Tuesday, 23 November 2021
"Someone’s sitting in the shade today because someone planted a tree a long time ago."
–Warren Buffet–
Indikator
Global Market
Kenaikan harga minyak yang terjadi pada Bulan September hingga Oktober membuat Amerika Serikat (AS) mengeluarkan cadangan minyak mereka untuk menurunkan harga minyak. Tidak hanya AS, kini Jepang juga memutuskan mengeluarkan cadangan minyak mereka. Keputusan itu dilakukan setelah produsen minyak yang tergabung dalam OPEC menolak seruan memproduksi lebih banyak minyak.
Dari China, Bank Sentral China, People’s Bank of China (PBOC) memberi isyarat bahwa ada kemungkinan langkah-langkah pelonggaran kebijakan segera dilakukan. Ekonomi di China sendiri mengalami perlambatan selama Q3 jika dilihat dari Q1 yang sampai 18.3% lalu Q2 7.9% dan sekarang hanya di level 4.9%. salah satu ekonom Goldman Sachs mengatakan, suku bunga kebijakan kemungkinan akan tetap tidak berubah. Sementara ekonom Nomura menyampaikan, kemungkinan pengurangan rasio persyaratan cadangan akan meningkat dalam beberapa bulan mendatang.
Sementara itu dari Kawasan Amerika Tengah, El Savador, berencana membangun kota bitcoin untuk mendukung keputusan negara tersebut yang menerima cryptocurrency bitcoin sebagai pembayaran yang resmi di negaranya. Kota ini nantinya akan memiliki area perumahan dan komersial, layanan, hiburan, restoran dan bandara.
Indonesia
Bank Indonesia (BI) merilis data monetary base (M0) atau jumlah uang beredar di pasar. Adapun data tersebut menunjukan tren pertumbuhan. M0 mengalami kenaikan sebesar 15,37% year on year (yoy) pada Oktober 2021. Hal ini menunjukan bahwa uang atau dana sudah benar beredar di dalam sistem. Pulihnya aktivitas ekonomi dan membaiknya tingkat keyakinan konsumen telah kembali mendorong deposan untuk menggunakan simpanannya untuk belanja dan berinvestasi.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus berupaya mendorong kontribusi lender dari publik atau segmen ritel. Hal ini dilakukan untuk membatasi pendanaan fintech yang berasal dari super lender atau lender institusi karena saat ini masih banyak fintech yang ditopang oleh super lender tersebut. Jika merujuk data OJK pada September 2021, lender ritel baru memiliki kontribusi sebesar 22,8% dari outstanding pinjaman. Adapun nilainya hanya mencapai Rp 6,14 triliun. Lender yang berasal dari luar negeri memberikan kontribusi 24,2% dari outstanding.
Lembaga pemeringkat Fitch Ratings mengumumkan telah menegaskan rating alias peringkat utang Indonesia di BBB dengan prospek stabil. Hal ini menunjukan keseimbangan prospek pertumbuhan jangka menengah yang menguntungkan dan rasio utang pemerintah terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang masih rendah dengan meningkatnya ketergantungan yang tinggi terhadap pembiayaan eksternal, pendapatan pemerintah yang rendah, dan fitur struktural yang tertinggal.
Sumber data : Bloomberg dan Infovesta (Data Closing).
Disclaimer : Dokumen ini tidak diperuntukan sebagai suatu penawaran, atau permohonan dari suatu penawaran, permintaan untuk membeli atau menjual efek dan segala hal yang berhubungan dengan efek. Seluruh informasi dan opini yang terdapat dalam dokumen ini dengan cara baik telah dihimpun dari atau berasal dari sumber-sumber yang dapat dipercaya dan diandalkan. Tidak ada pengatasnamaan atau jaminan, baik secara langsung maupun tidak langsung dari BNI termasuk pihak-pihak lain dari Grup BNI dari mana dokumen ini dapat diperoleh, terhadap keakuratan atau kelengkapan dari informasi yang terdapat dalam dokumen ini. Seluruh pendapat dan perkiraan dalam laporan ini merupakan pertimbangan kami pada tanggal tertera dan dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan.
Investment Specialist : Samuel Panjaitan, Tristian Kurniawan, Panji Tofani, Edo Yonathan, Rynaldi Kresna Adiprana.