Emerald Daily Update 6 Oktober 2021 - Produk | BNI Emerald
Chat With Us
Chat With Us
Internet Banking
 
 
 
 
 
 
 

Produk

Pastikan Anda mengetahui Profil Risiko Anda sebelum memulai berinvestasi.

INVESTASI DAN ASURANSI


INFO INVESTASI

 

Emerald Daily Update 6 Oktober 2021

Wednesday, 6 October 2021

"True Wealth Is Not Of Pocket, But Of The Heart and Of ther Mind."
–Kevin Gates–

Indikator

Indikator

Global Market

Mengutip dari CNBC Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Janet Yellen menyebutkan bahwa AS kemungkinan bakal jatuh ke dalam resesi. Peringatan itu akan menjadi kenyataan jika Kongres gagal menyetujui RUU batas pinjaman pemerintah federal dalam waktu dekat, apabila peraturan itu tak keluar, maka pemerintah tak dikhawatirkan tidak akan bisa menambah dana segar untuk membayar utangnya. Ini akan berimplikasi kemungkinan gagal bayar (default) AS yang belum pernah terjadi di negeri itu, Sementara itu Presiden AS Joe Biden meminta Kongres menaikan batas utang minggu ini demi untuk menghindari gejolak ekonomi yang hampir pasti.

Singapura mencatatkan kasus harian Covid-19 menyentuh rekor baru, mengutip CNBC pada selasa (5/10) Singapura mencatatkan 3.485 kasus baru, tertinggi sejak 5 agustus 2020. Ini merupakan tambahan tertinggi di gelombang Covid-19 yang menyerang Singapura sejak Agustus. Rekor sebelumnya terjadi Jumat (1/10) dengan 2.909 kasus. Tambahan kasus ini membuat jumlah total kasus Covid-19 Singapura sejak pandemi terjadi menjadi 109.804. Sementara total warga meninggal 130.

Setelah Eropa mengalami krisis energi, baru-baru ini India juga mengalami krisis energi yang semakin mengkhawatirkan terkait dengan cadangan batubara yang merupakan bahan utama produksi di negara itu yang semakin menipis dan menimbulkan pemadaman listrik. Mengutip CNBC, persediaan batubara di pembangkit listrik India turun menjadi sekitar 8,1 juta ton pada akhir September atau lebih rendah 76% dari sebelumnya. India merupakan importir batubara terbesar kedua di dunia. Meski demikian, negara tersebut memiliki cadangan batubara terbesar keempat di dunia.

Indonesia

Harga mayoritas obligasi pemerintah atau Surat Berharga Negara (SBN) kembali ditutup menguat pada perdagangan Selasa (5/10), di tengah koreksi pasar saham asia dan Amerika Serikat (AS) karena investor masih khawatir dengan krisis energi yang melanda beberapa negara dikutip dari CNBC. Pada perdagangan kemarin mayoritas investor masih memburu SBN, hanya SBN bertenor 1,20, dan 30 tahun yang cenderung dilepas oleh investor yang ditandai dengan penguatan yield dan pelemahan harga. Sekedar tambahan informasi pergerakan Yield SBN pada hari ini berbanding terbalik dengan pergerakan yield surat utang Pemerintah AS (treasury) yang terpantau menguat pada hari waktu setempat.

Pemerintah bakal menggelar kembali program tax amnesty (pengampunan pajak) mulai awal tahun depan di 2022, mengutip dari kontan Pemerintah menjanjikan tarif ringan di tax amnesty jilid II ini demi menarik minat banyak Wajib Pajak (WP) di program ini. Dalam Rancangan Undang-Undang (RUU) Harmonisasi Peraturan Perpajakan yang akan di undangkan pada pekan ini, pemerintah bakal menjalankan tax amnesty melalui dua skema mulai 1 Januari 2022 hingga 30 Juni 2022.

Index Saham

Nilai Tukar

Government Yield

Government Yield

Reksa Dana

Komoditas

Sumber data : Bloomberg dan Infovesta (Closing Market 5 Oktober 2021).

Disclaimer : Dokumen ini tidak diperuntukan sebagai suatu penawaran, atau permohonan dari suatu penawaran, permintaan untuk membeli atau menjual efek dan segala hal yang berhubungan dengan efek. Seluruh informasi dan opini yang terdapat dalam dokumen ini dengan cara baik telah dihimpun dari atau berasal dari sumber-sumber yang dapat dipercaya dan diandalkan. Tidak ada pengatasnamaan atau jaminan, baik secara langsung maupun tidak langsung dari BNI termasuk pihak-pihak lain dari Grup BNI dari mana dokumen ini dapat diperoleh, terhadap keakuratan atau kelengkapan dari informasi yang terdapat dalam dokumen ini. Seluruh pendapat dan perkiraan dalam laporan ini merupakan pertimbangan kami pada tanggal tertera dan dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan.

Investment Specialist : Samuel Panjaitan, Tristian Kurniawan, Panji Tofani, Edo Yonathan, Rynaldi Kresna Adiprana.

  • Kurs Valas
  • Konversi

Konversi Mata Uang

Special Rates
TT Counter
Bank Notes

Panduan Transaksi Investasi di BNI Mobile Banking