Emerald Daily Update 22 September 2021 - Produk | BNI Emerald
Chat With Us
Chat With Us
 
 
 
 
 
 
 

Produk

Pastikan Anda mengetahui Profil Risiko Anda sebelum memulai berinvestasi.

INVESTASI DAN ASURANSI


INFO INVESTASI

 

Emerald Daily Update 22 September 2021

Wednesday, 22 September 2021

"Never test the depth of the river with both feet."
–Warren Buffet–

Indikator

Indikator

Global Market

Selain menunggu FOMC The Fed, Bank Sentral beberapa negara juga akan memberikan keputusan terkait suku bunganya. Survei dari Tradingeconomics memperkirakan PBoC akan mempertahankan suku bunga acuan pinjamannya hari ini, tenor 1 tahun 3.85% dan 5 tahun 4.65%. BoJ juga diperkirakan mempertahankan suku bunga acuannya di -0.1%.

Harga minyak dunia bergerak naik pada perdagangan pagi ini. Namun kenaikan harga minyak relatif terbatas karena investor khawatir terhadap risiko penurunan permintaan. Dikutip dari CNBC, Kantor berita TASS di Rusia mengabarkan permintaan minyak dunia kemungkinan tidak bakal pulih seperti 2019, masa sebelum pandemi virus corona. Pandemi membawa dampak yang sangat besar pada perekonomian global. Saat perekonomian tumbuh, maka peta permainan energi dunia akan berubah di mana sumber energi fosil akan memainkan peran yang lebih sedikit seiring peningkatan penggunaan energi baru-terbarukan. Kemarin Presiden China Xi Jinping memberikan pidato langka di depan Majelis Umum PBB, Ia membuat komitmen iklim baru untuk menangani pemanasan global. Ditegaskannya, China tak akan membangun proyek pembangkit listrik tenaga batu bara lagi di luar negeri. Diketahui melalui pendanaan Belt and Road, (BRI), China berinvestasi di sejumlah proyek PLTU di beberapa negara berkembang, termasuk Indonesia.

Dari kabar Pasar Asia, meskipun pasar masih dikhawatirkan oleh krisis likuiditas dari perusahaan raksasa kedua properti China, Evergrande Group, namun pelaku pasar di saham mulai mengurangi kekhawatirannya, ditandai dengan menguatnya mayoritas bursa Asia kemarin. Kekhawatiran terkait Evergrande Group sedikit mereda. Sebagian investor memprediksikan pemerintah China tak akan membiarkan kasus tersebut berlarut hingga krisis. Meskipun sebagian berpendapat pemerintah tidak akan campur tangan secara langsung.

Indonesia

Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan (BI-7 day reverse repo rate) di level 3,5%. Hal ini sesuai dengan konsensus pasar yang dihimpun oleh CNBC Indonesia yang memperkirakan bahwa BI akan tetap mempertahankan suku bunga acuannya di level 3,5%.

Pemerintah sedang bersiap kemungkinan adanya gelombang ketiga lonjakan kasus Covid-19 akan melanda Indonesia. Sebagaimana diketahui negara lain saat ini juga telah mengalami hal tersebut. Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Prof. Wiku Adisasmito mengatakan ini berdasarkan pengalaman. Menurutnya gelombang ketiga bisa terjadi tiga bulan ke depan saat libur Natal dan Tahun Baru. Sebagaimana diketahui, lonjakan kasus pertama kalinya (first wave) terjadi pada Januari 2021 setelah Libur Natal dan tahun Baru 2020. Selanjutnya, lonjakan kasus kedua terjadi pada Juli.

Index Saham

Nilai Tukar

Government Yield

Government Yield

Reksa Dana

Komoditas

Sumber data : Bloomberg dan Infovesta (data Closing Market 21 September 2021).

Disclaimer : Dokumen ini tidak diperuntukan sebagai suatu penawaran, atau permohonan dari suatu penawaran, permintaan untuk membeli atau menjual efek dan segala hal yang berhubungan dengan efek. Seluruh informasi dan opini yang terdapat dalam dokumen ini dengan cara baik telah dihimpun dari atau berasal dari sumber-sumber yang dapat dipercaya dan diandalkan. Tidak ada pengatasnamaan atau jaminan, baik secara langsung maupun tidak langsung dari BNI termasuk pihak-pihak lain dari Grup BNI dari mana dokumen ini dapat diperoleh, terhadap keakuratan atau kelengkapan dari informasi yang terdapat dalam dokumen ini. Seluruh pendapat dan perkiraan dalam laporan ini merupakan pertimbangan kami pada tanggal tertera dan dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan.

Investment Specialist : Samuel Panjaitan, Tristian Kurniawan, Panji Tofani, Edo Yonathan, Rynaldi Kresna Adiprana.

  • Kurs Valas
  • Konversi

Konversi Mata Uang

Special Rates
TT Counter
Bank Notes

Panduan Transaksi Investasi di BNI Mobile Banking