BNI Gaet BPD Perluas Layanan Trade Finance
Yogyakarta, 21 Oktober 2013. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI bekerja sama dengan Bank Pembangunan Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (Bank BPD DIY) untuk memperluas jaringan pelayanan Trade Finance. Melalui kerja sama ini, BNI juga membantu menyebarluaskan kapasitas penyediaan jasa Trade Finance kepada bank-bank di daerah untuk mengembangkan bisnis perbankannya, tidak hanya terbatas di wilayah kerja lokal, namun juga nasional, bahkan merambah ke bisnis internasional.
Kerja sama ini dimulai dengan Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara BNI dengan Bank BPD DIY di Kantor Pusat Bank BPD DIY, Senin (21/10/ 2013). Acara ini dihadiri oleh Direktur Tresuri dan FI BNI Adi Setianto dan Direktur Utama Bank BPD DIY Supriyatno. Penandatanganan Nota Kesepahaman ini disaksikan oleh Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X.
Menurut Adi Setianto, MoU ini memberikan manfaat bagi kedua belah pihak baik dalam bentuk penyediaan dana (funding) maupun peningkatan kemampuan (capacity building). Peningkatan kapasitas itu khusus terkait bisnis perbankan internasional, yaitu antara lain kerja sama Trade Finance, Remittance, dan Treasury (Assets and Liabilities Management).
Melalui MoU tersebut, BNI akan berbagi pengetahuan (sharing knowledge) kepada Bank BPD DIY dalam pengelolaan Assets and Liabilities Management (ALMA) serta pengelolaan manajemen risiko pada bank secara prudent. Selain itu, BNI juga akan membantu Bank BPD DIY dalam mengembangkan bisnis Trade Finance khususnya untuk transaksi Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) serta transaksi Trade Financing lainnya melalui peningkatan kemampuan (capacity building) bagi staf dan manajemen Bank BPD DIY.
Melalui kerja sama Trade Finance ini akan memungkinkan BNI untuk memenuhi kebutuhan nasabah Bank BPD DIY dalam mendukung aktifitas ekspor maupun impor para nasabahnya. Itu dimungkinkan dengan menggunakan kemampuan dan jaringan internasional yang dimiliki BNI.
"Sementara dalam hal transaksi remitansi, Bank BPD DIY akan memperkuat jaringan paying agent produk BNI Smart Remittance dengan layanan BNI WeselPIN dimana kiriman uang dari luar negeri dapat dicairkan di seluruh outlet yang dimiliki Bank BPD DIY," tutur Adi.
Bank BPD DIY didirikan pada tanggal 15 Desember 1961 dan dimiliki oleh Pemerintah Provinsi DIY sebesar 48,58% dan sisanya dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten dan Kota di seluruh wilayah DIY. BNI dan Daerah Istimewa Yogyakarta tumbuh dan berkembang seiring dengan pergerakan kemerdekaan Indonesia, dan bersama-sama menjadi saksi sejarah yang terjadi di Indonesia. Oleh karena itu penandatanganan MoU ini akan menciptakan sinergi bisnis antara BNI dan Bank BPD DIY dalam mengembangkan bisnis perbankan baik dalam lingkup nasional maupun internasional.
BNI Gaet BPD Perluas Layanan Trade Finance
Yogyakarta, 21 Oktober 2013. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI bekerja sama dengan Bank Pembangunan Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (Bank BPD DIY) untuk memperluas jaringan pelayanan Trade Finance. Melalui kerja sama ini, BNI juga membantu menyebarluaskan kapasitas penyediaan jasa Trade Finance kepada bank-bank di daerah untuk mengembangkan bisnis perbankannya, tidak hanya terbatas di wilayah kerja lokal, namun juga nasional, bahkan merambah ke bisnis internasional.
Kerja sama ini dimulai dengan Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara BNI dengan Bank BPD DIY di Kantor Pusat Bank BPD DIY, Senin (21/10/ 2013). Acara ini dihadiri oleh Direktur Tresuri dan FI BNI Adi Setianto dan Direktur Utama Bank BPD DIY Supriyatno. Penandatanganan Nota Kesepahaman ini disaksikan oleh Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X.
Menurut Adi Setianto, MoU ini memberikan manfaat bagi kedua belah pihak baik dalam bentuk penyediaan dana (funding) maupun peningkatan kemampuan (capacity building). Peningkatan kapasitas itu khusus terkait bisnis perbankan internasional, yaitu antara lain kerja sama Trade Finance, Remittance, dan Treasury (Assets and Liabilities Management).
Melalui MoU tersebut, BNI akan berbagi pengetahuan (sharing knowledge) kepada Bank BPD DIY dalam pengelolaan Assets and Liabilities Management (ALMA) serta pengelolaan manajemen risiko pada bank secara prudent. Selain itu, BNI juga akan membantu Bank BPD DIY dalam mengembangkan bisnis Trade Finance khususnya untuk transaksi Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) serta transaksi Trade Financing lainnya melalui peningkatan kemampuan (capacity building) bagi staf dan manajemen Bank BPD DIY.
Melalui kerja sama Trade Finance ini akan memungkinkan BNI untuk memenuhi kebutuhan nasabah Bank BPD DIY dalam mendukung aktifitas ekspor maupun impor para nasabahnya. Itu dimungkinkan dengan menggunakan kemampuan dan jaringan internasional yang dimiliki BNI.
"Sementara dalam hal transaksi remitansi, Bank BPD DIY akan memperkuat jaringan paying agent produk BNI Smart Remittance dengan layanan BNI WeselPIN dimana kiriman uang dari luar negeri dapat dicairkan di seluruh outlet yang dimiliki Bank BPD DIY," tutur Adi.
Bank BPD DIY didirikan pada tanggal 15 Desember 1961 dan dimiliki oleh Pemerintah Provinsi DIY sebesar 48,58% dan sisanya dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten dan Kota di seluruh wilayah DIY. BNI dan Daerah Istimewa Yogyakarta tumbuh dan berkembang seiring dengan pergerakan kemerdekaan Indonesia, dan bersama-sama menjadi saksi sejarah yang terjadi di Indonesia. Oleh karena itu penandatanganan MoU ini akan menciptakan sinergi bisnis antara BNI dan Bank BPD DIY dalam mengembangkan bisnis perbankan baik dalam lingkup nasional maupun internasional.