Monday, 8 November 2021
"The Key To Success Is To Start Before You Are Ready."
–Marie Forleo–
Indikator
Global Market
Covid-19 di Eropa melonjak lagi. Data bahkan menunjukan negara-negara tertinggal dalam vaksinasi Covid-19 meski benua itu kaya vaksin. Mengutip John Hopkins, kasus meningkat hampir di seluruh negara kawasan selama dua pekan terakhir. Di 13 dari 45 negara, kasus baru meningkat lebih dari dua kali lipat. Dikutip dari CNBC kasus di Jerman, Belanda, Austria, Kroasia dan Slovenia bahkan mencatat rekor harian baru pekan kemarin. Negara-negara itu pun melakukan pembatasan sosial kembali, termasuk mendesak warga menggunakan masker dan hanya mengizinkan yang sudah divaksin atau pulih dari Covid-19 ke tempat umum.
Bursa saham Amerika Serikat (AS) kembali mengakhiri pekan ini dengan baik. Jumat (5/11), indeks utama mencatat rekor menyusul data pekerjaan yang kuat dan pengumuman Pfizer soal terapi Covid-19. Dari data pemerintah, AS menambah 531.000 pekerjaan di Oktober 2021. Sementara tingkat pengangguran turun menjadi 4,6%. Ditambah Pfizer mengumumkan bahwa uji klinis pilnya untuk mengobati Covid-19 menunjukan pengurangan 89% risiko rawat inap atau kematian pasien dewasa yang beresiko tinggi yang dikutip dari CNBC.
Harga minyak mentah global turun dalam seminggu terakhir. Menutup perdagangan minggu kemarin, harga kontrak minyak berjangka Brent berada di level US$ 82,74/barel sedangkan harga kontrak minyak West Texas Intermediate (WTI) menyentuh level US$ 81,27/barel. Di awal bulan November, harga minyak ambles lebih dari 2%. Pemicu kenaikan harga minyak di akhir minggu kemarin masih di pengaruhi oleh kecemasan pasar akan gap antara supply dengan demand.
Indonesia
Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat nilai investasi yang berhasil di dapat dari Forum Bisnis Indonesia-Uni Emirate Arab (UEA) mencapai US$ 44,6 miliar atau setara dengan Rp 633,32 triliun (asumsi kurs Rp 14.200,-/US$). Nilai investasi ini berasal dari beragam sektor, mulai energi hingga properti. Forum tersebut di hadiri oleh sembilan Perusahaan asal UEA yang sudah memiliki minat investasi ke Indonesia baik untuk Investasi baru maupun penambahan invetasi (dikutip dari CNBC).
Bank Indonesia (BI) melaporkan dana investor asing ke dalam pasar keuangan domestik dalam sepekan terakhir terus mengalir deras. Berdasarkan catatan Bank Sentral, transaksi non residen selama periode 1-4 November 2021 di pasar keuangan mencapai Rp 12,66 triliun, terdiri dari aliran dana di SBSN Rp 0,42 triliun dan pasar saham Rp 13,08 triliun.
Harga mayoritas obligasi pemerintah atau Surat Berharga Negara (SBN) kembali ditutup menguat pada perdagangan Jumat (5/11) akhir pekan ini, setelah rilis data pertumbubuhan ekonomi Indonesia kuartal III-2021 yang kembali melambat. Mayoritas investor kembali ramai memburu SBN pada hari jumat (5/11) ditandai dengan melemahnya imbal hasil (yield). Hanya SBN bertenor 20 tahun yang masih cenderung di lepas oleh investor dan mengalami penguatan yield.
Sumber data : Bloomberg dan Infovesta (Closing Market 5 November 2021).
Disclaimer : Dokumen ini tidak diperuntukan sebagai suatu penawaran, atau permohonan dari suatu penawaran, permintaan untuk membeli atau menjual efek dan segala hal yang berhubungan dengan efek. Seluruh informasi dan opini yang terdapat dalam dokumen ini dengan cara baik telah dihimpun dari atau berasal dari sumber-sumber yang dapat dipercaya dan diandalkan. Tidak ada pengatasnamaan atau jaminan, baik secara langsung maupun tidak langsung dari BNI termasuk pihak-pihak lain dari Grup BNI dari mana dokumen ini dapat diperoleh, terhadap keakuratan atau kelengkapan dari informasi yang terdapat dalam dokumen ini. Seluruh pendapat dan perkiraan dalam laporan ini merupakan pertimbangan kami pada tanggal tertera dan dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan.
Investment Specialist : Samuel Panjaitan, Tristian Kurniawan, Panji Tofani, Edo Yonathan, Rynaldi Kresna Adiprana.