Emerald Daily Update 14 Desember 2021 - Produk | BNI Emerald
Chat With Us
Chat With Us
 
 
 
 
 
 
 

Produk

Pastikan Anda mengetahui Profil Risiko Anda sebelum memulai berinvestasi.

INVESTASI DAN ASURANSI


INFO INVESTASI

 

Emerald Daily Update 14 Desember 2021

Tuesday, 14 December 2021

"Be passionate and bold. Always keep learning. You stop doing useful things if you don’t learn."
–Satya Nadella (CEO Microsoft)–

Indikator

Indikator

Global Market

Rencana kebijakan The Fed untuk menaikkan suku bunga dari level terendahnya saat ini memiliki risiko mengganggu stabilitas keuangan di AS mengingat tingginya utang korporasi saat ini. Sejak masa Ketua The Fed, Alan Greenspan, AS telah mencoba mengarahkan ekonominya kembali kepada stabilitas harga dari tingkat inflasi yang terlalu tinggi. Upaya menjaga inflasi tersebut tentu menjadi hal yang berat. Tantangan Ketua The Fed saat ini adalah mencoba meredam tekanan harga tanpa menimbulkan risiko terhadap tingkat lapangan kerja dan juga pertumbuhan ekonomi. Langkah yang akan diambil untuk mencapai ini kemungkinan akan menghadapi perdebatan sengit di antara partai pendukung pemerintah dan oposisi. Dikutip dari KONTAN, peningkatan utang korporasi Amerika Serikat (AS) yang cukup pesat akan mempersulit Bank Sentral Amerika Serikat (AS) untuk memerangi inflasi tanpa mengganggu ekonominya.

China sedang bergulat dengan ekonomi yang melambat. Saat ekonominya tersendat, mata uang China Yuan malah menguat terhadap mata uang lain. Berdasar laporan yang dikutip dari KONTAN, booming ekspor dan aliran hot money pada obligasi pemerintah China menjadi penyebab menguatnya Yuan, meskipun pertumbuhan ekonomi China lebih lemah.

Indonesia

Dikutip CNN Indonesia, pemerintah masih akan menerbitkan surat utang senilai Rp 157 triliun pada akhir tahun ini. Rencana penerbitan itu sesuai dengan kesepakatan Surat Keputusan Bersama (SKB) III antara Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan Bank Indonesia (BI) terkait pembagian beban pembiayaan APBN 2021. Penerbitan utang sesuai penerbitan SKB III akan disesuaikan dengan strategi optimalisasi yang merujuk pada kebutuhan kas dan koordinasi dengan BI.

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengungkapkan investor lokal dari kalangan milenial alias generasi muda kini 'merebut' porsi penguasaan surat utang negara yang sebelumnya mayoritas diisi oleh investor luar negeri. Hal ini tercermin dari penurunan pangsa kepemilikan Surat Berharga Negara (SBN) oleh asing. Dikutip dari CNN Indonesia, "Sebelum masa pandemi, kepemilikan asing ada 40-41 persen, tapi sekarang tinggal 20 persen, 19,9 persen bahkan," ujar Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu Luky Alfirman.

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) akan menerbitkan Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp 991,3 triliun pada tahun 2022 mendatang. Penerbitan tersebut tentunya dilakukan untuk menutup defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Penerbitan SBN tersebut rampung disusun dalam kerangka rencana APBN selama satu tahun. Oleh karenanya, pembiayaan akan APBN dilakukan secara fleksibel.

Index Saham

Nilai Tukar

Government Yield

Government Yield

Reksa Dana

Komoditas

Sumber data : Bloomberg dan Infovesta (Closing Market).

Disclaimer : Dokumen ini tidak diperuntukan sebagai suatu penawaran, atau permohonan dari suatu penawaran, permintaan untuk membeli atau menjual efek dan segala hal yang berhubungan dengan efek. Seluruh informasi dan opini yang terdapat dalam dokumen ini dengan cara baik telah dihimpun dari atau berasal dari sumber-sumber yang dapat dipercaya dan diandalkan. Tidak ada pengatasnamaan atau jaminan, baik secara langsung maupun tidak langsung dari BNI termasuk pihak-pihak lain dari Grup BNI dari mana dokumen ini dapat diperoleh, terhadap keakuratan atau kelengkapan dari informasi yang terdapat dalam dokumen ini. Seluruh pendapat dan perkiraan dalam laporan ini merupakan pertimbangan kami pada tanggal tertera dan dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan.

Investment Specialist : Samuel Panjaitan, Tristian Kurniawan, Panji Tofani, Edo Yonathan, Rynaldi Kresna Adiprana.

  • Kurs Valas
  • Konversi

Konversi Mata Uang

Special Rates
TT Counter
Bank Notes

Panduan Transaksi Investasi di BNI Mobile Banking