Friday, 29 October 2021
"The only thing that overcomes hard luck is hard work."
–Harry Golden–
Indikator
Global Market
Departemen Perdagangan AS melaporkan Produk Domestik Bruto (PDB) AS hanya tumbuh 2% di kuartal III-2021, melambat dari kuartal sebelumnya 6,7% serta lebih rendah dari hasil survei Reuters yang memprediksi pertumbuhan 2,8%. Pasca rilis data tersebut, rupiah punya peluang untuk menguat pada perdagangan hari ini, Jumat (29/10). Sebab, perekonomian AS tumbuh lebih rendah dari prediksi.
Bank Sentral Jepang (Bank of Japan/BoJ) mengumumkan kebijakan moneter pada Kamis (28/10). Sesuai dengan ekspektasi pasar, BoJ mempertahankan suku bunga acuannya di -0,1%, serta kebijakan Yield Curve Control (YCC) obligasi tenor 10 tahun di kisaran 0%. Selain itu, BoJ mengindikasikan inflasi masih akan jauh di bawah target 2% dalam 2 tahun ke depan, saat banyak negara mengalami masalah tingginya inflasi.
Arab Saudi kini bersaing sengit dengan Dubai, Uni Emirat Arab (UEA) untuk menjadi pusat bisnis global. Negara kerajaan tersebut akan menawarkan keringanan pajak dan insentif lain untuk Perusahaan yang akan membuka kantornya di sana. Arab Saudi kini sudah melakukan pembicaraan dengan 7.000 Perusahaan di seluruh dunia. Kini lebih dari 40 Perusahaan multinasional termasuk Baker Hughes Co., KPMG dan Schlumberger menerima lisensi, bagian dari program baru untuk memfasilitasi bisnis. Perusahaan lain yang mendaftar termasuk Deloitte, Pepsico, Unilever, Siemens Mobility dan Philips, menurut presentasi pada konferensi investasi di Riyadh.
Indonesia
Meski kasus COVID-19 di Indonesia telah melandai, Pemerintah menegaskan pandemi belum selesai. Semua orang diwajibkan tetap taat Protokol kesehatan (Prokes), termasuk menjalani karantina bagi seluruh pelaku perjalanan internasional. Terkait karantina mandiri di Indonesia bagi yang datang dari luar negeri, Alex menuturkan ditetapkan 5x24 jam, dengan pemeriksaan PCR saat masuk dan keluar karantina.
Staf Khusus Menteri Koperasi dan UKM Bidang Pemberdayaan Ekonomi Kreatif Fiki Satari mengatakan, upaya mitigasi guna mendorong keberlangsungan UMKM telah dilakukan. Di antaranya adalah upaya pemberian stimulus bantuan dan digitalisasi. Beberapa cara pendekatan dengan digitalisasi UMKM, yakni terkait kegiatan mendapatkan suplai, pengembangan bisnis internal, analisa data, juga logistik.
BUMN Holding Industri Pertambangan, Mining Industry Indonesia (MIND ID), yang beranggotakan di antaranya PT Aneka Tambang, Tbk, PT Bukit Asam, Tbk, PT Freeport Indonesia, PT Inalum (Persero) dan PT Timah, Tbk, mencatatkan keuntungan besar hingga kuartal III 2021. MIND ID mencatatkan kenaikan laba bersih menjadi Rp 9,8 triliun selama periode Januari hingga 30 September 2021, dibandingkan periode yang sama tahun 2020 di mana Perusahaan mencatat rugi bersih Rp 1,4 triliun.
Sumber data : Bloomberg dan Infovesta (Closing Market).
Disclaimer : Dokumen ini tidak diperuntukan sebagai suatu penawaran, atau permohonan dari suatu penawaran, permintaan untuk membeli atau menjual efek dan segala hal yang berhubungan dengan efek. Seluruh informasi dan opini yang terdapat dalam dokumen ini dengan cara baik telah dihimpun dari atau berasal dari sumber-sumber yang dapat dipercaya dan diandalkan. Tidak ada pengatasnamaan atau jaminan, baik secara langsung maupun tidak langsung dari BNI termasuk pihak-pihak lain dari Grup BNI dari mana dokumen ini dapat diperoleh, terhadap keakuratan atau kelengkapan dari informasi yang terdapat dalam dokumen ini. Seluruh pendapat dan perkiraan dalam laporan ini merupakan pertimbangan kami pada tanggal tertera dan dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan.
Investment Specialist : Samuel Panjaitan, Tristian Kurniawan, Panji Tofani, Edo Yonathan, Rynaldi Kresna Adiprana.