Monday, 18 October 2021
"If there is no struggle, there is no progress."
–Frederick Douglass–
Indikator
Global Market
Seiring dengan penurunan kasus covid-19 global, kasus harian di Negara Malaysia juga sudah mulai menurun. Berdasarkan data himpunan terakhir di website World Health Organization (WHO), kasus harian di Malaysia bertambah 8.084 kasus. Dengan kondisi seperti ini, Pemerintah Malaysia kini tengah mempertimbangkan pembukaan perbatasan negara untuk pelancong internasional tanpa perlu karantina. Hal ini disampaikan oleh ketua Dewan Pemulihan Nasional Muhyiddin Yassin.
Tidak hanya Malaysia yang mulai membuka sektor pariwisatanya, Amerika Serikat (AS) juga akan mulai mengizinkan wisatawan internasional dengan dosis campuran masuk ke wilayahnya. Sebelumnya, The U.S. Centers for Disease Control and Prevention (CDC) tidak mengizinkan wisatawan mancanegara dengan dosis vaksin campuran dapat berkunjung ke AS, namun semakin banyaknya negara yang melakukan suntikan dosis campuran membuat CDC kini mengizinkan hal tersebut.
Krisis Energi kini sudah mulai masuk juga ke Asia Tenggara, korbannya kali ini adalah Singapura. Melansir CNBC, beberapa Perusahaan pengecer listrik di negara tersebut kini mulai bertumbangan, seperti Ohm Energy dan iSwitch. Hal ini didorong oleh peningkatan permintaan global untuk gas alam disertai penurunan produksi gas alam dan batubara. Kementerian Perdagangan dan Industri Singapura juga sudah meminta warga berhemat di tengah kenaikan bahan bakar listrik sejak awal Oktober. Singapura sendiri menghasilkan listriknya dengan gas alam yang diimpor.
Indonesia
Badan Pusat Statistik (BPS) per Jumat (15/10) mengeluarkan laporan perdagangan internasional Indonesia dengan hasil neraca dagang surplus 4,3 T USD. Bila dilihat secara bulanan, Ekspor Indonesia mengalami penurunan 3.38% sementara Impor turun 8.9%, namun bila dilihat dari secara tahunan ekspor dan impor RI mengalami kenaikan 47,64% dan 40.31%. Kenaikan harga komoditas juga menjadi salah satu faktor terjadinya surplus pada perdagangan September 2021. Dengan catatan ini, Indonesia kembali mencatatkan surplus dagang tertinggi kedua di tahun 2021.
Presiden Indonesia, Joko Widodo memerintahkan agar proses peleburan atau konsolidasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terus berjalan sehingga bisa merampingkan jumlah Perusahaan plat merah tersebut. Hingga saat ini tercatat jumlah BUMN telah susut menjadi 41 Perusahaan setelah dilakukan konsolidasi. Padahal, tujuh tahun lalu atau akhir 2014 tercatat ada 108 Perusahaan BUMN.
Pemerintah Indonesia tetap berusaha menjaga potensi gelombang ketiga covid-19 di RI agar tidak terjadi. Dengan dibukanya pariwisata di Bali sebenarnya memberikan kemungkinan adanya penyebaran kasus, namun Pemerintah sudah mengatur sedemikian rupa aturan pencegahaan, mulai dari aturan masuk melalui Bandara hingga proses wajib karantina. Per minggu (17/10) kasus harian RI sebanyak 747 kasus dengan tingkat positive rate 0.5%.
Sumber data : Bloomberg dan Infovesta (Data Closing).
Disclaimer : Dokumen ini tidak diperuntukan sebagai suatu penawaran, atau permohonan dari suatu penawaran, permintaan untuk membeli atau menjual efek dan segala hal yang berhubungan dengan efek. Seluruh informasi dan opini yang terdapat dalam dokumen ini dengan cara baik telah dihimpun dari atau berasal dari sumber-sumber yang dapat dipercaya dan diandalkan. Tidak ada pengatasnamaan atau jaminan, baik secara langsung maupun tidak langsung dari BNI termasuk pihak-pihak lain dari Grup BNI dari mana dokumen ini dapat diperoleh, terhadap keakuratan atau kelengkapan dari informasi yang terdapat dalam dokumen ini. Seluruh pendapat dan perkiraan dalam laporan ini merupakan pertimbangan kami pada tanggal tertera dan dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan.
Investment Specialist : Samuel Panjaitan, Tristian Kurniawan, Panji Tofani, Edo Yonathan, Rynaldi Kresna Adiprana.