvestasi.

INVESTASI DAN ASURANSI


INFO INVESTASI

 

Emerald Daily Update 15 September 2021

Wednesday, 15 September 2021

"I don't look to jump over seven-foot bars, I look around for one-foot bars that I can step over."
–Warren Buffett–

Indikator

Indikator

Global Market

Salah satu indikator ekonomi Jepang di Bulan Agustus, yaitu inflasi grosir, hampir menyentuh level tertingginya. Kenaikan tersebut dipengaruhi oleh impor bahan baku terus meningkat karena permintaan global yang solid. Hal ini memberikan tekanan pada perusahaan untuk meneruskan biaya yang lebih tinggi ke konsumen. Berdasarkan Analisa dari salah satu ekonom senior di Shinkin Central Bank Research, Bank of Japan (BOJ) kemungkinan akan tetap melonggarkan kebijakan ekonominya walaupun saat ini bank sentral dunia sedang melakukan normalisasi. Hal tersebut didorong karena sebaran covid dan pembatasan yang dilakukan kembali mengurangi prospek pemulihan kuartalan Jepang.

Dari raksasa ekonomi Asia lainnya, Cina mendapatkan kabar tidak sedap dari salah satu perusahaan properti tebesar di negaranya. Evergrande Group dilaporkan terancam gagal membayar utang. Hal ini terjadi karena perusahaan tidak mampu menjual aset properti yang dimiliki untuk melunasi utang sebesar US$ 300 miliar atau sekitar Rp 4.275 triliun. Upaya yang telah dilakukan pihak perusahaan adalah menggandeng Houlihan Lokey (China) Limited dan Admiralty Harbour Capital Limited untuk mencoba mengevaluasi likuiditas perusahaan itu.

Amerika Serikat (AS) merilis data Inflasi negaranya untuk Bulan Agustus. Indeks Harga Konsumen (IHK) Agustus tercatat tumbuh 0,3% (bulanan) dan 5,3% (tahunan). Angka itu sedikit lebih rendah dari proyeksi ekonom dalam polling Dow Jones yang memperkirakan 0,5% (bulanan) dan 5,4% secara tahunan. Hal ini direspons baik oleh pasar saham AS ditambah dengan adanya rilis data rata-rata penambahan covid yang turun dari pekan lalu.

Indonesia

Pemerintah Indonesia terus berupaya untuk memperbaiki neraca keuangan dan mengurangi total utang negara. Upaya selanjutnya yang dilakukan adalah percepatan divestasi ruas jalan tol. Salah satu strategi yang dipilih ini juga bertujuan untuk memperkuat struktur permodalan perusahaan BUMN melalui pengurangan utang. Berdasarkan pernyataan salah satu Group Head Jasa Marga, Dwimawan, yang bisa dilakukan divestasi adalah ruas dengan persentase kepemilikan saham yang tinggi. Dan jika dilakukan divestasi, pihak Jasa Marga tetap akan menjaga posisi mayoritas minimal 51%, namun, dia belum menyampaikan ruas tol mana saja yang akan didivestasikan.

Indonesia akan bersiap untuk menerima tongkat estafet Presidensi G-20 mulai 1 Desember 2021 hingga 31 November 2022. Menteri Keuangan Sri Mulyani akan menggawangi agenda-agenda prioritas jalur keuangan (finance track) dengan memfokuskan pada penanganan isu-isu global terkini. Strategi yang disampaikan oleh Menteri Keauangan adalah Exit policy, dengan berfokus kepada beberapa agenda yang dapat mendorong negara anggota mengurangi intervensi kebijakan makro yang luar biasa dan pasti tidak berkelanjutan secara bertahap dan berkoordinasi, sehingga pertumbuhan ekonomi di masing-masing negara dan pertumbuhan ekonomi global akan bisa berkelanjutan.

Index Saham

Nilai Tukar

Government Yield

Government Yield

Reksa Dana

Komoditas

Sumber data : Bloomberg dan Infovesta (Closing Market).

Disclaimer : Dokumen ini tidak diperuntukan sebagai suatu penawaran, atau permohonan dari suatu penawaran, permintaan untuk membeli atau menjual efek dan segala hal yang berhubungan dengan efek. Seluruh informasi dan opini yang terdapat dalam dokumen ini dengan cara baik telah dihimpun dari atau berasal dari sumber-sumber yang dapat dipercaya dan diandalkan. Tidak ada pengatasnamaan atau jaminan, baik secara langsung maupun tidak langsung dari BNI termasuk pihak-pihak lain dari Grup BNI dari mana dokumen ini dapat diperoleh, terhadap keakuratan atau kelengkapan dari informasi yang terdapat dalam dokumen ini. Seluruh pendapat dan perkiraan dalam laporan ini merupakan pertimbangan kami pada tanggal tertera dan dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan.

Investment Specialist : Samuel Panjaitan, Tristian Kurniawan, Panji Tofani, Edo Yonathan, Rynaldi Kresna Adiprana.

  • Kurs Valas
  • Konversi

Konversi Mata Uang

Special Rates
TT Counter
Bank Notes

Panduan Transaksi Investasi di BNI Mobile Banking