Emerald Daily Update 13 Oktober 2021 - Produk | BNI Emerald
Chat With Us
Chat With Us
 
 
 
 
 
 
 

Produk

Pastikan Anda mengetahui Profil Risiko Anda sebelum memulai berinvestasi.

INVESTASI DAN ASURANSI


INFO INVESTASI

 

Emerald Daily Update 13 Oktober 2021

Wednesday, 13 October 2021

"Don’t live the same day over and over again and call that a life. Life is about evolving mentally, spiritually, and emotionally."
–Germany Kent–

Indikator

Indikator

Global Market

Berdasarkan CNBC, International Monetary Fund (IMF) menyampaikan adanya gangguan rantai pasokan yang terus menerus dan tekanan inflasi menghambat pemulihan ekonomi global dari pandemi Covid-19. Karenanya, IMF memangkas prospek pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat dan negara-negara kekuatan industri utama lainnya. Dalam Outlook Ekonomi Dunia, IMF memangkas perkiraan pertumbuhan global 2021 menjadi 5,9% dari perkiraan 6,0% yang dibuat pada bulan Juli. Namun IMF mempertahankan perkiraan pertumbuhan global 2022 sebesar 4,9%.

Dari Kawasan Asia, Singapura melalui Bank Sentralnya menyampaikan sinyal kemungkinan menjalankan pengetatan ekonomi mulai tahun depan. Pengetatan akan dilakukan akibat adanya peningkatan resiko dari tekanan inflasi dan krisis energi yang terjadi. Otoritas Moneter Singapura, yang menggunakan currency band sebagai alat utamanya daripada suku bunga, akan memberi sinyal nada yang lebih hawkish (untuk penanganan inflasi) ketika merilis pernyataan kebijakan dua kali setahun pada Kamis ini.

Apple Inc. kemungkinan akan memangkas target produksi iPhone 13 yang diproyeksikan untuk tahun 2021 sebanyak 10 juta unit karena kekurangan chip yang berkepanjangan menghantam produk andalannya, menurut orang-orang yang mengetahui masalah tersebut. Kelangkaan chip menerpa karena adanya keterbatasan pasokan dari Perusahaan manufaktur chip terbesar, yaitu Broadcom Inc. dan Texas Instruments Inc.

Indonesia

Berdasarkan pemberitaan Bloomberg, Rupiah Indonesia dapat menjadi mata uang dengan kinerja terbaik di Asia untuk sisa tahun ini dengan kenaikan harga komoditas yang mendorong surplus perdagangan negara. Pengekspor batubara dan minyak sawit diuntungkan dari krisis energi global yang telah mengguncang banyak rekan-rekannya yang merupakan importir komoditas bersih. Selain itu, kembali beroperasinya industri dunia membuat permintaan akan bahan baku industri lain seperti kapas, komoditas tambang juga mengalami peningkatan harga. Indonesia akan memposting angka perdagangan September pada hari Jumat, menyusul rekor surplus US$ 4,74 miliar pada Agustus yang ke-16 berturut-turut.

Mengacu pada data rilis pasar saham Selasa (12/10), secara mingguan, pasar saham Indonesia masih mengalami net buy asing dengan total dana mengalir ke indeks sebesar Rp 5.7 triliun. Dana asing ini masuk ke Indonesia dengan tujuan emiten adalah emiten blue chip seperti BBCA, BBRI, BMRI dan TLKM. Berdasarkan kondisi ini, orientasi investasi saham saat ini sedang mengarah pada saham-saham berkapitalisasi besar dan memiliki bisnis pada sektor core economic, hal ini sejalan dengan penurunan nilai saham pada sektor teknologi yang sebelumnya menjadi primadona di IHSG.

Index Saham

Nilai Tukar

Government Yield

Government Yield

Reksa Dana

Komoditas

Sumber data : Bloomberg dan Infovesta (Data Closing 12 Oktober 2021).

Disclaimer : Dokumen ini tidak diperuntukan sebagai suatu penawaran, atau permohonan dari suatu penawaran, permintaan untuk membeli atau menjual efek dan segala hal yang berhubungan dengan efek. Seluruh informasi dan opini yang terdapat dalam dokumen ini dengan cara baik telah dihimpun dari atau berasal dari sumber-sumber yang dapat dipercaya dan diandalkan. Tidak ada pengatasnamaan atau jaminan, baik secara langsung maupun tidak langsung dari BNI termasuk pihak-pihak lain dari Grup BNI dari mana dokumen ini dapat diperoleh, terhadap keakuratan atau kelengkapan dari informasi yang terdapat dalam dokumen ini. Seluruh pendapat dan perkiraan dalam laporan ini merupakan pertimbangan kami pada tanggal tertera dan dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan.

Investment Specialist : Samuel Panjaitan, Tristian Kurniawan, Panji Tofani, Edo Yonathan, Rynaldi Kresna Adiprana.

  • Kurs Valas
  • Konversi

Konversi Mata Uang

Special Rates
TT Counter
Bank Notes

Panduan Transaksi Investasi di BNI Mobile Banking