Wednesday, 1 December 2021
"Price is What You Pay, Value is What You Get."
–Warren Buffett–
Indikator
Global Market
Jepang pada Selasa (30/11) mengkonfirmasi kasus pertama varian Omicron dari Virus Corona, pada seorang pria yang tiba di negara itu dari Namibia. Pasien tersebut tinggal di fasilitas medis dan pemerintah mengetahui kontak dekatnya, Kata Matsuo Kepala Sekertaris Kabinet, Jepang menutup perbatasannya untuk orang asing pada hari Selasa selama setidaknya satu bulan yang merupakan salah satu langkah mengurangi potensi penyebaran varian covid yag terbaru yang dikutip dari kontan.
Biro Statistik Nasional (NBS) China melaporkan Indeks Manajer Pembelian (PMI) manufaktur resmi berada di angka 50,1 diatas angka para analis yang memprediksi PMI China ada di lebel 49,6 pada November 2021, naik dari 49,2 pada Oktober 2021. PMI tersebut tumbuh untuk pertama kalinya sejak Agutus 2021 setelah terjadi beberapa hambatan untuk pasokan dan penjatahan listrik di negeri tersebut beberapa bulan lalu.
Harga minyak anjlok lebih dari 3% pada perdagangan hari ini. Sentimen tersebut disebabkan oleh pernyataan CEO Moderna yang meragukan kemanjuran vaksin Covid-19 terhadap varian virus corona (Covid-19). Pada selasa (30/11) pukul 15.00 WIB, harga minyak mentah berjangka jenis Brent untuk kontrak pengiriman Januari 2022 anjlok 3,2% ke US$ 71,12 per barel, ini merupakan posisi terendah sejak 1 September serupa dengan minyak mentah berjangka jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak pengiriman Januari 2022 ambles 3,1% ke US$ 67,80 per barel dan yang terendah pernah berapa pada level US$ 67,06 pada 26 Agustus 2021 yang dikutip dari kontan.
Indonesia
Bank Indonesia (BI) menangkap risiko-risiko yang membayangi pada tahun 2022 yang datang dari dalam negeri maupun kondisi global. Gubernur BI Perry Warjiyo pada senin (29/11) merinci risiko tersebut yang pertama adalah adanya tekanan dan kemungkinan peningkatan inflasi dalam negeri, hal tersebut kemungkinan terjadi bila harga energi terus melambung kedepannya, ditambah adanya kenaikan permintaan dari masyrakat seiring perbaikan ekonomi dan yang kedua risiko pergerakan terhadap nilai tukar rupiah karena adanya risiko tapering off dari Bank Sentral dunia khususnya Bank Sentral Amerika Serikat.
Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) kembali menahan tingkat suku bunga penjaminan simpanan di Bank Umum untuk periode September 2021 hingga 28 Januari 2022. Plt. Direktur Eksekutif Surveilans, pemeriksaan, dan Statistik LPS Ferdinan D. Purba mengatakan, bahwa tingkat suku bunga penjaminan simpanan dalam rupiah dan valuta asing di Bank Umum tidak mengalami perubahan, masing–masing sebesar 3,5% dan 0.25% dikutip dari kontan.
IHS Markit mengumumkan aktifitas manufaktur Indonesia yang dicerminkan dengan Purchasing Managers Index (PMI) untuk periode November 2021 ada di angka 53,9 masih di atas angka 50 yang menunjukan bahwa sector manufaktur masih ekspansif walaupun turun dibanding Oktober 2021 yang mencapai 57,2, rekor tertinggi sepanjang sejarah pencatatan PMI di Indonesia dikutip dari CNBC.
Sumber data : Bloomberg dan Infovesta (Closing Market 30 November 2021).
Disclaimer : Dokumen ini tidak diperuntukan sebagai suatu penawaran, atau permohonan dari suatu penawaran, permintaan untuk membeli atau menjual efek dan segala hal yang berhubungan dengan efek. Seluruh informasi dan opini yang terdapat dalam dokumen ini dengan cara baik telah dihimpun dari atau berasal dari sumber-sumber yang dapat dipercaya dan diandalkan. Tidak ada pengatasnamaan atau jaminan, baik secara langsung maupun tidak langsung dari BNI termasuk pihak-pihak lain dari Grup BNI dari mana dokumen ini dapat diperoleh, terhadap keakuratan atau kelengkapan dari informasi yang terdapat dalam dokumen ini. Seluruh pendapat dan perkiraan dalam laporan ini merupakan pertimbangan kami pada tanggal tertera dan dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan.
Investment Specialist : Samuel Panjaitan, Tristian Kurniawan, Panji Tofani, Edo Yonathan, Rynaldi Kresna Adiprana.