Tuesday, 7 December 2021
"Never invest in a business you cannot understand."
–Warren Buffet–
Indikator
Global Market
Isu inflasi masih menghantui perekonomian Australia sehingga nilai tukar Dollar Australia (AUD) kembali melemah diperdagangan Senin (6/12). Dikutip dari CNBC, Dollar Australia pagi ini sempat melemah 0,11% ke Rp 10.066,42/AU$, terendah sejak pertengahan Juli tahun lalu. Dollar Australia kemudian sukses rebound dan berada di Rp 10.122,65/AU$ atau menguat 0,44% pada pukul 12:31 WIB. Saat ini pasar sedang menunggu pengumuman kebijakan dari Reserve Bank of Australia (RBA). Jika RBA masih tetap menahan suku bunga rendah, maka AUD akan semakin lemah.
Pemerintah China memotong batas Reserve Requirement Ratio atau giro wajib minimum perbankan mereka sebesar 0.5% dari batasan sebelumnya. Upaya ini ditujukan untuk menangani perlambatan ekonomi akibat kembali masuknya Covid-19 varian Delta yang selanjutnya disusul dengan masuknya varian Omicron ke China sehingga pada beberapa waktu lalu China melakukan lockdown di kota-kota yang terinfeksi. Diharapkan dengan kebijakan ini dapat mendorong likuiditas di masyarakat sehingga tingkat konsumsi tetap dapat berjalan dengan baik.
Salah satu emiten teknologi asal China, yaitu Didi yang melantai di bursa Amerika Serikat, dikabarkan akan melakukan delisting dari Nasdaq. Hal ini terjadi karena adanya beberapa tekanan yang terjadi dan menerpa saham-saham teknologi China di AS sehingga harga saham Perusahaan tersebut sempat anjlok 40% sejak tanggal awal bulan November 2021.
Indonesia
Bursa Efek Indonesia resmi memberlakukan penutupan kode broker pada pasar saham Indonesia sejak Senin (6/12). Adapun kode broker dapat dilihat setelah pasar ditutup. Setelah berlakunya aturan ini, BEI menyataan transaksi pasar modal tetap berjalan normal. Dikutip dari CNBC, Direktur Perdagangan dan Anggota Bursa Laksono Widodo menyampaikan, "Kondisi berjalan lancar, perdagangan dari segi transaksi dan keaktifan dari para pemodal juga berjalan dengan baik". Dengan penutupan kode broker, diharapkan efisiensi bandwidth transaksi saham dalam negeri dapat meningkat dan pembentukan harga saham yang lebih wajar.
Presiden Joko Widodo telah memerintahkan jajarannya untuk memulai vaksinasi booster Covid-19 ke publik yang lebih luas pada Januari 2022. Booster yang diberikan nantinya akan dilakukan tanpa melihat status penghasilan, sehingga yang berpenghasilan rendah sekalipun akan juga diberikan. Selain booster, upaya pemerintah untuk penanganan pandemi juga berfokus pada kebijakan lain, seperti percepatan vaksinasi untuk anak berumur 6-11 tahun dan aturan kapasitas tempat wisata dan mall yang hanya diizinkan 50% sepanjang Nataru. Saat ini Pemerintah telah menggunakan 68.6% pendanaan stimulusnya, mengutip dari Bloomberg.
Sumber data : Bloomberg dan Infovesta (Closing Market).
Disclaimer : Dokumen ini tidak diperuntukan sebagai suatu penawaran, atau permohonan dari suatu penawaran, permintaan untuk membeli atau menjual efek dan segala hal yang berhubungan dengan efek. Seluruh informasi dan opini yang terdapat dalam dokumen ini dengan cara baik telah dihimpun dari atau berasal dari sumber-sumber yang dapat dipercaya dan diandalkan. Tidak ada pengatasnamaan atau jaminan, baik secara langsung maupun tidak langsung dari BNI termasuk pihak-pihak lain dari Grup BNI dari mana dokumen ini dapat diperoleh, terhadap keakuratan atau kelengkapan dari informasi yang terdapat dalam dokumen ini. Seluruh pendapat dan perkiraan dalam laporan ini merupakan pertimbangan kami pada tanggal tertera dan dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan.
Investment Specialist : Samuel Panjaitan, Tristian Kurniawan, Panji Tofani, Edo Yonathan, Rynaldi Kresna Adiprana.