Wednesday, 24 November 2021
"The Individual investor should act consistently as an investor and not as a speculator."
–Ben Graham–
Indikator
Global Market
Presiden Biden kembali menominasi Jerome Powell sebagai Fed Chair, sementara Lael Brainard sebagai Vice Chair menggantikan Richard Clarida. karena hal tersebut, beberapa hari terakhir Pasar saham Amerika Serikat bergerak fluktuatif di tengah naiknya imbal hasil US Treasury yang menekan growth stock seperti sektor teknologi. Pasar memandang Jerome Powell akan bergerak lebih agresif untuk menahan laju inflasi.
Amerika Serikat (AS) menekan OPEC+ agar memproduksi lebih banyak minyak untuk mendinginkan harga yang melambung. Akan tetapi, masalah baru muncul ketika kartel eksportir minyak tersebut tidak memiliki banyak kapasitas untuk menaikkan produksi lebih cepat, bahkan ketika mereka ingin melakukannya sekarang. Organisasi negara produsen minyak tersebut memilih tetap pada rencananya untuk secara bertahap meningkatkan produksi sebesar 400.000 barel per hari (bph) tiap bulan, sejak Agustus. Langkah tersebut dinilai cukup bagi OPEC+ yang menilai peningkatan produksi lebih cepat akan berujung surplus pada tahun 2022.
Jatuhnya investasi dalam produksi minyak karena pandemi dan tekanan lingkungan terutama di negara-negara OPEC yang lebih miskin jadi penyebab target tersebut tidak terpenuhi. Akibatnya, hanya tiga negara konglomerat OPEC, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Irak, yang mampu menyediakan kapasitas ekstra untuk meningkatkan produksi lebih cepat. Fakta ini meningkatkan prospek pasokan yang ketat dan harga minyak yang tinggi di masa depan.
Indonesia
Perkembangan kasus Covid-19 di Tanah Air kian terkendali. Kini, Indonesia sudah terbebas dari wilayah berisiko tinggi (zona merah) dan wilayah berisiko sedang (zona oranye). Hal ini terungkap dalam data terbaru yang dipublikasikan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 di laman covid-19.go.id. Meski demikian, Presiden Joko Widodo (Jokowi) nampaknya masih menyimpan kegelisahan. Jokowi khawatir kasus Covid-19 kembali melonjak. Jokowi lantas mengingatkan para pejabat kalau sebentar lagi akan memasuki periode libur Natal dan Tahun Baru. Oleh karena itu, Jokowi menyampaikan beberapa hal. Salah satunya adalah meminta seluruh kementerian/lembaga memiliki frekuensi yang sama agar tidak terjadinya lonjakan covid-19 pasca libur Natal dan Tahun Baru.
Dalam beberapa bulan terakhir banyak negara yang sepakat untuk mendukung Perusahaan-Perusahaan dengan label ESG (Environmental, Social, and Governance), tidak terkecuali Indonesia. Presiden Jokowi pun meminta kepada Perusahaan di dalam negeri, salah satunya Pertamina, untuk mempercepat proyek dan investasi pada proyek-proyek Energi Baru Terbarukan (EBT). Adapun target tersebut dapat membantu Pembangkit Listrik Panas Bumi (PLTP), Pembangkit Listrik Tenagar Surya (PLTS), Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg) hingga stasiun pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).
Sumber data : Bloomberg dan Infovesta (Data Closing).
Disclaimer : Dokumen ini tidak diperuntukan sebagai suatu penawaran, atau permohonan dari suatu penawaran, permintaan untuk membeli atau menjual efek dan segala hal yang berhubungan dengan efek. Seluruh informasi dan opini yang terdapat dalam dokumen ini dengan cara baik telah dihimpun dari atau berasal dari sumber-sumber yang dapat dipercaya dan diandalkan. Tidak ada pengatasnamaan atau jaminan, baik secara langsung maupun tidak langsung dari BNI termasuk pihak-pihak lain dari Grup BNI dari mana dokumen ini dapat diperoleh, terhadap keakuratan atau kelengkapan dari informasi yang terdapat dalam dokumen ini. Seluruh pendapat dan perkiraan dalam laporan ini merupakan pertimbangan kami pada tanggal tertera dan dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan.
Investment Specialist : Samuel Panjaitan, Tristian Kurniawan, Panji Tofani, Edo Yonathan, Rynaldi Kresna Adiprana.