Emerald Daily Update 19 November 2021 - Produk | BNI Emerald
Chat With Us
Chat With Us
Internet Banking
 
 
 
 
 
 
 

Produk

Pastikan Anda mengetahui Profil Risiko Anda sebelum memulai berinvestasi.

INVESTASI DAN ASURANSI


INFO INVESTASI

 

Emerald Daily Update 19 November 2021

Friday, 19 November 2021

"If you double the number of experiments you do per year, you’re going to double your inventiveness."
–Jeff Bezos–

Indikator

Indikator

Global Market

Ketergantungan yang tinggi terhadap chip produksi Asia, sangat memukul Uni Eropa di tengah kelangkaan pasokan. Maka dari itu, Uni Eropa berpotensi melonggarkan aturan bantuan negara untuk menyokong pendanaan pembangunan pabrik chip baru di kawasannya. Kekurangan semikonduktor global belum pernah terjadi sebelumnya hingga kemudian terjadi pada saat pandemi Covid-19.

Pandemi Covid-19 semakin parah melanda Jerman. Bahkan, fasilitas kesehatan (faskes) negara itu sudah mulai menyatakan tanda-tanda ambruk. Mengutip AFP, sebuah Rumah Sakit (RS) di wilayah kota Freising, Bavaria, menjadi salah satu faskes yang mengalami keparahan situasi ini. Bahkan mereka memutuskan untuk merelokasi beberapa pasien Covid ke Italia Utara. Dari pihak pemerintah, Kanselir Angela Merkel memohon agar setiap individu yang belum menerima vaksin untuk segera divaksin. Ia mengatakan bahwa vaksin terbukti efektif dan merupakan jalan keluar dari pandemi yang meluluhlantakan negara tersebut.

Indonesia

Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk kembali menahan suku bunga acuan alias BI 7 days reverse repo rate di level 3,50% dalam Rapat Dewan Gubernur BI November 2021. Selain menahan suku bunga acuan, Bank Sentral juga menahan suku bunga deposit facility sebesar di level 2,75% dan suku bunga lending facility di level 4,25%. Bank Indonesia (BI) mencatat telah melakukan pembelian Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp 143,32 triliun sepanjang 2021. BI pun telah menambah likuiditas atau quantitative easing di perbankan sebesar Rp 137,24 triliun hingga 16 November 2021.

Bank Indonesia (BI) mencatat pertumbuhan kredit perbankan mencapai 3,24% year on year (yoy) pada Oktober 2021. Gubernur BI Perry Warjiyo menyatakan perbaikan kredit didorong baik oleh permintaan dan penawaran. Padahal pada September 2021, kredit Bank secara nasional baru tumbuh 2,21% yoy. Permintaan kredit membaik sejalan dengan meningkatnya aktivitas dunia usaha dan konsumsi sejalan dengan melonggarnya aktivitas masyarakat. Dari sisi penawaran, standar penyaluran kredit oleh perbankan melonggar seiring dengan menurunnya persepsi risiko.

Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, sepanjang 1-15 November tercatat dana asing yang ditarik dari SBN sebesar Rp 23,35 triliun. Alhasil, per 15 November, jumlah kepemilikan investor asing di SBN hanya sebesar Rp 925,92 triliun. Secara persentase, porsi asing di SBN kini susut menjadi 20,71% dari sebesar 25,23% pada awal tahun. Namun, dengan suplai SBN dari primary market yakni lelang SBN sudah dihentikan membuat SBN hanya dapat dibeli lewat pasar sekunder. Jadi, ketika investor asing melakukan aksi jual, terdapat investor domestik yang kebetulan secara likuiditas masih berlimpah menjadi calon pembeli.

Index Saham

Nilai Tukar

Government Yield

Government Yield

Reksa Dana

Komoditas

Sumber data : Bloomberg dan Infovesta (Data Closing).

Disclaimer : Dokumen ini tidak diperuntukan sebagai suatu penawaran, atau permohonan dari suatu penawaran, permintaan untuk membeli atau menjual efek dan segala hal yang berhubungan dengan efek. Seluruh informasi dan opini yang terdapat dalam dokumen ini dengan cara baik telah dihimpun dari atau berasal dari sumber-sumber yang dapat dipercaya dan diandalkan. Tidak ada pengatasnamaan atau jaminan, baik secara langsung maupun tidak langsung dari BNI termasuk pihak-pihak lain dari Grup BNI dari mana dokumen ini dapat diperoleh, terhadap keakuratan atau kelengkapan dari informasi yang terdapat dalam dokumen ini. Seluruh pendapat dan perkiraan dalam laporan ini merupakan pertimbangan kami pada tanggal tertera dan dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan.

Investment Specialist : Samuel Panjaitan, Tristian Kurniawan, Panji Tofani, Edo Yonathan, Rynaldi Kresna Adiprana.

  • Kurs Valas
  • Konversi

Konversi Mata Uang

Special Rates
TT Counter
Bank Notes

Panduan Transaksi Investasi di BNI Mobile Banking