Thursday, 4 November 2021
"An Investment In Knowledge Pays The Best Interest."
–Benjamin Franklin–
Indikator
Global Market
Bank Sentral Amerika atau The Fed telah mengumumkan hasil rapat FOMC yang dilakukan pada dini hari tadi (4/11). Ditengah pemulihan ekonomi AS yang cukup masif dan semakin pulih The Fed merasa stimulus yang selama ini telah dilakukan dengan melakukan pembelian obligasi senilai US$ 120 Miliar sudah bisa dikurangi, sebagai awalan pembelian asset atau obligasi tersebut akan di pangkas US$ 15 Miliar menjadi US$ 105 Miliar yang akan mulai dilakukan pada pertengahan bulan November 2021 ini.
Pemerintah Taliban di Afganistan melarang pengguna mata uang asing pada (2/11), ini sudah dianggap menganggu stabilitas negeri tersebut. Juru Bicara Taliban Zabiullah Mujahid mengatakan “situasi ekonomi dan kepentingan nasional di negara itu mengharuskan menggunakan mata uang Afghanistan dalam transaksi”. Sejak menguasai Afghanistan pertengahan Agustus lalu, mata uang Afghanistan telah terdepresiasi. Cadangan negara dibekukan di luar negeri, Bank-Bank kehabisan uang tunai dan banyak transaksi di dalam negeri dilakukan dengan dollar AS.
Sejumlah raksasa teknologi dunia satu persatu mulai meninggalkan China. Jika sebelumnya Likedln dan Fortnite menutup operasi di Tiongkok, kini giliran Yahoo yang melakukan hal ini. Hal ini diduga karena aturan ketat dan sesor yang diterapkan pemerintah Xi Jinping. Dalam penjelasannya, Yahoo hanya mengatakan alasan kepergian dari China “lingkungan bisnis dan hukum yang makin menantang di negara itu”, dikutip dari BBC.
Indonesia
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir bertemu dengan pengusaha sekaligus filantropi dunia, Bill Gates, pendiri Microsoft, untuk membahas mengenai alih terknologi vaksin mRNA (messenger RNA) antara Holding BUMN Farmasi PT Bio Farma (Persero) dengan Gates Foundation. Holding BUMN Farmasi punya anak usaha di antaranya PT Kimia Farma, Tbk (KAEF), PT Indofarma, Tbk (INAF) dan PT Phapros, Tbk (PEHA). Erick mengungkapan bahwa adanya peluang kerja sama ini menjadi bukti pengakuan atas kapasitas Bio Farma yang berperan besar dalam proses prduksi dan distribusi vaksin Covid-19 diktuip dari CNBC.
Harga Mayoritas obligasi pemerintah atau Surat Berharga Negara (SBN) ditutup menguat pada perdagangan Rabu (3/11), dimana investor cenderung bermain aman menjelang penguman rapat dari Bank Sentral Amerika Serikat (AS) pada kamis (4/11) dini waktu Indonesia. Mayoritas investor kembali ramai memburu SBN pada Rabu (3/11) ditandai dengan melemahnya imbal hasil (yield). Hanya SBN bertenor 3 dan 30 tahun yang masih cenderung dilepas investor sedangkan SBN berjatuh tempo 20 dan 25 tahun cenderung stagnan yield-nya.
Sumber data : Bloomberg dan Infovesta (Closing Market 3 November 2021).
Disclaimer : Dokumen ini tidak diperuntukan sebagai suatu penawaran, atau permohonan dari suatu penawaran, permintaan untuk membeli atau menjual efek dan segala hal yang berhubungan dengan efek. Seluruh informasi dan opini yang terdapat dalam dokumen ini dengan cara baik telah dihimpun dari atau berasal dari sumber-sumber yang dapat dipercaya dan diandalkan. Tidak ada pengatasnamaan atau jaminan, baik secara langsung maupun tidak langsung dari BNI termasuk pihak-pihak lain dari Grup BNI dari mana dokumen ini dapat diperoleh, terhadap keakuratan atau kelengkapan dari informasi yang terdapat dalam dokumen ini. Seluruh pendapat dan perkiraan dalam laporan ini merupakan pertimbangan kami pada tanggal tertera dan dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan.
Investment Specialist : Samuel Panjaitan, Tristian Kurniawan, Panji Tofani, Edo Yonathan, Rynaldi Kresna Adiprana.